Blora  

DPRD Blora Dorong Sinergi APTRI dan PT GMM Bulog untuk Kesejahteraan Petani

DPRD Blora Dorong Sinergi APTRI dan PT GMM Bulog untuk Kesejahteraan Petani

Mestinya jaman semakin canggih, petani kita juga harusnya lebih sejahtera, ini yang terjadi malah sebaliknya merosot terus. “Banyak petani kita yang gulung tikar, hutang bertumpuk,” kata dia.

Selain itu disarankan Dinas teknis terkait dan PT GMM Bulog agar bisa mendata kembali realita luas areal tebu di Kabupaten Blora sehingga dapat diketahui mana bahan baku tebu yang dari dalam maupun dari luar Kabupaten Blora.

Disampaikan Direktur Operasional PT. GMM Blora, Krisna Murtiyanto menjelaskan alasan penetapan harga beli tebu petani yang ditetapkan oleh Surat Edaran Direktorat Jenderal Perkebunan, tertanggal 3 Mei 2024, yang menetapkan harga beli tebu petani dengan harga Rp67.000/kwt dengan rendemen di bawah 7%.

Namun dirinya pun mengaku terus mengikuti perkembangan harga pasar, sehingga PT. GMM bisa menaikkan harga.

“Namun karena juga mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari APTRI, serta mengikuti perkembangan harga dari pabrik gula pabrik gula lain, maka kenaikan terus kami lakukan,” ucapnya.

Krisna Murtiyanto menyatakan siap bersinergi dalam penetapan harga tebu melalui Forum Temu Kemitraan dengan Pengurus APTRI Blora.

“Mari kita jalin kerja sama kedepan lebih baik lagi, tingkatkan komunikasi dan sinergi untuk kesejahteraan petani, kami siap,” ucap Dirops PT. GMM Blora Krisna Murtiyanto.***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA