Opini  

Sukses Pemilihan Umum 2024 Ditentukan Partisipasi Masyarakat

Noorman Pramono - Pemilu 2024

Semua Peserta pemilu tersebut, mempunyai pengaruh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk hadir menggunakan hak pilihnya. Pengaruh ini bisa berasal dari figur calon atau pasangan calon maupun nama partai politiknya.

Selain itu, Pelaksana kampanye juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya partisipasi pemilih. Karena semakin aktif pelaksana kampanye, bisa mempengaruhi masyarakt untuk menggunakan hak pilih. Adapun, dalam melakukan kampanye, terdapat 9 metode yang tertuang dalam Pasal 275 ayat (1) UU No. 7 Tahun 2017.

Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Adalah, kesadaran masyarakat yang mempunyai hak pilih pada Pemilu 2024. Dengan satu suara akan menentukan masa depan bangsa.

Berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari pemerintah. Untuk Proporsi pemilih pada 14 februari 2024 nanti, mereka yang berusia 17-39 tahun mencapai 55 sampai 60 persen. Artinya Pemilih pada Pemilu 2024 dominasi oleh Generasi Z dan Generasi Milenial yang mana tingkat rawan golputnya relatif tinggi.

Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada kedua golongan ini, perlu melakukan beberapa hal. Diantaranya adalah sosialisasi pendidikan pemilih pada pemilih pemula secara langsung di berbagai sekolah. Melakukannnya secara menyeluruh dan memaksimalkan penggunaan media digital melalui berbagai platformnya secara rutin. Yakni, dengan mengimprovisasi konten agar menarik untuk dibaca dan mudah dipahami.

Ketika Penyelenggara Pemilu dan peserta pemilu, melakukan porsinya secara maksimal, ditambah dengan tingginya kesadaran masyarakat, maka pemilu itu akan berhasil. Tingkat partisipasi masyarakat untuk hadir di TPS pada 14 Februari 2024 bisa sesuai dengan target. Harapan dari Penulis, tidak hanya tingkat kehadiran saja, melainkan jumlah surat suara sah juga meningkat.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA