KABARCEPU.ID – Perayaan Imlek salah satu perayaan terbesar dan paling penting dalam budaya Tionghoa yang identik dengan warna merah.
Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia merayakan perayaan Imlek dengan penuh semangat dan antusiasme.
Salah satu hal yang paling mencolok dari perayaan Imlek adalah penggunaan warna merah dan tradisi pemberian angpao.
Warna merah telah lama dianggap sebagai warna keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa.
Warna ini sering digunakan dalam berbagai perayaan dan acara penting, termasuk pernikahan, kelahiran, dan tentu saja, perayaan Imlek.
Menurut kepercayaan Tionghoa, warna merah dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi orang yang mengenakannya.
Untuk itu, selama perayaan Imlek, Anda akan melihat banyak dekorasi, pakaian, dan aksesori berwarna merah yang menghiasi rumah-rumah dan jalan-jalan.
Sementara tradisi pemberian angpao juga merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek atau Tahun Baru Imlek.
Angpao adalah amplop merah yang berisi uang tunai yang diberikan kepada anggota keluarga, teman, atau bawahan.
Pemberian angpao ini dimaksudkan sebagai simbol atau tanda keberuntungan dan harapan baik untuk tahun yang baru.
Angpao juga dianggap sebagai cara untuk mentransfer keberuntungan dan kekayaan kepada orang lain.
Atas hal tersebut, pemberian angpao menjadi tradisi yang sangat dihormati dan dinanti-nanti selama perayaan Imlek.
Selain makna keberuntungan dan kebahagiaan, warna merah dan angpao juga memiliki kaitan dengan mitos dan legenda dalam budaya Tionghoa.
Menurut sebuah legenda kuno, ada seekor monster bernama Nian yang suka memangsa hewan ternak dan hasil panen hingga harta kekayaan setiap kali tiba saat perayaan Imlek.
Namun, monster Nian tersebut takut pada warna merah dan suara petasan.
Oleh karena itu, orang-orang mulai menggunakan warna merah dan meledakkan petasan untuk mengusir Nian dan melindungi diri mereka.
Tradisi pemberian angpao juga dikaitkan dengan legenda ini, di mana orang-orang memberikan uang tunai kepada anak-anak sebagai perlindungan dari Nian.
Dengan begitu banyak makna dan simbolisme di balik warna merah dan angpao, tidak mengherankan jika kedua hal tersebut begitu identik dengan perayaan Imlek.
Kedua simbol tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya Tionghoa, dan tetap dilestarikan dan dirayakan hingga saat ini.
Di luar makna dan simbolisme yang terkandung, warna merah dan angpao juga menambah keceriaan dan kegembiraan selama perayaan Imlek.
Warna merah yang cerah dan angpao yang dipenuhi dengan uang tunai memberikan nuansa kehangatan dan kegembiraan bagi semua orang yang merayakannya.
Tidak heran jika perayaan Imlek selalu diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan yang tiada tara.
Dengan demikian, warna merah dan angpao bukan hanya sekadar simbol atau tradisi semata pada perayaan Tahun Baru Imlek.
Tetapi warna merah juga memiliki makna yang dalam dan memperkaya pengalaman perayaan Imlek bagi semua orang yang merayakannya.
Kedua simbol tersebut yakni warna merah dan pemberian angpao mengingatkan kita akan keberuntungan, kebahagiaan, dan kehangatan dalam hubungan sosial.
Sementara pemberian angpao mengajarkan kita untuk selalu berbagi keberuntungan dengan orang lain.
Tradisi warna merah dan angpao dalam perayaan Imlek, harus terus dipelihara dan dirayakan sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya dan berharga.***