Ngawi  

Melihat Benteng Van den Bosch Ngawi, Lebih dari Sekadar Benteng

Melihat Benteng Van den Bosch Ngawi, Lebih dari Sekadar Benteng

KABARCEPU.ID – Benteng Van den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, bukanlah sekadar bangunan tua peninggalan kolonialisme Belanda.

Lebih dari itu, Benteng Van den Bosch merupakan monumen hidup yang menyimpan kisah perjuangan, pengorbanan, dan intrik politik masa lalu, sebuah saksi bisu yang menyiratkan betapa kompleksnya sejarah Indonesia.

Saat ini, berkat upaya pelestarian dari Kementerian PUPR, Benteng Van den Bosch yang bersejarah ini sedang dipugar untuk memastikan kelangsungannya bagi generasi mendatang.

Mari kita telusuri 5 keunikan Benteng Van den Bosch yang membuatnya begitu menarik dan layak untuk dikunjungi.

1. Nama yang Menggemakan Nama Jenderal Kolonial Belanda

Nama “Van den Bosch” sendiri sudah berbicara banyak. Benteng ini dinamai sesuai dengan Jenderal Belanda, Johannes van den Bosch, figur kontroversial yang memimpin pembangunannya pada abad ke-19.

Lebih dari sekadar perancang benteng, Johannes van den Bosch dikenal luas sebagai arsitek sistem tanam paksa di Hindia Belanda, sebuah kebijakan ekonomi yang kejam dan mengeksploitasi rakyat Indonesia secara besar-besaran.

Benteng ini, selain sebagai pusat pertahanan militer, juga berfungsi sebagai markas komando bagi strategi penjajahan Belanda di wilayah Ngawi dan sekitarnya.

Dengan demikian, bangunan ini menjadi simbol nyata dari kekuasaan dan kebijakan kolonial yang pernah mendominasi tanah Jawa.

2. Menjadi Saksi Bisu Perlawanan Pangeran Diponegoro

Konstruksi Benteng Van den Bosch tidak terlepas dari konteks perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA