KABARCEPU.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, melaporkan hasil assesment yang dilakukan peristiwa banjir akibat guyuran hujan. Di Kecamatan Cepu pada Rabu 19 Oktober 2022 malam.
Air surut secara perlahan, kondisi aman menjelang tengah malam. Setelah lebih dari 3 jam direndam air. Hari ini, Kamis 20 Oktober 2022, sebagian warga masih tampak sibuk membersihkan rumah, akibat diterjang banjir.
Data dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, terdapat 1.399 keluarga yang rumahnya diterjang banjir. Kemudian Rumah sakit Umum Cepu, sebagian ruangan pasien terendam air. Lalu satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Anggota TRC BPBD Blora, Agung Triyono, merinci, di Kelurahan Cepu terdapat 247 rumah. Dengan ketinggian air masuk kepemukukan seringgai 50 Cm sampai 100 cm.
Lalu, di Kelurahan Balun terdapat 630 rumah, rata-rata air 50 sampai 150 cm. Rumah sakit umum Cepu dan Sekolah Dasar juga tidak luput dari genangan air, dengan ketinggian air rata-rata 30 cm sampai 40 cm.
Di Kelurahan Karangboyo, luapan air berasal dari sungai turibang. Sungai tersebu tidak mampu menamping debit air kiriman dari hulu. Terdapat 113 rumah dan satu Sekolah Dasar yang terendam banjir. Dengan rata-rata ketinggian air 50 cm sampai 100 cm.
Sementara di Kelurahan ngelo juga mendapat kiriman dari hulu, yang saat itu juga terjadi hujan deras. Sebanyak 133 rumah terendam air dengan rata-rata ketinggian mencapai 50 cm sampai 100 cm.
Adapun di Desa Mulyorejo, hujan lebat yang terjadi mengakibatkan sungai Joho meluap. Satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) terendam, 277 rumah juga terndam air. Jalan provinsi di lokasi tersebut juga terndam air sepanjang 500 meter dengan ketinggian rata-rata 50 cm sampai 100 meter.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” kata Agung. Saat itu, Tim TRC BPBD Blora melaksanakan asesment dan pendataan serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir. “Setelah banjir surut, warga membersihkan rumah secara mandiri,” katanya dalam laporannya.
Kerusakan akibat terjangan banjir kemarin, membuat sebagian rumah warga rusak. Dari pantauan, kerusakan terparah terjadi di warung kopi Jalan RSU Cepu Kelurahan Balun. Perabotan rumah seperti meja, kursi, lemari untuk menjual tampak sebagian hancur. Kaca pecah dan tembok roboh.
Belum diketahui pasti jumlah kerugian akibat banjir tersebut. Namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Puluhan anggota Koramil Cepu, Polsek Cepu, pihak kelurahan Balun dan di dinas terkait dikerahkan, untuk membersihkan puing dan sampah yang masuk ke rumah.
“Anggota Koramil Cepu ada 12 orang. Sedangkan Polsek Cepu juga puluhan orang,” ujar Intan salah satu anggota Koramil Cepu.
Selain pemukiman warga padat penduduk, banjir juga berdampak pada fasilitas umum seperti RSUD dr R Soeprapto Cepu dan SD Negeri 3 Balun. Siswa terpaksa harus diliburkan. Karena ruang kelas terendam air. Untuk membersihkan ruang, guru dibantu wali murid dan siswa.
“Sekolah diliburkan. Bahkan acara Maulid Nabi yang akan digelar hari ini di sekolah juga dibatalkan,” ujar , wali murid kelas 5 SD Negeri 3 Balun, Susiloningsih.
Purnomo warga Balun Kesehatan Lorong 1 mengungkapkan, banjir ini paling parah dibandingkan banjir sebelumnya. “Ini paling parah. Setinggi dada orang dewasa,” ujar Purnomo.***