KABARCEPU.ID – Tebing di bantaran Sungai Bengawan Solo longsor pada hari Selasa 12 Maret 2024, pukul 14.00 WIB. Longsor tersebut terjadi di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Kabupaten Blora, longsor tersebut terjadi akibat gerusan arus Sungai Bengawan Solo saat debit air tinggi pada tanggal 9-10 Maret 2024. Ketika debit air turun drastis, arus sungai menggerus tebing dan menyebabkan longsor.
Longsor sepanjang 30 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 8 meter tersebut memutus akses jalan desa sepanjang 30 meter. Akses jalan desa tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.
Selain itu, longsor tersebut juga mengancam 4 rumah warga yang berada di bantaran sungai. “Tim TRC BPBD Blora telah melakukan asesmen dan pendataan warga yang terdampak longsor,” ujar Operator Dalops Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono, Rabu 13 Maret 2024.
Tim BPBD juga telah berkoordinasi dengan lintas terkait untuk penanganan tindak lanjut. Saat ini, situasi di lokasi longsor masih rawan terjadi longsor susulan. “Petugas menghimbau kepada warga untuk berhati-hati dan tidak mendekati lokasi longsor,” kata Agung.
Adapun 4 rumah warga yang terancam, berada di RT 5 RW 2 Dusun Kenongogong, Desa Panolan. Diantaranya rumah Alm. Suharno, rumah bagian depan berjarak 2 meter dari bibir longsor. Rumah milik Agus, rumah bagian depan berjarak 2 meter dari bibir longsor Kerugian.
Selanjutnya, rumah milik Solikah, rumah bagian depan berjarak 4 meter dari bibir longsor. Rumah milik Ismail, Rumah bagiab depan berjarak 4 meter dari bibir longsor.
Seorang warga Desa Panolan, Rohim Habibi mengatakan jalan yang longsor itu merupakan akses jalan antar dukuh. Warga sekitar sementara waktu tidak bisa melintasi jalan yang longsor itu. Harus memutar mencari jalan lain. Kalaupun ada jalan harus lewat gang gang kecil,” ujarnya. ***