Nama Ijen sendiri menunjukkan bahwa gunung ini memiliki kawah satu-satunya di antara gunung-gunung di sekitarnya, seperti Meranti, Gunung Raung, dan Kawah Wurung. Kata Ijen dalam bahasa Jawa berarti “sendiri”.
Menurut catatan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Gunung Ijen telah meletus sebanyak 4 kali, yaitu pada tahun 1796, 1817, 1913, dan terakhir pada tahun 1936.
Gunung ini juga menjadi sumber pendapatan bagi warga sekitar menghasilkan dengan belerang hingga jutaan meter kubik setiap tahunnya .
Namun, para buruh Kawah Ijen yang bekerja keras mengangkut belerang hanya dihargai Rp900/kg dan Rp1.000/kg untuk putaran kedua.
Rata-rata, mereka mampu mengangkut 60 kg belerang dalam dua putaran per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, beberapa buruh juga bekerja sebagai pemandu bagi para pendaki.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA