Wisata  

Menelusuri Jejak Sejarah di Balik Pesona Gunung Pegat Lamongan

Menelusuri Jejak Sejarah di Balik Pesona Gunung Pegat Lamongan
lamongantourism.

KABARCEPU.ID – Sebuah bukit kapur dengan ketinggian 60 meter di atas permukaan laut, Gunung Pegat, tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan sejarah kelam yang tak terlupakan.

Berada di Desa Karang Kembang, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Gunung Pegat menjadi saksi bisu kekejaman kolonialisme di masa lampau.

Gunung Pegat, dengan keindahan alam dan sejarahnya yang kelam, menjadi destinasi wisata edukasi yang penting untuk dikunjungi.

Pengunjung tak hanya dapat menikmati panorama alam yang menjakjubkan, tetapi juga belajar tentang sejarah kolonialisme dan perjuangan rakyat di masa lampau.

Asal Usul Nama Gunung Pegat

Nama Gunung Pegat konon berasal dari kata “pegat” dalam Bahasa Jawa yang berarti “terbelah”.

Hal ini merujuk pada peristiwa pembelahan gunung kapur yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa pembangunan jalan Babat-Jombang.

Sejarah Kelam di Era Kolonialisme

Pada awal abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda membutuhkan akses jalan untuk memperlancar arus ekonomi di wilayah Jawa Timur.

Salah satu jalur yang mereka pilih adalah melalui kawasan Gunung Pegat.

Pembangunan jalan ini memakan korban jiwa yang tak sedikit. Masyarakat sekitar dipaksa bekerja rodi tanpa upah dan makanan.

Mereka dipaksa membelah gunung kapur dengan tangan kosong, tanpa alat pelindung diri yang memadai.

Kondisi kerja yang sangat buruk dan kelaparan menyebabkan banyak pekerja yang sakit dan meninggal dunia.

Penderitaan rakyat ini menjadi luka sejarah yang tak terlupakan.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA