KABARCEPU.ID – Sadar gak sih? Kita sering menanyakan status teman yang masih jomblo dengan pertanyaan: “Kapan nikah?” “Kenapa belum nikah?” atau pertanyaan ikut campur: “Selera atau kriteria jodoh yang seperti apa ? Sini kubantu carikan ya?” Atau bahkan pernyataan justifikasi: “Standard mu ketinggian! Makanya kamu belum dapat jodoh”.
Perempuan memiliki hak penuh atas dirinya, termasuk keputusannya untuk menikah atau menjadi jomblo. Bedanya ada pelabelan perawan tua apabila seorang gadis tidak segera menikah di usia matang -di atas 30 tahun-.
Hampir semua orang baik itu orang tua, teman-teman, atau saudara, bertanya pada si jomblo, kapan akan menikah. Tak jarang mereka akan mencarikan jodoh kepada perempuan tersebut lantaran dianggap tidak bisa mencari jodoh, dan terlalu pilih-pilih dalam mencari pasangan.
Pencarian pasangan hidup tidak seperti memilih kucing dalam karung. Artinya di sini ada tahapan memilah dan memilih terlebih dahulu, apakah sang calon suami cocok atau tidak untuk dijadikan suami.
Perempuan berhak menolak apabila laki-laki yang dijodohkan dengan dirinya tidak sesuai dengan hati nurani. Banyak pasangan menikah karena dijodohkan, di pertengahan jalan masing-masing malah baru mengenal karakter yang sesungguhnya.
Ketika perempuan memutuskan menerima lamaran calon suami dalam perjodohan, dia beranggapan bahwa hidupnya akan bahagia dengan lelaki yang bukan pilihannya.
Namun sayang banyak pasangan karena perjodohan rumah tangganya kandas di tengah jalan lantaran ketidakcocokan antar keduanya.
Belajar dari pengalaman pasangan yang akhirnya bercerai, membuat perempuan enggan menikah muda dan tidak terburu buru. Meskipun usianya sudah cukup matang untuk menjalani hidup rumah tangga.
Sehingga dia memilih menjadi perempuan yang memiliki karier dibanding hidup dengan laki-laki yang belum tentu menjamin hidupnya bahagia.
Standard bahagia bukan dari perspektif orang lain. Melajang bisa jadi pilihan yang tepat dalam menentukan orientasi hidupnya.
Lebih baik hidup menjadi jomblo tapi bahagia. Daripada punya pasangan hidup tapi sengsara. Yang perlu disadari bahwa hidup melajang bukanlah sebuah aib. Jadi tidak perlu malu apabila belum menikah di usia tua.
Cara Memenuhi Kebuthan Seksual para Jomblo
Lantas bagaimana cara memenuhi kebutuhan seksual seorang jomblo yang lumrahnya dimiliki oleh kebanyakan orang?
Perempuan yang bermartabat pasti akan mempertahankan status lajangnya sampai dia menikah. Perempuan bisa memilih cara supaya dia bisa menyalurkan hasrat seksnya hingga dia mencapai orgasme, tanpa merasa berdosa.
Salah satu cara untuk mencapai orgasme biasanya dilakukan dengan masturbasi. Aktivitas ini untuk mencapai kepuasan dan tentunya perempuan bisa bereksplorasi terhadap tubuhnya sendiri, bagian mana yang bisa menimbulkan rangsangan dan pada akhirnya tercapai orgasme. Ini lebih aman dibanding dengan menjalin hubungan dengan laki-laki yang belum jelas.
Bagi anda yang belum mendapat jodoh, semoga tulisan ini cukup menenangkan anda. Dan bagi mereka yang sering mendiskreditkan anda yang belum menikah, ini salah satu tindakan perundungan dan bisa dikenakan sangsi hukum.