Lebih ekstrem lagi, kader organisasi masyarakat Islam (ormas Islam) memakai jilbab bukan karena takut surga neraka, melainkan karena pertimbangan kepantasan dalam memilih busana.
Ajaran Islam yang mereka gunakan sebagai legitimasi dalam berorganisasi tidak cukup untuk mengubah gaya hidup Islam yang saat ini ditandai dengan jilbab, menjadi Islam ala Nusantara yang apa adanya.
Fenomena jilbab di Indonesia merupakan perpaduan antara mode, identitas, dan pengaruh sosial.
Di satu sisi, jilbab menjadi simbol ketaatan agama dan identitas Muslim. Di sisi lain, jilbab juga menjadi tren fashion yang diminati, terlepas dari latar belakang religius pemakainya.
Penting untuk memahami kompleksitas fenomena ini dan menghargai pilihan setiap individu dalam mengekspresikan diri melalui busana.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA
