Masyarakat merasa upah di luar daerah lebih menjanjikan dibanding Blora.
Ketetapan UMR Blora senilai kurang dari 2 juta oleh warga Blora yang sudah terbiasa merantau akan merasa kaget apabila gaji tersebut dipakai untuk hidup satu bulan.
Sebetulnya Blora itu tidak akan bisa menjadi kota maju karena sebagian warganya malah mencari nafkah di kota lain.
Ini yang menyebabkan Kota Blora lantas mendapat predikat sebagai kota Pensiun.
Salah satu faktor kota Blora tidak bisa berkembang pesat seperti kota lainnya dikarenakan ketidakmampuan birokrasi dan wakil rakyat dalam bersinergi dalam mengupayakan masyarakatnya agar tetap bisa survive secara ekonomi.
Ibarat orang yang akan mencari ikan pasti dikasih kailnya dulu, bukan langsung di kasih ikannya.
Begitu juga rakyat Blora, ketika masyarakat ingin sejahtera maka berdayakan dulu masyarakatnya, jangan langsung dikasih bantuan.
Para wakil rakyat kita yang punya banyak jaringan di pusat hendaknya bisa langsung memberi akses pada masyarakat Blora.
Entah itu bantuan untuk infrastruktur ataupun pembangunan SDM.
Seandainya para wakil rakyat secara kompak bisa melepas baju kepartaian dan kerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing, kita yakin Blora akan menjadi kota sejahtera, dan tentu bisa berkembang maju seperti kota lainnya.
Pamer kebaikan dengan foto bersama secara simbolis memberikan bantuan uang dan sembako oleh rakyat itu bukan perihal yang membanggakan, tapi sebaliknya malah menjadi sesuatu yang memalukan.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA