Menemukan Jejak Manusia Purba di Museum Trinil Ngawi

KABARCEPU.ID – Museum Trinil Ngawi, nama yang mungkin asing bagi sebagian orang, namun menyimpan arti penting dalam sejarah penemuan manusia purba.

Terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Trinil adalah kawasan yang menjadi saksi bisu keberadaan manusia purba di masa lampau.

Trinil meliputi tiga desa, yaitu Kawu, Gemarang, dan Ngancar, yang terletak di lekukan Sungai Bengawan Solo.

Menjadi pusat penelitian oleh Eugene Dubois, seorang ahli paleontologi Belanda, yang mengantarkannya pada penemuan penting di Trinlil, yaitu Pithecantropus erectus.

Nama Trinil sendiri berasal dari gabungan kata “tri” yang berarti tiga (menunjukkan tiga desa obyek penelitian) dan “nil” yang menggambarkan kemiripan Sungai Bengawan Solo dengan Sungai Nil.

Kisahnya tak lepas dari peran Eugene Dubois, seorang ilmuwan yang terinspirasi oleh teori evolusi Charles Darwin.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Sejak kecil, Dubois sudah menunjukkan ketertarikan pada ilmu tentang masa lalu, seringkali menggali tanah di pekarangan rumahnya untuk mencari fosil dan batu.

Setelah lulus dari sekolah kedokteran, Dubois bertekad mencari “missing link” dalam teori Darwin di daerah tropis, yang ia yakini belum terjamah oleh es zaman es.

Namun, perjalanan menuju penemuannya tak mudah. Dubois harus menjalani wajib militer terlebih dahulu sebelum dapat bekerja di Hindia Belanda.

Setelah bertugas di Sumatera dan tidak menemukan fosil yang dicari, ia kemudian beralih ke Jawa, terdorong oleh penemuan Manusia Wajak di Tulungagung.

Trinil, Titik Temu Evolusi dan Sejarah

Di Jawa, Dubois tertarik pada endapan Sungai Bengawan Solo, yang menurutnya menyimpan catatan kehidupan selama jutaan tahun.

Pada tahun 1891, di Trinil, ia menemukan atap tengkorak dan gigi manusia purba yang mirip kera.

Setahun kemudian, ia menemukan tulang paha dari individu yang sama. Temuan ini kemudian diberi nama, Pithecantropus erectus. Yang berarti “manusia kera yang berjalan tegak”.

Penemuan Pithecantropus erectus menjadi bukti kuat untuk teori evolusi Darwin, sekaligus menjadi titik penting dalam sejarah penemuan manusia purba.

Fosil ini masuk dalam genus Homo erectus yang muncul pertama kali di Afrika dan menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Jawa, hingga akhirnya punah sekitar 100.000 tahun yang lalu.

Wirobalung, Penjaga Harta Karun

Kisah Trinil tak hanya tentang Eugene Dubois, tapi juga tentang seorang pribumi bernama Wirodiharjo, yang tertarik dengan aktivitas ekskavasi Dubois.

Ia mulai mengumpulkan fosil yang ditemukan di tepi Sungai Bengawan Solo, hingga akhirnya rumahnya dipenuhi dengan koleksi fosil.

Wirodiharjo kemudian dikenal dengan nama “Wirobalung” karena dedikasinya dalam mengumpulkan “balung buto” atau fosil manusia purba.

Museum Trinil, Menyimpan Jejak Masa Lampau

Untuk mengenang penemuan Pithecantropus erectus dan menghormati koleksi Wirodiharjo, dibangunlah Museum Trinil pada tahun 1991.

Museum ini terletak di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, tepat di tepi Sungai Bengawan Solo, di bekas rumah Wirodiharjo.

Museum Trinil menyimpan beragam koleksi fosil, termasuk tengkorak manusia purba, gajah purba, dan peralatan yang digunakan di masa manusia purba.

Di museum ini, pengunjung dapat melihat replika Pithecantropus erectus, fosil dari Afrika (Australopithecus Africanus), dan Jerman (Homo Neanderthalensis), serta berbagai koleksi fosil lain yang memberikan gambaran tentang kehidupan manusia purba di masa lampau.

Warisan Berharga untuk Generasi Masa Depan

Trinil, dengan segala ceritanya, menjadi bukti penting tentang sejarah evolusi manusia.

Museum Trinil menjadi tempat pelestarian dan edukasi bagi masyarakat tentang kehidupan manusia purba dan pentingnya penelitian tentang evolusi.

Dengan mengunjungi museum ini, kita dapat merenungkan perjalanan panjang manusia di bumi dan menghargai warisan sejarah yang tak ternilai harganya. ***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Berita Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait

Pergerakan Harga Pangan di Ngawi Jawa Timur Selama Sepekan

KABARCEPU.ID - Fluktuasi harga komoditas pangan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, selama periode 27 September 2024 hingga 4...

Melihat Benteng Van den Bosch Ngawi, Lebih dari Sekadar Benteng

KABARCEPU.ID - Benteng Van den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, bukanlah sekadar bangunan tua peninggalan kolonialisme Belanda. Lebih dari...

7 Rekomendasi Kuliner Khas Ngawi yang Melegenda

KABARCEPU.ID – Para pecinta kuliner, anda wajib menyicipi kulier khas Ngawi, ketika mengunjungi kota yang memesona di Jawa...

5 Kuliner Khas Ngawi yang Menggoda Selera

KABARCEPU.ID – Kuliner khas Ngawi, wajib anda coba saat mengunjungi kabupaten di Provinsi Jawa Timur ini. Ada beragam kuliner...