Blora  

Gelar Pertemuan Rutin, Komunitas Difabel Blora Mustika Dapat Apresiasi dari Bupati

“Kalau yang difabel saja bisa kenapa yang normal enggak, tentu ini nanti akan jadi contoh dan semangat,” tambahnya.

Bupati berharap agar Komunitas Difabel Blora Mustika ini menjadi percontohan. Tentunya juga arahan dan bimbingan agar teman-teman DBM ini besar terus berkarya dan berkembang.

“Untuk teman teman tolong perdanya sudah ada tinggal perbupnya dikawal ya agar segera terlaksana,” pungkasnya.

Sementara itu, Eka salah satu perwakilan Komisi Nasional Disabilitas mengaku, akan terus mendampingi dan siap bersinergi dengan Pemkab Blora untuk terus semangat dan terus berkarya.

“Beberapa hal yang bisa dilakukan secara kongkrit dengan DBM, karena kami ingin perkuat, DBM di Blora untuk mendampingi pemerintah daerah, kita ingin memberikan ruang kepada mereka agar lebih kuat ,” tutur Eka.

Menurut Eka, isu Disabilitas menjadi isu yang dilindungi undang undang , dan setiap kabupaten maupun kota, mau tidak mau ikut fokus kesana (Disabilitas).

“Beberapa hal yang memang perlu di pola, terkait sejumlah program yang memang harus berjalan, baik terkait UU tenaga kerja yang belum dikerjakan bisa segera didorong,” ucap Eka.

“Kebetulan kami juga mendampingi Kemenaker, kerena setiap kota itu wajib untuk menjembatani supaya bisa diakses teman teman Disabilitas baik formal maupun informal,” imbuhnya.

Selanjutnya terkait pendidikan, jadi semua anak berhak mendapatkan pendidikan, sehingga dengan luasnya Blora dan SLB yang terbatas, itu menjadi hak anak-anak bersekolah di sekolahan yang terdekat.

“Termasuk kesehatan dan sejumlah program lainnya, dan tentu kami siap hadir mendampingi, untuk memperjuangkan hak teman-teman difabel baik dari sektor pendidikan, kesehatan dan sosial,” pungkas Eka.***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA