KABARCEPU.ID – Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kabupaten Blora (Pokjaluh Blora) menyelenggarakan Pelatihan Dasar Penguasaan AI (Artificial Intelligence) bagi penyuluh agama, Rabu (18/12).
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora dan dihadiri oleh 35 peserta penyuluh ASN dan PPPK.
Pelatihan ini bertujuan membekali penyuluh agama dengan pemahaman dasar teknologi AI sebagai alat dakwah dan pelayanan masyarakat.
Kehadiran teknologi yang semakin berkembang menuntut penyuluh untuk adaptif dan inovatif dalam menjalankan tugasnya.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Blora, H. Roziqun, S.Ag., M.Pd.I, dan Kasi Bimas Islam, H. Kholid, S.Ag., MH.
Narasumber utama adalah Gunawan Trihantoro, Sekretaris Kreator Era AI Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan materi seputar penerapan teknologi AI.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Ahmad Furqoni, S.Ag., M.Pd.I. penyuluh ASN yang bertugas di KUA Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Dalam sambutannya, H. Roziqun menegaskan bahwa penyuluh berasal dari kata “suluh,” yang berarti penerang atau pemberi cahaya.
“Penyuluh memiliki peran penting dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui ceramah, pendampingan, dan konsultasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tugas pokok penyuluh meliputi aspek informatif, edukatif, advokatif, dan konsultatif. “Penyuluh harus mampu menyampaikan informasi dengan baik dan mendidik masyarakat melalui pendekatan yang efektif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Roziqun mendorong penyuluh untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi sebagai bagian dari tugas mulia mereka. “AI dapat menjadi alat yang mendukung penyuluh dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan secara lebih luas,” ujarnya.
Ketua Pokjaluh Kabupaten Blora, Marsi, S.Ag, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan ini. “Penguasaan teknologi bukan ancaman, melainkan peluang bagi penyuluh untuk meningkatkan kapasitas diri,” tegas Marsi.
Suasana pelatihan berlangsung aktif dan penuh semangat. Peserta menyimak materi dengan seksama dan berdiskusi mengenai implementasi teknologi AI dalam aktivitas kepenyuluhan mereka sehari-hari.
Salah seorang peserta menyatakan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pemanfaatan teknologi sebagai sarana dakwah yang lebih kreatif dan modern.
“Teknologi AI diharapkan dapat membantu penyuluh menjangkau lebih banyak kalangan dengan cara yang efektif,” ujar peserta tersebut.
Dengan pelatihan ini, Pokjaluh Kabupaten Blora berupaya membekali penyuluh agama agar lebih profesional dan adaptif di era digital.
“Penyuluh diharapkan mampu menjadi suluh bagi peradaban, memadukan nilai-nilai agama dengan kemajuan teknologi demi kemaslahatan umat,” pungkas H. Roziqun.***