KABARCEPU.ID – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Blora ke-274, Bupati Blora Arief Rohman menggelar serangkaian ziarah ke makam para Bupati Blora terdahulu, pada Jumat 8 Desember 2023. Ziarah ini dilakukan untuk mengenang dan mendoakan jasa para leluhur yang telah membangun Kabupaten Blora.
Ziarah dimulai dari Makam Tirtonatan, Ngadipurwo, dilanjutkan ke Makam Sunan Pojok, TPU Giri Mulyo Cepu, dan Makam Mbah Janjang di Jiken. Tidak ketinggalan, Bupati juga bersilaturahmi atau anjangsana ke kediaman Bupati Blora sepuh, yakni RM Yudhi Sancoyo.
Di setiap lokasi ziarah, Bupati Arief dan rombongan melakukan pembacaan tahlil, doa, dan tabur bunga di pusara makam para leluhur dan Bupati yang sudah meninggal.
“Terimakasih atas seluruh dedikasi dan pengabdiannya selama memimpin dan membersamai pembangunan Blora semasa hidup. Semoga semuanya husnul khotimah,” ungkap bupati mendoakan.
Salah satu lokasi ziarah adalah Makam Sunan Pojok. Sunan Pojok atau Pangeran Sedah merupakan salah satu leluhur Blora, panglima perangnya Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sebelum menetap di Blora, ia menjabat sebagai Adipati Tuban selama 42 tahun. Setelah turun tahta dari Adipati Tuban, ia memilih menetap di wilayah Blora untuk menyebarkan agama islam.
Bupati Arief mengungkapkan, bahwa Sunan Pojok, merupakan salah satu tokoh penting dalam terbentuknya Kabupaten Blora.
“Sunan Pojok dan Raden Tumenggung Joyodipo dimakamkan di selatan Alun-alun yang kini dikenal sebagai Makam Gedong Sunan Pojok. Jadi bisa dikatakan Sunan Pojok adalah salah satu pendiri cikal bakal Kabupaten Blora,” papar Bupati Arief.
Lanjutnya, baru pada 11 Desember 1749 Raden Tumenggung Wilatikta diangkat oleh Pangeran Mangkubumi sebagai Bupati Blora dan diyakini sebagai awal mula terbentuknya Kabupaten Blora.
Lokasi ziarah selanjutnya adalah makam Keluarga Tirtonatan di Desa Ngadipurwo, yang mana merupakan tempat pemakaman para Bupati Blora terdahulu.
Di makam ini dimakamkan R. Tumenggung Djajeng Tirtonatan Bupati 1762-1782, R. Tumenggung Tirto Koesoemo Bupati 1782-1809, R. Tumenggung Arjo Mertonegoro Bupati 1809-1812, R. Tumenggung Prawirojoedo Bupati 1812-1823, R. Tumenggung Tirtonagoro Bupati 1823-1842, 1843-1847, R. Tjokronegoro I Bupati 1842 (hanya 5 bulan), R.T. Pandji Notowidjojo Bupati 1847-1857.
Lalu, R.M.A.A. Tjokronegoro II Bupati 1857-1885, R.M.A.A. Tjokronegoro III Bupati 1886-1912, R.M.A.A. Said Abdul Kadir Djaelani Bupati 1913-1926 (Bupati yang juga seorang Kyai). Selain itu juga terdapat makam Sayyid Idrus Al Jufri seorang penasehat Bupati Blora, Makam R.M. Sujud Kusumo Ningrat, R.M. Tejo Noto Kusumo Ningrat.
Ziarah juga dilakukan di TPU Giri Mulyo untuk ziarah ke makam almarhum Bupati Ir. H. Basuki Widodo (Bupati Blora 1999-2007).
Selanjutnya, ziarah dilakukan di Makam Mbah Janjang (Jati Kusumo – Jati Sworo), Jiken. Keduanya merupakan putra pangeran Pajang sekaligus ulama penyebar agama yang pesareannya ada di atas bukit Desa Janjang, Kecamatan Jiken.
Ziarah ini merupakan upaya Bupati Blora untuk mengenang dan mendoakan jasa para leluhur yang telah membangun Kabupaten Blora. Ziarah ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme masyarakat Blora.***