Tradisi Nikah Malem Songo, Kunci Keberkahan Rumah Tangga

KABARCEPU.ID – Malem Songo merupakan julukan untuk malam ke-29 di bulan Ramadhan yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pada malam ini, ada tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Tuban, yaitu melangsungkan akad nikah secara massal.

Tradisi nikah malem songo ini tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten Tuban saja.

Akan tetapi juga di kabupaten tetangga seperti Bojonegoro dan Lamongan.

Setiap tahunnya, ratusan calon pengantin melaksanakan akad nikah pada malam ini.

Tahun 2022, misalnya, tercatat sekitar 392 pasangan calon pengantin melangsungkan akad pada malam ini.

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tradisi Nikah Malem Songo

Masyarakat Tuban percaya bahwa malem songo merupakan malam ganjil terakhir di bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah.

Banyak yang meyakini bahwa malam ini memiliki kemungkinan turunnya malam Lailatul Qadar, sebuah malam yang dianggap lebih baik dari seribu bulan dalam kepercayaan Islam.

Oleh karena itu, malam ini dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk melangsungkan pernikahan.

Selain itu, melangsungkan akad nikah pada malam ini juga dipercaya dapat menghindari perhitungan weton Jawa yang dianggap rumit, sehingga masyarakat lebih memilih waktu ini untuk menyederhanakan proses persiapan pernikahan.

Pelaksanaan Akad Nikah Malem Songo

Tradisi nikah malem songo biasanya dilaksanakan pada tanggal 28 Ramadhan atau malam ke-29.

Pelaksanaan akad nikah umumnya dilakukan di rumah mempelai atau di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

Para penghulu mulai melaksanakan akad nikah sejak siang hari hingga malam hari, tergantung pada jumlah pasangan yang akan menikah.

Setelah akad, kedua mempelai akan dibawa ke rumah mempelai pria mengikuti tradisi khusus yang disebut “nogo tahun.”

Makna dan Filosofi

Tradisi ini dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang diturunkan oleh para ulama.

Selain itu, pelaksanaannya juga dianggap sebagai wujud pembuktian untuk mematahkan kepercayaan yang menyatakan bahwa menikah di bulan Ramadhan akan membawa keburukan.

Bagi masyarakat Tuban, pelaksanaan nikah malem songo di bulan Ramadhan justru akan mendatangkan berkah dan kehidupan rumah tangga yang penuh dengan ketenangan serta kesejahteraan.

Tradisi nikah malem songo ini mengajarkan bahwa pernikahan di bulan Ramadhan, khususnya pada malam ke-29, akan membawa keberkahan serta kehidupan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah bagi pasangan suami istri.

Keyword:

Back to top button