Mungkinkah Poligami Sebagai Gaya Hidup 2023?

Poligami Sebagai Gaya Hidup
freepik

KABARCEPU.ID – Kehidupan di era sekarang makin kesini semakin memprihatinkan, tidak tercuali termasuk kawin cerai. Termasuk poligami.

Seolah sudah menjadi gaya hidup, masyarakat kita dengan mudah melaksanakan pernikahan dan setelah bosan mereka dengan mudah bercerai.

Jawa tengah memiliki angka tertinggi dalam kasus perceraian, disusul Jawa Timur kemudian Jawa Barat dan Sumatra Utara.

Di Jateng sendiri tercatat 65.755 kasus perceraian yang berhasil didokumentasikan oleh lembaga pemerintah. bisa baca di sini.

Tingginya angka perceraian di Indonesia menyisakan masalah baru di kehidupan masyarakat kita.

Secara kasat mata korban perceraian adalah perempuan dan anak. Mengapa perempuan dan anak menjadi korban? Karena status janda inilah yang oleh masyarakat merupakan stereotif negatif yang otomatis tersemat di diri janda.

Dan secara ekonomi, janda akan kerepotan apabila harus merawat anaknya sendirian. Budaya kita dalam menempatkan perempuan selama ini hanya sebatas properti.

Sehingga ketika sang pemilik properti itu meninggalkannya maka yang terjadi adalah ketidakberdayaan dalam dalam bertahan hidup.

Keberadaan janda yang semakin banyak ini membuat pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk memperjelas nasibnya yang tidak menentu.

Seperti di Banyuwangi salah satu anggota DPRD dari Ketua Fraksi PPP_ Basir Qodim, memberikan usulan mengenai Raperda Janda.

Raperda itu berisikan tentang ajakan poligami, dengan alasan yang cukup jelas. Yaitu menolong janda serta pemberdayaan janda. Supaya status mereka menjadi jelas apabila sudah terikat di sebuah pernikahan.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA