KABARCEPU.ID – Pada acara The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023 (ICIUOG 2023) di Nusa Dua-Bali 20-22 September 2023, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membuktikan perannya yang penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan, penemuan sumber daya migas merupakan hal fundamental untuk menjaga keberlanjutan bisnis hulu migas.
PHE berhasil mencatat temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak) pada bulan Juli 2023.
Hal ini didukung dari penyelesaian pengeboran sumur eksplorasi sebanyak delapan sumur dan sepuluh sumur yang sedang berjalan.
Kedelapan sumur yang sudah completed adalah XLLL-1st, SEM-001, HLX D-1X, Adiwarna-1X, Kembo-001, Mong Merah, Dermawan-1 & Hikmat-1.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengunjungi langsung Booth PHE dalam sesi khusus.
Sebagai bukti nyata kontribusi, PHE berhasil mencatat kinerja positif peningkatan produksi signifikan pada tahun 2022 mencapai 7,89% dibanding tahun 2021.
Hingga Juli 2023, PHE mencatat realisasi produksi sebesar 1.047 MBOEPD (Ribu Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari).
Pencapaian ini didukung dengan penyelesaian pengeboran sebanyak 431 sumur pengembangan, 8 sumur eksplorasi, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan), dan 18. 514 well services (reparasi sumur).
Selain itu, PHE juga mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 57.33 %.
Muharram menegaskan bahwa PHE mempunyai spirit menjadi bagian dari ketahanan energi nasional dengan strategi yang telah diterapkan sejak dari fase eksplorasi hingga fase pengembangan lapangan.
Dia bersukur, PHE hadir kembali di ICIUOG 2023 dan bertekad untuk tetap mengambil peran penting dalam upaya mencapai target produksi minyak nasional dengan berbagai strategi yang diterapkan.
“Salah satunya strategi growth melalui pengambilan blok-blok eksplorasi baru di area yang lebih emerging dan frontier namun berpeluang memberikan temuan migas besar,” jelas Muharram.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, mengatakan, investasi besar-besaran dibutuhkan agar target produksi migas nasional tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) serta 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) bisa tercapai.
“Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari USD 20 miliar per tahun,” ujar Dwi.
Senada dengan hal tersebut, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengajak agar momentum tren peningkatan investasi dipertahankan karena akan berdampak langsung terhadap realisasi produksi migas di masa mendatang.
Dia mengapresiasi KKKS yang berkomitmen untuk terus melakukan eksplorasi dan kegiatan produksi.
Lebih dari enam tahun Indonesia sukses mencapai Reserve Replacement Ratio (RRR) 100%.
“Capaian tersebut bisa memberikan kepercayaan untuk merealisasikan peningkatan produksi di masa mendatang dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ungkap Arifin.
Pemerintah sangat berkepentingan menjaga tren positif investasi lantaran adanya proyeksi peningkatan konsumsi energi.
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) permintaan minyak diestimasikan akan meningkat 139% dan gas 298% pada tahun 2050.***