KABARCEPU.ID – Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto mengambil inisiatif strategis dengan memimpin apel kesiapan tanggap darurat bencana hidrometeorologi 2025 yang melibatkan unsur pemerintahan daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dinas terkait, serta relawan masyarakat.
Hal ini dilakukan seiring prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena La Nina, fenomena cuaca global yang ditandai dengan pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur secara berkala.
Fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah, termasuk Indonesia, yang dapat menimbulkan risiko banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
BMKG memprediksi fenomena La Nina akan bertahan di Indonesia hingga Maret 2026. Fenomena tersebut menjadi salah satu faktor yang bisa memengaruhi peningkatan curah hujan disertai angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam apel tersebut ditegaskan pentingnya pemetaan titik rawan banjir dan longsor, penyusunan skenario evakuasi dan jalur aman, penguatan komunikasi risiko kepada masyarakat melalui kanal resmi dan posko terpadu, serta kesiapan logistik dan personel untuk mobilisasi cepat apabila terjadi kejadian ekstrem.
Kapolres Blora juga menekankan perlunya peningkatan patroli dan pengamanan infrastruktur kritis seperti jembatan, tanggul, dan saluran drainase, sambil mendorong sinergi data dan informasi hidrometeorologi antara BMKG dan instansi teknis guna mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti.
Langkah proaktif ini diharapkan tidak hanya mengurangi dampak langsung La Nina terhadap keselamatan jiwa dan harta, tetapi juga memperkuat ketahanan komunitas melalui edukasi mitigasi, latihan tanggap darurat berkala, serta mekanisme pelaporan cepat yang melibatkan peran aktif masyarakat setempat.
Oleh sebab itu, apel ini merupakan langkah awal kesiapsiagaan seluruh unsur menghadapi potensi bencana alam seiring memasuki puncak musim hujan dan prediksi adanya fenomena La Nina.

Apel kesiapan ini dilaksanakan di halaman Mapolres Blora, Rabu, 5 November 2025, pukul 08.00 WIB dan sebagai komandan apel Iptu Budhi Santoso.
“Apel ini adalah bentuk pengecekan kesiapan personel dan sarana prasarana kita dalam menghadapi potensi bencana alam. Tujuannya untuk memastikan seluruh unsur, dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan, dapat bersinergi secara cepat, tepat, dan tanggap demi keselamatan masyarakat,” tegas AKBP Wawan Andi Susanto.
Lebih lanjut, Kapolres juga mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan Ring of Fire dan mencermati data BNPB yang mencatat 2.606 bencana hingga Oktober 2025, yang mengakibatkan kerugian jiwa dan material signifikan.
Berdasarkan prediksi BMKG, sebanyak 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diprakirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, yang diperparah oleh prediksi fenomena La Nina.
“Kita harus melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana, memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana evakuasi serta logistik, dan yang terpenting, laksanakan tugas ini dengan sikap empati, humanis, dan profesional dalam melayani masyarakat. Tugas kemanusiaan ini bukan hanya tanggung jawab kedinasan, tetapi juga panggilan moral dan ibadah bagi seluruh aparat negara,” kata Kapolres Blora.
Apel kesiapan ini ditutup pada pukul 08.30 WIB dengan pemeriksaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, dan dilaporkan berlangsung dengan tertib, kondusif, dan terkendali.
Kegiatan ini menunjukkan sinergi kuat antarlembaga, dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Blora Dra. Mulyowati, M.M (mewakili Bupati Blora) perwakilan Dandim 0721/Blora, perwakilan Danyonif 410/Alugoro, Dansubdenpom V/3-1, perwakilan Kajari Blora, perwakilan Ketua Pengadilan Negeri Blora, Wakapolres, PJU Polres Blora, serta para Kapolsek jajaran.
Susunan pasukan apel melibatkan unsur-unsur penting, yakni 1 Peleton dari Batalyon 410 Alugoro, 1 Peleton Kodim 0721/Blora, 1 Peleton Subdenpom IV/3-1 Blora, serta Peleton dari Satlantas, Dalmas, Gabungan Staf Polres, BPBD, Satpol PP, Tagana, Banser, Senkom, dan PMI. Komposisi pasukan ini menegaskan kesiapan kolaboratif lintas sektor di Kabupaten Blora.***