CEPU – Berkembangnya teknologi, telah menggeser penjualan agen tiket secara manual. Hal ini telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Seperti halnya agen penjualan tiket pesawat terbang dan kapal laut yang ada di Cepu.
“Sejak ada aplikasi Traveloka dan lain-lain itu, secara otomatis kami yang melayani secara manual ini menjadi tergeser,” ungkap Suraji, salah satu penjual tiket. “Tahun ini penurunannya jauh sekali, sampai 80 persen,” imbuhnya.
Kepada kabarcepu.com, Suraji mengatakan, semua itu sudah menjadi resiko akibat kemajuan teknologi. “Kami pasrah aja pada yang memberi rejeki. Sikap kami, bisa menerima apa adanya,” katanya sambil menceritakan masa kejayaannya di tahun 2000 sebelum marak munculnya aplikasi penjualan tiket.
Meskipun demikian, Suraji masih bersyukur karena masih ada 20 persen calon penumpang yang datang ke kiosnya untuk membeli tiket secara manual. “20 persen itu wong ndeso yang tidak mempunyai dan tidak bisa menggunakan aplikasi. Maka kami mengandalkan pelayanan pada pelanggan. Semua itu untuk mengikat konsumen agar tetap membeli tiket di agen kami,” jelas pria yang membuka usaha sejak tahun 1993 ini.
Dia menambahkan, saat ini penjualan tiket yang paling banyak adalah calon penumpang yang menuju Balikpapan dan Banjarmasin. “Masyarakat sini paling banyak memilih Lion Air. Kata mereka, harganya murah dan terjangkau. Meskipun harganya naik turun tidak tetap,” ujarnya.
Pemilik agen penjualan tiket ini selain melayani tiket penjualan bus antar kota antar propinsi, juga melayani penjualan tiket kapal laut dan pesawat terbang. “Alhamdulillah, habis lebaran seperti ini ramai penumpang. Apalagi ini libur panjang sampai pertengahan bulan Juli, semoga tetap ramai,” ujarnya berharap.
Rini, salah seorang calon penumpang mengaku merasa lebih praktis menggunakan aplikasi jasa pelayanan penjualan tiket. “Lebih praktis dan efisien. Namun untuk arus balik ini saya lebih suka datang ke agen tiket langsung. Biar dapat kepastian mendapatkan kursi,” ujarnya pelan. (*)
KONTEN MENARIK UNTUK ANDA
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA
