KABARCEPU.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara resmi mengumumkan kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota atau UMK Tahun 2025 sebesar 6,5 persen.
Kenaikan UMK Tahun 2025 sebesar 6,5 persen di wilayah Jawa Tengah ini tentu menjadi angin segar di tengah dinamika perekonomian yang terus berkembang.
Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta menjamin kesejahteraan pekerja di Jawa Tengah.
Keputusan tersebut, menyusul kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto terkait penetapan Upah Minimum Nasional untuk tahun 2025.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan dialog antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, angka 6,5 persen dinilai sebagai kompromi yang ideal untuk menyeimbangkan kebutuhan pekerja dan keberlangsungan usaha.
Besaran UMK Tahun 2025 di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah ini dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 tanggal 18 Desember 2024 dan berlaku mulai 1 Januari 2025.
Dalam surat keputusan tersebut UMK Kabupaten Banjarnegara Sebesar Rp. 2.170.475 sementera untuk UMK tertinggi di Provinsi Jawa Tengah adalah Kota Semarang.
Penetapan kenaikan UMK 2025 ini dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.
Melansir dari portal resmi Jateng Prov, berikut besaran UMK Tahun 2025 di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah:
1. Kota Semarang: Rp 3.454.827,00.
2. Kabupaten Demak: Rp 2.940.716,00.
3. Kabupaten Kendal: Rp 2.783.455,25.
4. Kabupaten Semarang: Rp 2.750.136,00.
5. Kabupaten Kudus: Rp 2.680.485,72.
6. Kabupaten Cilacap: Rp 2.640.248,00.
7. Kabupaten Jepara: Rp 2.610.224,00.
8. Kota Pekalongan: Rp 2.545.138,00.
9. Kabupaten Batang: Rp. 2.534.382,00.
10. Kota Salatiga: Rp 2.533.583,00.
11. Kabupaten Pekalongan: Rp 2.486.653,59.
12. Kabupaten Magelang: Rp 2.467.488,00.
13. Kabupaten Karanganyar: Rp 2.437.110,00.
14. Kota Surakarta Rp 2.416.560,00.
15. Kabupaten Boyolali: Rp 2.396.598,00.
16. Kabupaten Klaten: Rp 2.389.872,78.
17. Kota Tegal: Rp 2.376.683,82.
18. Kabupaten Banyumas: Rp 2.338.410,00.
19. Kabupaten Purbalingga: Rp 2.338.283,12.
20. Kabupaten Wonosobo: Rp 2.299.521,38.
21. Kabupaten Purworejo: Rp 2.265.937,67.
22. Kabupaten Kebumen: Rp 2.259.873,55.
23. Kabupaten Sukoharjo: Rp 2.359.488,00.
24. Kabupaten Pati: Rp 2.332.350,00.
25. Kota Magelang: Rp 2.281.230,00.
26. Kabupaten Grobogan: Rp 2.254.089,54.
27. Kabupaten Temanggung: Rp 2.246.850,00.
28. Kabupaten Blora: Rp 2.238.430,85.
29. Kabupaten Rembang: Rp 2.236.168,78.
30. Kabupaten Tegal: Rp. 2.333.586,46.
31. Kabupaten Pemalang: Rp 2.296.140,00.
32. Kabupaten Brebes: Rp 2.239.801,50.
33. Kabupaten Sragen: Rp 2.182.200,00.
34. Kabupaten Wonogiri: Rp 2.180.587,50.
35. Kabupaten Banjarnegara: Rp 2.170.475,32.
Diketahui, upah minimum berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari satu tahun pada perusahaan yang bersangkutan. Upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja satu tahun atau lebih, berpedoman pada struktur dan skala upah.
Kenaikan UMK merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja di Jawa Tengah yang dapat memberikan semangat dan produktivitas dalam berkontribusi bagi pembangunan daerah.***