KABARCEPU.ID – Festival Budaya Nglaras Jagat Desa Ngloram Cepu Blora yang digelar selama dua hari menjadi magnet bagi ribuan pengunjung yang datang dari berbagai penjuru.
Bukan hanya sekadar perayaan, tetapi Festival Budaya Nglaras Jagat merupakan sebuah wujud pelestarian dan pengayaan budaya lokal masyarakat Desa Ngloram Cepu Blora yang semakin penting di tengah arus modernisasi.
Desa Ngloram, yang terletak di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah baru saja menyelenggarakan sebuah acara yang tak hanya memukau, tetapi juga mengikat masyarakat dengan nilai-nilai budaya yang kental.
Dengan latar belakang sejarah yang kaya, Desa Ngloram Cepu ini memiliki berbagai tradisi dan seni yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Festival Budaya Nglaras Jagat merupakan usaha untuk merayakan dan memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas, sekaligus menarik perhatian generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya nenek moyang.
Festival ini diprakarsai oleh Pemerintah Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga budaya dan seniman lokal.
Dengan tema “Nglaras Jagat dan Nyadran Akbar”, festival ini bertujuan untuk mengharmonikan hubungan antara manusia dengan alam, serta antara manusia dengan budaya yang ada di sekitar mereka.
Kepala Desa Ngloram, Diro Beni Susanto, menuturkan bahwa Festival Budaya Nglaras Jagat adalah langkah penting dalam mengangkat potensi budaya yang dimiliki oleh Desa Ngloram.
“Desa kami kaya akan tradisi dan nilai-nilai lokal yang perlu dieksplorasi dan diperkenalkan kepada publik,” ujarnya disela-sela acara.
“Harapan kami, agenda ini terus bergeliat. Disamping acara tahunan, juga bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Ngloram,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa Nglaras Jagat dan Nyadran Akbar ini merupakan festival budaya yang ke-3 yang digelar Pemerintah Desa Ngloram, dimana yang pertama dihelat pada tahun 2022 dan yang kedua pada tahun 2023.
Kepala Desa Ngloram berharap melalui festival ini, masyarakat dapat merasa lebih bangga akan warisan budaya Desa Ngloram yang terus dipertahankan di tengah modernisasi kehidupan.
Dengan menyelenggarakan festival ini, Desa Ngloram berusaha untuk memperlihatkan kekayaan budaya lokal yang selama ini mungkin kurang mendapatkan perhatian.
Dari ritual budaya, pertunjukan seni hingga pasar UMKM, festival ini memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam menampilkan bakat dan kearifan lokal.
Selama dua hari (22-23 Agustus 2024), masyarakat disuguhi beragam pertunjukan, mulai dari Ngloram Bersholawat, kirab budaya, pertunjukan seni, pasar kuliner, hingga lomba dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 RI yang melibatkan peserta dari berbagai kalangan.
Pengunjung tidak hanya menyaksikan, tetapi juga diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai pertunjukan, sehingga tercipta interaksi yang hangat antar masyarakat.
Salah satu momen yang menarik perhatian adalah dua gunungan hasil bumi yang menjadi rebutan para pengunjung usai pelaksanaan kirab budaya dengan berjalan dari Balai Desa Ngloram menuju situs Wura Wari.
Dua gunungan, satu hasil bumi berupa sayuran dan buah-buahan, serta satu gunungan berupa makanan ringan menjadi rebutan warga yang hadir pada festival budaya tersebut.
Gunungan tersebut merupakan simbolis sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat hasil bumi yang diperoleh oleh masyarakat Desa Ngloram, Cepu, Blora.
Festival Budaya seperti Nglaras Jagat Desa Ngloram ini merupakan salah satu sarana penting dalam melestarikan warisan kebudayaan yang ada di masyarakat.
Nglaras Jagat Desa Ngloram tidak hanya menjadi ajang ekspresi seni dan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dan potensi wisata lokal.***