Blora  

DPRD Blora Dorong Sinergi APTRI dan PT GMM Bulog untuk Kesejahteraan Petani

DPRD Blora Dorong Sinergi APTRI dan PT GMM Bulog untuk Kesejahteraan Petani

Sunoto meminta harga pembelian tebu petani terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan nilai rendemen tebu yang dihasilkan dan kebijakan Pemerintah tentang harga gula di pasaran.

Termasuk kesulitan petani tebu dalam memperoleh pupuk dan mendapatkan modal untuk usahatani tebu di masa yang akan datang harus mendapatkan solusi dan perhatian khusus baik dari pihak PT GMM Bulog maupun pihak Pemerintah Daerah.

“Saya apresiasi atas kehadiran Direktur Operasional PT. GMM Blora, yang mewakili Direktur Utama bersama jajaran, dan saya apresiasi juga atas kenaikan harga beli tebu petani, yang naik dua kali dalam seminggu, dari Rp67.000/Kw berubah jadi Rp70.000/Kw tebu lokal dan tebu luar dari Blora Rp72.000/kw dan perubahan kedua menjadi Rp 72.000/kw lokal dan harga tebu luar dari Blora Rp74.000/kw. Dari Rp67.000/ke menjadi Rp72.000/kw Sehingga perubahan harga tebu lokal menjadi Rp5.000/kw,” kata Sunoto.

Sekretaris APTRI Blora Anton Sudibyo menambahkan kerusakan mesin giling dalam musim giling 2024 diminta dapat disikapi dan diantisipasi agar kelancaran proses penggilingan tebu tetap terjaga.

Bahkan disarankan dimasa yang akan datang sebelum musim giling agar dilestarikan budaya syukuran untuk memohon kepada pemilik langit agar proses penggilingan tebu diberi kelancaran dan kesuksesan.

“Saya sangat kecewa dengan kinerja manajemen direksi sekarang, yang tidak memperhatikan kesulitan petani, petani tidak dibimbing dan tidak difasilitasi kredit, bibit mutunya tidak bagus, sehingga hasilnya pun rendah rendemennya,” tegas Anton.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA