KABARCEPU.ID – Diselimuti aura mistis, Gunung Lawu menjulang tinggi, menyimpan banyak rahasia di balik lereng hijaunya pepohonan.
Di balik keindahan alamnya, Gunung Lawu menyimpan cerita mistis yang melegenda, salah satunya tentang Pasar Setan.
Pasar Setan bukanlah pasar biasa. Konon, pasar ini hanya muncul pada malam hari, di area terpencil di jalur pendakian Gunung Lawu.
Di tempat ini, para pendaki diuji nyalinya, dihadapkan dengan pilihan untuk bertransaksi dengan makhluk gaib.
Cerita tentang Pasar Setan telah lama beredar di kalangan pendaki. Suara bising layaknya pasar tradisional, bisikan-bisikan gaib, dan penampakan sosok misterius menjadi bagian dari legenda ini.
Konon, mereka yang tergoda untuk bertransaksi di Pasar Setan akan mendapatkan kekayaan instan, namun dengan konsekuensi yang mengerikan.
Banyak pendaki yang mengaku pernah mengalami kejadian mistis di Pasar Setan.
Ada yang tersesat dan menemukan diri mereka di tengah pasar gaib ini, ada yang diajak bertransaksi oleh makhluk halus, dan ada pula yang kehilangan barang-barang mereka secara misterius.
Apakah Pasar Setan benar-benar ada? Apakah berani kamu menguji nyali dan bertransaksi di pasar gaib ini? Artikel ini akan membawa kamu menyelami misteri Pasar Setan di Gunung Lawu.
Pasar umumnya dikenal sebagai tempat jual beli barang, menjadi tempat favorit bagi para ibu-ibu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Namun, di balik hiruk pikuk pasar tradisional, terdapat cerita tentang pasar mistis yang terletak di salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Gunung Lawu.
Di beberapa gunung di Jawa Tengah, cerita misteri tersembunyi dan keberadaan makhluk halus sering menjadi bumbu cerita, termasuk di Gunung Lawu.
Dahulu, sebelum pendakian Gunung Lawu ramai seperti sekarang, gunung ini dianggap sebagai tempat sakral yang menyimpan banyak misteri.
Rimbunnya pepohonan dan kabut tebal seolah menjadi pembuka cerita mistis, salah satunya tentang Pasar Setan.
Lokasi dan Mitos Pasar Setan
Pasar Setan ini diyakini berada di sekitar Pos 5 jalur pendakian Gunung Lawu.
Berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat, Pasar Setan digambarkan sebagai tumpukan bebatuan yang ramai dengan aktivitas jual beli pada malam hari, khususnya malam Jumat.
Gunung Lawu memang terkenal sebagai gunung yang angker dan sering digunakan untuk bertapa.
Pada malam satu Suro, Gunung Lawu ramai dikunjungi oleh warga lokal untuk memberikan sesajen.
Pasar Setan diyakini berada di antara jalur pendakian Gunung Lawu dan Candi Cetho.
Jalur ini dikenal cukup terjal, berkabut, dan sulit dilalui, sehingga mendapat julukan “jalur gaib”.
Para pendaki yang melewati padang ilalang di lereng Lawu saat angin kencang sering mendengar suara bising layaknya sebuah pasar, sehingga lokasi ini disebut sebagai ‘Pasar Setan’.
Transaksi di Pasar Setan
Menurut cerita para pendaki, di Pasar Setan mereka diajak untuk bertransaksi.
Masyarakat percaya bahwa orang yang berada di pasar gaib ini harus membeli sesuatu, meskipun penjualnya berwujud batu, tanah, atau benda-benda di sekitar.
Pembayarannya pun unik, yaitu dengan beberapa lembar daun yang ada di sekitar.
Daun tersebut digunakan sebagai alat transaksi dengan cara melemparkannya ke arah makhluk yang sedang berdagang.
Suasana dan Cerita Mistis
Secara fisik, Pasar Setan adalah tanah lapang luas yang berisi banyak batu-batu besar dan pohon edelweis.
Ada beberapa batu yang disusun rapi dan tidak boleh diubah atau diambil. Konon, jika nekat, akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Banyak cerita mistis tentang Pasar Setan, seperti pendaki yang tersesat hingga hilang tak ditemukan. ***