Cepu  

Ramadan di Depan Mata, Harga Bahan Pokok Bikin Panik!

Fida menambahkan, sekarang ini daya beli masyarakat juga mulai menurun, seiring dengan mahalnya harga bahan pokok.

“Contohnya, konsumen yang biasanya membeli cabai sebanyak satu ons sekarang menjadi setengah Ons. Hal ini mempengaruhi sekali pendapatan pedagang,” kata dia.

Senada dengan Fida, Ibu Tin asal Desa Nguken yang juga berdagang Pasar Cepu Lama (Plaza), mengatakan, selain harga bumbu dapur, harga beras semakin mahal.

Harga beras sudah menginjak angka Rp15.000 – Rp 17.000 per kilogram.

Harga minyak semula hanya Rp14.000 per liter kini merangkak naik menjadi Rp16.000 per liter.

Telur ayam yang awalnya Rp24.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp 27.000 per kilogram.

“Kenaikan harga pokok ini pasti menjelang Ramadhan karena permintaan pun semakin banyak,” kata dia.

Di sisi lain, seorang penjual makanan siap saji di Gang 6 Kelurahan Cepu, Ema, mengeluhkan jika harga makanan dinaikkan sesuai dengan harga pokok yang semakin naik, pelanggannya juga semakin berkurang.

Menyiasati mahalnya harga bahan pokok, Ema mengurangi porsi bumbu atau bahan.

“Contohnya, yang awalnya biasanya menggunakan 10 telur, dikurangi menjadi 8 telur,” kata dia.

Semua ini dilakukan agar pemasukan tetap stabil dan para pelanggan tetap bisa membeli, selain itu agar usahanya tetap berjalan.***

 

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA