Dari Ote-Ote hingga Yachaejeon, Kuliner Khas Jawa Timur Warisan Tionghoa yang Terkenal di Korea

KABARCEPU.ID – Ote-ote kuliner khas Jawa Timur, sajian lezat ini bukan hanya camilan, tetapi juga lauk pauk yang terbuat dari berbagai macam sayuran yang dibalut tepung.

Sebutan lain ote-ote adalah bakwan, yang sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia dengan kuliner khas Jawa Timur yang satu ini.

Kuliner khas Jawa Timur ini, rasanya gurih dan nikmat, apalagi dinikmati selagi hangat, menjadikannya favorit banyak orang.

Fakta Unik ote-ote, kuliner khas Jawa Timur:

Tahukah Anda bahwa ote-ote bukan berasal dari Indonesia? Kuliner ini merupakan warisan asli Tionghoa! Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut.

1.Fakta Ote-ote:

Makanan legendaris khas Sidoarjo, Jawa Timur ini, menurut sejarah, merupakan warisan kuliner dari nenek moyang Kwee Ie King.

Kwee Ie King adalah warga Tionghoa yang datang dari Fuzhou, China, dan menetap di Jawa Timur, tepatnya di Porong, pada tahun 1923.

Ia memanfaatkan sumber daya alam laut di sekitarnya dengan menggunakan resep asli dari Fuzhou.

Ote-ote Porong yang terkenal dan bertahan hingga kini adalah hasil kreasi dari Kwee Ie King dan keturunannya.

2. Yachaejeon: Ote-ote versi Korea

Dalam bahasa Korea, “yachae” berarti “sayuran” dan “jeon” berarti “panekuk”. Jeon memiliki berbagai variasi berdasarkan isiannya.

Yachaejeon dibuat dari aneka sayuran, dengan proses pembuatan yang mudah dan bahan-bahan sederhana, sama seperti ote-ote.

3. Ragam Nama Ote-ote:

Setiap daerah memiliki penyebutan yang berbeda untuk ote-ote.

Di Malang, ote-ote disebut sebagai “weci” atau “heci”. Di Madiun, Lumajang, dan Tulungagung, penyebutannya sama karena ketiga daerah ini berdekatan.

Di Jawa Tengah, tepatnya di Blora dan Pati, ote-ote disebut sebagai “pia-pia”.

Di Jawa Barat, ote-ote disebut sebagai “bala-bala”.

Meskipun namanya berbeda, bentuk dan campuran sayuran di dalamnya masih sama dengan bakwan umumnya yang menggunakan tauge, wortel, dan kol.

4. Ragam Isian Ote-ote:

Ote-ote umumnya berisi sayuran seperti kubis, wortel, dan tauge.

Ada juga yang menambahkan potongan ayam, udang, tiram, atau rumput laut sebagai isian, memberikan rasa dan tekstur yang berbeda.

Ote-ote dengan isian daging babi juga ada, namun tidak halal bagi umat Muslim.

Seiring perkembangan zaman, ote-ote kini banyak ditemukan dengan isian ayam dan kucai.

 

Ote-ote adalah kuliner khas Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang dan warisan budaya Tionghoa. Sajian ini tak hanya lezat, tetapi juga memiliki variasi nama dan isian yang beragam di berbagai daerah.

Ote-ote, dengan kemiripannya dengan Yachaejeon dari Korea, menunjukkan adanya pertukaran budaya kuliner yang menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button