KABARCEPU.ID – Aroma masakan khas Ramadan sudah mulai menggelitik penciuman.
Kerinduan akan hangatnya kebersamaan saat berbuka puasa di bulan Ramadan bersama keluarga semakin menguat.
Namun, di tengah sukacita menyambut bulan suci Ramadan, para pedagang dan ibu rumah tangga dihadapkan pada kenyataan pahit.
Harga bahan pokok meroket! Bawang merah yang biasanya bersahabat di dapur kini menjelma menjadi “bawang sultan”, cabai rawit yang biasa dibeli kiloan berubah menjadi barang mewah per ons.
Tak pelak, dompet menjerit, rencana menu Ramadan dipertanyakan kembali. Akankah ibadah puasa kali ini diwarnai kepanikan memenuhi kebutuhan dapur?
Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di Cepu Kabupaten Blora, mengalami kenaikan menjelang datangnya Ramadan.
Kenaikan ini secara signifikan menjadi semakin tak terkendali. Imbasnya, pada penurunan omzet pedagang, menyusul daya beli masyarakat juga turun.
Pada Jumat 23 Februari 2024, seorang pedagang di Pasar Cepu Lama (Plaza), Fida, menuturkan bahwa kenaikan harga sembako jelang Ramadhan dianggapnya hal yang biasa,
Misalnya, cabai yang awalnya seperempat harganya Rp10.000, sekarang menjadi Rp15.000 per kilogram.
“Cabai setan sekarang menjadi Rp75.000 per kilogram, bawang merah yang harga awal Rp15.000 per kilogram sekarang menjadi Rp26.000 per kilogram,” ujarnya.
Ia terpaksa menaikkan harga karena harga tengkulak juga sudah mahal.
Musim hujan seperti ini, kata dia, juga menyebabkan harga cabai terus merangkak naik.
“Jika mengambil terlalu banyak dari petani, risikonya cabai mudah busuk,” ujarnya.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA