Arsip Tag: Kuliner Khas Cepu

Menggugah Selera: 3 Kuliner Khas Cepu Terbuat dari Ikan Endemik dengan Cita Rasa yang Estetik

KABARCEPU.ID – Kuliner khas Cepu yang menggunakan ikan endemik sebagai bahan utama tidak hanya mencerminkan kekayaan sumber daya alam daerah tersebut.

Kuliner khas Cepu ini menampilkan cita rasa yang estetik dan menggugah selera, menjadikannya sangat layak untuk dieksplorasi oleh para pecinta gastronomi.

Kota Cepu, sebuah kota kecil di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, khususnya ikan-ikan endemik yang hidup di sekitar wilayah perairan Bengawan Solo.

Terdapat tiga menu unggulan di Kota Cepu yang patut diperhitungkan yang merupakan hidangan yang kaya rempah dengan bumbu khas yang memadukan kemantapan ikan lokal yang memberikan sensasi hangat dan gurih yang mendalam.

Tiga Kuliner khas Cepu dari olahan ikan endemik ini menawarkan perpaduan unik antara kenyalnya tekstur ikan yang diolah secara tradisional dengan bumbu rempah yang seimbang, sehingga menghadirkan keharmonisan rasa yang autentik dengan cita rasa yang khas, segar, dan lezat.

1. Mangut Lele: Perpaduan Rasa Pedas dan Gurih yang Memikat
Mangut Lele adalah kuliner khas Cepu yang memanfaatkan ikan lele sebagai bahan utamanya. Namun, yang membedakan Mangut Lele Cepu dengan hidangan serupa di daerah lain adalah teknik pengolahan yang kompleks.

Olahan Ikan lele khas cepu ini dikenal memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih gurih dibanding lele pada umumnya.

Proses pembuatan Mangut Lele melibatkan bumbu-bumbu khas yang kaya rempah seperti cabai merah, bawang putih, kemiri, dan santan kental.

Ikan lele yang telah dibersihkan kemudian dimasak perlahan dalam kuah santan pedas dan gurih sehingga bumbu meresap dengan sempurna. Penambahan daun salam dan daun salam semakin menyempurnakan aroma dan cita rasanya.

Penyajian Mangut Lele biasanya disertai dengan nasi putih hangat dan lalapan segar, menciptakan harmoni rasa yang seimbang dan menggoda selera.

2. Jendil Nggawan: Sajian Ikan Asap dengan Sentuhan Tradisional
Jendil Nggawan merupakan kuliner unik yang menggabungkan teknik pengasapan ikan dengan bumbu tradisional khas yang hanya ada di Kota Cepu.

Ikan yang digunakan dalam olahan ini adalah ikan Jendil, ikan endemik Sungai Bengawan Cepu yang memiliki cita rasa khas dan tekstur yang kenyal.

Proses pengasapan dilakukan secara tradisional menggunakan kayu bakar pilihan yang memberikan aroma asap yang khas dan tidak berlebihan.

Setelah diasapi, ikan kemudian dilumuri dengan bumbu rempah yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, serta beberapa jenis cabai lokal.

Bumbu ini tidak hanya memberikan rasa yang kompleks tapi juga menambah kehangatan cita rasa kuliner ini. Teknik memasak yang sederhana namun penuh ketelitian ini menghasilkan hidangan yang menggugah selera dan kaya akan nilai budaya.

Selain dengan teknik pengasapan, Jendil Nggawan juga disajikan dengan berbagai cara seperti digoreng atau berkuah sebagai lauk pendamping nasi atau bahkan sebagai camilan yang nikmat.

3. Iwak Rengkik: Olahan dengan Rasa Tradisional yang Mendalam
Iwak Rengkik adalah salah satu kuliner legendaris dari Cepu yang menggunakan jenis ikan rengkik, ikan endemik yang hanya ditemukan di perairan Bengawan Solo di wilayah Cepu dan sekitarnya.

Ikan rengkik ini terkenal dengan tekstur dagingnya yang kenyal dan rasa yang khas, sangat cocok untuk dijadikan bahan makanan yang kaya cita rasa.

Cara memasak Iwak Rengkik sangat beragam, mulai dari digoreng kering hingga dimasak dengan kuah santan pedas. Namun yang paling ikonik adalah Iwak Rengkik yang dimasak dengan bumbu tradisional yang sederhana namun menghasilkan rasa yang mendalam.

Bumbu yang digunakan biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, garam, dan kemiri. Kehangatan bumbu dan kelembutan ikan rengkik menciptakan sensasi rasa yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.

Ketiga kuliner khas Cepu ini tidak hanya meninggalkan kesan di lidah tetapi juga di mata. Penyajian Mangut Lele, Jendil Nggawan, dan Iwak Rengkik sangat memperhatikan estetika, mulai dari pemilihan piring yang tradisional hingga penataan makanan yang rapi dan menggugah selera.

Warna-warni dari cabai, daun kemangi, serta aroma asap yang menguar dari Jendil Nggawan memberikan nilai estetika tersendiri yang disukai oleh siapa saja yang menikmatinya.

Selain itu, nilai budaya dan kearifan lokal dari masyarakat Cepu juga sangat terasa dalam setiap hidangan yang menawarkan cita rasa estetik dan menggugah selera serta memanjakan lidah tersebut.***

Dolan CEPU! Cicipi 7 Kuliner Khas Cepu yang Ikonik dan Autentik Ini

KABARCEPU.ID – Kota Cepu, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, tidak hanya dikenal sebagai pusat industri minyak dan gas, tetapi juga sebagai gudangnya kuliner khas Cepu yang kaya akan cita rasa lokal dan tradisi yang mendalam.

Kuliner khas Cepu bukan hanya sekedar ikonik dan autentik, namun mencerminkan keunikan budaya kuliner dari masyarakat di daerah tersebut.

Cepu, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tidak hanya dikenal karena kekayaan sejarah dan panorama alamnya yang memukau, tetapi juga karena keberagaman kuliner khas Cepu yang autentik dan menggoda selera.

Bagi Anda para pecinta makanan tradisional dan petualang rasa, Cepu menyimpan sejumlah hidangan khas yang wajib dicicipi, di antaranya 7 kuliner khas Cepu yang populer ini.

1. Kopi Kothok
Kopi Kothok adalah minuman tradisional khas Cepu yang sudah melekat sebagai bagian dari budaya masyarakat setempat yang hanya ada di wilayah Kota Cepu.

Berbeda dengan kopi pada umumnya, Kopi Kothok dibuat dengan metode yang kompleks menggunakan sendok kayu dan alat memasak khusus yang disebut ‘Morong.’

Ciri khasnya adalah rasa kopi yang pekat, dengan aroma yang menggugah selera dan sentuhan manis alami dari gula. Kopi Kothok menjadi teman setia saat bersantai maupun menemani obrolan hangat di warung kopi lokal di Kota Cepu dan sekitarnya.

2. Pecel Pincuk Daun Jati
Nasi Pecel merupakan salah satu hidangan yang populer di Jawa Timur dan Jawa Tengah, namun di Cepu terdapat varian unik yang menggunakan daun jati sebagai pembungkusnya, dikenal sebagai Nasi Pecel Pincuk Daun Jati.

Penggunaan daun jati tidak hanya memberikan aroma khas yang alami namun juga menjaga kelembutan nasi dan sayur pecelnya.

Sayur pecel yang terdiri dari berbagai macam sayuran segar disiram dengan sambal kacang yang pedas dan gurih, menciptakan kombinasi rasa yang seimbang dan memanjakan lidah.

Perpaduan nasi dengan sayur pecel yang dibungkus secara tradisional menggunakan daun jati, memberikan aroma dan cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan nasi pecel pada umumnya.

3. Eggroll Waluh
Eggroll Waluh adalah sebuah inovasi kuliner yang menggabungkan bahan dasar labu (waluh) dengan teknik pengolahan eggroll.

Camilan ini memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, dengan rasa manis alami dari labu yang dipadukan dengan rempah-rempah tradisional.

Eggroll Waluh tidak hanya menjadi pilihan camilan yang lezat tetapi juga memberikan sentuhan khas Cepu yang sulit ditemukan di tempat lain.

4. Serabi Khas Cepu
Serabi merupakan kue tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia, namun Serabi Khas Cepu memiliki ciri khas tersendiri.

Terbuat dari adonan beras yang dipadukan dengan santan kelapa asli, serabi ini dimasak di atas cetakan khusus sehingga dan dibakar menggunakan kayu bakar, menghasilkan tekstur yang empuk dan sedikit renyah di pinggirnya.

Serabi disajikan dengan berbagai topping seperti parutan kelapa atau gula merah campur kacang, memberikan rasa manis dan gurih dalam satu gigitan yang memikat.

5. Ungker Jati
Sebagai daerah yang kaya akan tanaman jati, Cepu juga memiliki kuliner ekstrem yang memanfaatkan larva ulat daun jati sebagai sajian dengan protein tinggi.

Ungker Jati, berupa makanan yang berasal dari larva (bayi ulat) daun jati kemudian ditumis, digoreng atau dikukus sehingga menimbulkan aroma khas yang harum dan menggoda.

Isi dari Ungker Jati biasanya terdiri dari campuran irisan cabai dan bawang yang dibumbui dengan rempah pilihan, menciptakan cita rasa yang nikmat dan autentik serta sangat ikonik.

Namun, untuk mendapatkan Ungker Jati, Anda harus bersabar menunggu pada momen-momen tertentu saat warga di sekitar hutan jati Blora, terutama di pinggiran hutan, kembali berburu ungker untuk dijual atau dimasak.

6. Mangut Lele
Mangut Lele adalah masakan tradisional yang mengandalkan lele yakni ikan air tawar yang sangat populer di Indonesia sebagai bahan utamanya.

Terbuat dari lele yang dimasak dalam kuah santan dan berbagai rempah-rempah, Mangut Lele menawarkan rasa yang dalam dan menggugah selera.

Dalam proses memasak Mangut Lele, lele terlebih dahulu dibersihkan dan dipanggang, kemudian direbus bersama kuah santan yang dibumbui dengan berbagai rempah, seperti kunyit, jahe, dan cabai.

Kombinasi dari semua elemen ini menciptakan hidangan Mangut Lele yang sangat kaya rasa dan menggugah selera yang menawarkan kenikmatan estetik.

7. Jendil Nggawan
Jendil Nggawan atau Ikan Jendil, sebuah sajian ikan yang lezat dan gurih yang berasal dari aliran Sungai Bengawan Solo dan menjadi kuliner khas Cepu yang menggoda selera.

Kuliner khas Cepu yang satu ini diolah dengan berbagai cara seperti digoreng, dibakar, dibuat sup maupun gulai, dan masing-masing metode dapat menghasilkan cita rasa yang berbeda.

Kelezatan Ikan Jendil tidak lepas dari teknik memasaknya yang khas. Ikan Jendil dimasak dengan santan dan rempah-rempah seperti lengkuas, daun kunyit, dan cabai yang menghasilkan kuah yang kaya rasa dan aromatik.

Memiliki tekstur daging yang lembut dan cita rasa yang khas, hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi dan sayuran segar, sehingga seringkali dijadikan pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati hidangan khas dari Cepu.

Mencicipi kuliner khas Cepu seperti Kopi Kothok, Pecel Pincuk Daun Jati, Eggroll Waluh, Serabi Khas Cepu, Ungker Jati, Mangut Lele, dan Jendil Nggawan bukan hanya sekadar menikmati makanan, melainkan juga meresapi budaya dan tradisi yang melekat pada setiap racikan.

Keseluruhan hidangan ini tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan pengalaman gastronomi yang mendalam bagi siapa saja yang berkunjung ke Cepu yang akan meninggalkan kenangan cita rasa yang tak terlupakan.***

6 Fakta Menarik Tentang Kopi Kothok, Minuman Khas Cepu yang Ikonik dan Legendaris

KABARCEPU.IDKopi Kothok sebagai minuman khas Cepu, tak hanya digemari dan sangat populer, namun juga menyimpan ragam manfaat dan cerita.

Setiap daerah memiliki kebiasaan dan cara tersendiri dalam menyajikan kopi, salah satunya adalah Kopi Kothok yang berasal dari Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Minuman asli Cepu ini bukan sekadar kopi biasa; ia menyimpan sejarah dan keunikan yang layak untuk diulas.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kopi Kothok yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Sejarah yang Mendalam
Kopi Kothok memiliki akar sejarah yang kuat di daerah Cepu. Minuman ini disinyalir telah ada sejak abad ke-16, dimana masyarakat pada waktu itu selalu menyajikan kopi kothok dalam setiap agenda atau kegiatan, tanpa memandang status sosial baik bangsawan maupun rakyat biasa.

2. Hanya Ada Wilayah di Blora
Kopi Kothok hanya diproduksi atau dijual di wilayah Kabupaten Blora, dengan kisaran sebanyak 80-90 persen disajikan di wilayah Kecamatan Cepu, dan sekitarnya.

3. Proses Penyajian yang Unik
Cara penyajian Kopi Kothok cukup berbeda dibandingkan dengan kopi lainnya. Bubuk kopi dituangkan ke dalam wadah yang disebut “morong” berisi air mendidih dan diaduk dengan teknik yang kompleks hingga meluap. Suara “kothok” yang dihasilkan pada saat merebus kopi menjadikan momen ini lebih istimewa. Teknik ini memungkinkan kopi untuk menyerap air dengan baik, menghasilkan cita rasa yang lebih kaya dan kompleks.

4. Rasa dan Aroma yang Khas
Kopi Kothok dikenal memiliki rasa yang pekat dan penuh karakter. Cita rasanya yang kuat disertai dengan aroma yang menggugah selera menjadikannya pilihan populer di kalangan pecinta kopi. Banyak orang yang menyukai sentuhan kopi kothok dengan sedikit gula, memberikan dimensi tambahan yang membedakannya dari kopi biasa. Ini adalah salah satu dari sekian banyak alasan mengapa Kopi Kothok mendapatkan penggemar setia dari berbagai kalangan.

5. Tradisi dan Ritual Minum
Di Cepu, menikmati Kopi Kothok bukan hanya sekedar aktivitas minum kopi, tetapi juga merupakan ritual sosial budaya. Banyak orang yang berkumpul di warung-warung kopi untuk menikmati kopi ini sambil berbincang dengan teman-teman atau keluarga. Kehangatan hubungan antar individu diperkuat dengan secangkir Kopi Kothok, menjadikannya lebih dari sekadar minuman, tetapi juga sebagai media interaksi sosial.

6. Potensi Wisata Kuliner
Dengan sejarah yang kaya dan keunikan dalam penyajian, Kopi Kothok memiliki potensi besar sebagai salah satu daya tarik wisata kuliner di Cepu. Rasa dan pengalaman unik yang ditawarkan dapat menarik wisatawan lokal maupun asing. Upaya untuk memperkenalkan Kopi Kothok kepada khalayak lebih luas dapat membuka peluang bagi pengembangan ekonomi lokal dan pelestarian tradisi.

Kopi Kothok menjadi salah satu minuman khas Cepu yang paling ikonik karena cita rasanya yang kaya dan kemampuannya untuk menyegarkan, serta memiliki sejarah dan karakteristik yang unik, yang menggambarkan keragaman budaya dan tradisi daerah di Indonesia.***

Kopi Kothok: Minuman Asli Cepu yang Kaya Manfaat dan Penuh Makna Budaya

KABARCEPU.ID – Indonesia memiliki beragam jenis kopi yang kaya akan cita rasa dan manfaat, salah satunya minuman asli Cepu yakni Kopi Kothok.

Kopi Kothok, merupakan minuman khas Cepu, Blora, Jawa Tengah, yang keberadaanya patut diperhatikan dan diperhitungkan.

Selain rasanya yang khas, Kopi Kothok sebagai minuman asli Cepu ini juga menyimpan beragam manfaat yang baik bagi kesehatan.

Sejarah Kopi Kothok Sebagai Minuman Asli Cepu

Kopi Kothok memiliki akar sejarah yang kuat dalam tradisi masyarakat Cepu. Beberapa orang percaya Kopi Kothok sudah ada sejak abad 16, yaitu pada masa sisa-sisa kejayaan Majapahit, tepatnya pada masa kerajaan Pajang Kadipaten Djipang dibawah kepemimpinan Raja Arya Penangsang.

Nama “Kopi Kothok” sendiri merupakan kesalahan ejaan dari masyarakat lokal tempo dulu saat bercengkrama di warung atau kedai kopi, yakni “Kopi Thok”, yang artinya “Hanya Kopi/Kopi Doang”, namun tertangkap dan terdengar seperti “Ko-Thok”.

Arti lain dari kata “Kothok” yaitu memiliki arti “meledak” saat merebus kopi seperti suara gelembung belerang di kawah gunung berapi.

Namun, istilah lain yang telah tertanam tentang Kopi Kothok adalah teknik menyeduh atau merebus kopi bercampur air mendidih secara bersamaan dalam satu wadah khusus yang disebut “morong” hingga menghasilkan bunyi seperti ledakan mercon.

Proses pembuatan kopi ini melibatkan teknik penyeduhan yang unik, di mana biji kopi yang telah disangrai akan ditumbuk hingga halus dan diseduh dengan air panas mendidih dalam satu wadah. Teknik ini tertanam dalam budaya lokal dan menjadi semacam ritual sosial bagi masyarakat.

Proses pembuatan Kopi Kothok tidak hanya mengutamakan rasa, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan yang tumbuh dalam komunitas. Minuman ini sering dihidangkan dalam acara-acara berkumpul, sehingga menjadi bagian penting dari interaksi sosial di masyarakat Cepu.

Keunikan Rasa dan Aroma Kopi Kothok

Salah satu daya tarik utama Kopi Kothok adalah rasa dan aroma yang khas. Proses penggilingan biji yang cukup kasar memberikan tekstur yang unik, serta menciptakan kombinasi rasa yang kaya dan dalam. Ketika diseduh, kopi ini menghasilkan aroma yang kuat dan menggugah selera, menciptakan pengalaman menikmati kopi yang berbeda dari jenis kopi lainnya.

Selain itu, banyak penggemar kopi yang menyukai Kopi Kothok karena keaslian dan kesederhanaannya. Sering kali, Kopi Kothok disajikan tanpa atau dengan tambahan sedikit gula atau susu, sehingga rasa kopi yang murni dapat dinikmati sepenuhnya.

Manfaat Kesehatan Kopi Kothok
Kopi Kothok tidak hanya menawarkan kenikmatan tersendiri, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang beragam. Mengutip dari HaloDokter, beberapa manfaat kesehatan dari Kopi yang di kothok antara lain:

1. Meningkatkan Energi dan Fokus: Kandungan kafein dalam kopi dapat membantu meningkatkan level energi dan memperbaiki konsentrasi, sehingga cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari.

2. Mengandung Antioksidan: Kopi Kothok kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sel dan mengurangi risiko berbagai penyakit.

3. Mendukung Metabolisme: Kafein dapat merangsang metabolisme, membantu dalam proses pembakaran lemak, dan berpotensi mendukung program penurunan berat badan.

4. Meningkatkan Mood: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat meningkatkan mood dan mengurangi risiko depresi.

Kopi Kothok juga menjadi simbol keberlanjutan bagi masyarakat Cepu. Dengan menggunakan biji kopi lokal dan memperkuat jaringan produksi kopi dalam negeri, masyarakat dapat mendukung perekonomian lokal sekaligus menjaga tradisi yang ada.

Lebih dari sekadar minuman; ia adalah representasi kekayaan budaya dan kesehatan masyarakat Cepu. Dengan rasa yang khas dan beragam manfaat, minuman ini menjadi salah satu pilihan dalam merasakan keanekaragaman kopi Indonesia.

Dalam setiap cangkir yang disajikan, terdapat kisah dan tradisi yang berharga, menciptakan pengalaman yang lebih dalam daripada hanya sekadar menikmati kopi biasa.***

Mampir CEPU Wajib TAU 3 Kuliner Cepu yang Melegenda Ini, Nomor 1 Sangat Membudaya

KABARCEPU.IDKuliner Cepu tidak hanya menawarkan ragam rasa yang khas dan kompleks dengan cara penyajian yang unik, namun juga memiliki simbol budaya yang ikonik.

Kota Cepu yang terletak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bukan hanya dikenal sebagai wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga sebagai surga kuliner yang kaya akan keanekaragaman rasa.

Bagi Anda yang merencanakan untuk mampir ke Cepu, mengabaikan kuliner khasnya sama sekali bukanlah pilihan yang tepat.

Dari berbagai kuliner khas Cepu yang ada, terdapat tiga kuliner Cepu yang sangat populer dan telah menjadi ikon daerah dengan sebutan Kota Minyak ini.

Berikut tiga kuliner khas Cepu yang melegenda dan wajib dicicipi saat Anda berkunjung ke Cepu, Blora, Jawa Tengah:

1. Kopi Kothok: Pesona Kopi Lokal yang Mendunia

Kopi KothokKopi Kothok adalah salah satu minuman khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Cepu. Khotok sendiri merupakan istilah yang merujuk pada proses penyeduhan kopi dengan menggunakan peralatan tradisional dan cara memasak yan kompleks dan unik.

Proses pembuatan Kopi Kothok dimulai dengan memilih biji kopi Arabika atau Robusta yang berkualitas. Setelah itu, biji kopi tersebut dipanggang menggunakan wajan tradisional hingga memberikan warna cokelat keemasan yang sempurna.

Selanjutnya, kopi yang telah dipanggang digiling hingga halus sebelum diseduh dengan air panas. Ciri khas kopi ini terletak pada rasa dan aroma yang dihasilkan dari biji kopi pilihan yang dicampur dengan sedikit gula.

Kopi Kothok biasanya disajikan dengan sedikit gula atau bisa dengan tambahan susu, tergantung pada selera masing-masing. Namun, banyak masyarakat Cepu yang lebih suka menikmati kopi ini dalam keadaan original untuk merasakan keaslian rasanya.

Aroma khas yang dihasilkan oleh perpaduan kopi dan cara penyajian yang unik menambah daya tarik dari minuman ini. Satu cangkir Kopi Khotok sambil menikmati keindahan pemandangan Cepu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

2. Eggroll Waluh: Camilan Legendaris yang Menggoda Selera

Oleh-oleh Khas Cepu, Eggroll Waluh yang MenggugahJika berbicara tentang camilan, Eggroll Waluh menjadi salah satu makanan yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Cepu. Eggroll ini terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan berbagai bahan, seperti waluh (labu kuning) dan sebagian eggroll modern menambahkan sayuran atau daging, yang kemudian digulung dan digoreng hingga kecokelatan.

Namun, yang membuat Eggroll Waluh ini berbeda adalah penggunaan waluh (labu kuning) sebagai salah satu bahan utama isian. Waluh yang memiliki rasa manis dan tekstur lembut menghasilkan kombinasi rasa yang unik dan menggoda. Camilan ini sangat pas dinikmati bersama teman atau keluarga sembari berkumpul.

Eggroll Waluh dapat disajikan dengan berbagai saus sebagai pelengkap, mulai dari saus sambal hingga saus kecap manis. Kerenyahan kulit dan kelezatan isian akan membuat siapa pun ketagihan. Selain itu, Eggroll Waluh juga merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang mencari camilan sehat, mengingat penggunaan bahan-bahan alami dan segar dalam proses pembuatannya.

3. Iwak Jendil: Wisata Kuliner yang Menggugah Selera

Olahan Ikan Jendil Kuliner Khas Cepu yang Gurih dan Lezat Menggugah SeleraTak lengkap rasanya menyebut kuliner Cepu tanpa menyebut Iwak Jendil. Ini adalah hidangan khas yang terbuat dari ikan air tawar, terutama ikan jendil, yang diolah dengan bumbu rempah pilihan, kemudian dipadukan dengan sambal dan sayur segar ataupun berkuah.

Iwak Jendil hanya hidup di sepanjang sungai Bengawan Solo dan diperoleh dari nelayan setempat. Hidangan ini sering dijadikan menu utama di beberapa restoran dan warung makan di Cepu.

Kelezatan Iwak Jendil terletak pada cara memasaknya yang unik. Ikan jendil yang dipilih harus segar dan berkualitas, kemudian dimasak dengan teknik yang mempertahankan cita rasa aslinya.

Bumbu yang digunakan terdiri dari kunyit, jahe, tomat, dan rempah-rempah lainnya yang membuat rasa ikan ini semakin nikmat. Biasanya, Iwak Jendil disajikan dengan nasi hangat dan lalapan segar yang menambah kesan lezat di setiap suapan.

Masyarakat Cepu sangat bangga dengan hidangan ini, dan sering kali menjadi makanan favorit saat berkumpul bersama keluarga atau dalam acara-acara khusus. Tidak ada yang bisa menandingi kelezatan Iwak Jendil yang dimasak dengan cinta dan kearifan lokal.

Mampir ke Cepu tanpa mencicipi kuliner khas Cepu ibarat sayur tanpa garam. Kopi Khotok, Eggroll Waluh, dan Iwak Jendil merupakan tiga kuliner Cepu yang melegenda yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan pengalaman budaya lokal dalam setiap santapnya.

Orang CEPU Pasti Tau! 10 Alasan Mengapa Kopi Kothok Lebih Baik dari Minuman Kopi Seduh Lainnya

KABARCEPU.ID – Di Indonesia, ada satu jenis minuman kopi yang cukup populer di kalangan pecinta kopi yakni Kopi Kothok, minuman yang diolah dengan teknik dan cara penyajian yang khas.

Kopi Kothok merupakan salah satu minuman kopi yang berasal dari Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan telah menjadi ikon kuliner khas Cepu.

Disajikan dengan cara mencampurkan kopi dan gula dengan air panas mendidih, dimasak bersamaan dalam wadah khusus yang disebut “Morong”, Kopi Kothok menciptakan rasa yang unik dan autentik.

Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di dunia. Dari kopi hitam yang sederhana hingga cappuccino yang rumit, ada banyak cara untuk menikmati biji kopi, salah satunya adalah Kopi Kothok.

Berikut 10 alasan mengapa Kopi Kothok lebih baik dari minuman kopi seduh lainnya:

1. Keaslian Rasa yang Khas
Kopi kothok adalah jenis kopi yang diseduh dengan cara tradisional. Penggunaan biji kopi yang dihaluskan secara kasar, bersama dengan air panas, menghasilkan rasa yang autentik dan khas. Setiap tegukan memberikan nuansa yang berbeda, membawa Anda pada pengalaman yang kaya dan mendalam. Berbeda dengan metode seduh lainnya yang sering kali memakai alat modern, kopi kothok menawarkan keaslian yang tak tertandingi.

2. Proses Penyajian yang Sederhana
Salah satu kelebihan kopi kothok adalah proses penyajiannya yang sederhana. Anda hanya memerlukan biji kopi, air panas, dan wadah (Morong) untuk menyeduh. Metode ini sangat ramah bagi mereka yang tidak memiliki peralatan canggih di rumah. Kesederhanaan ini membuat kopi kothok menjadi pilihan yang praktis untuk dinikmati kapan saja.

3. Mampu Meningkatkan Kebersamaan
Kopi kothok seringkali disajikan dalam suasana santai, seperti saat berkumpul dengan teman-teman atau keluarga. Proses penyajiannya yang mudah dan cepat membuatnya ideal untuk dinikmati bersama-sama. Kebiasaan ini mendorong interaksi sosial yang lebih dalam, menjadikan kopi kothok bukan sekadar minuman, tetapi bagian dari kebudayaan dan tradisi.

4. Beragam Variasi Campuran
Kopi kothok biasanya dapat dicampur dengan bahan-bahan lain seperti gula, susu, atau rempah-rempah lokal seperti jahe. Variasi ini memungkinkan para penikmat kopi untuk bereksperimen dengan rasa dan aroma, menciptakan minuman yang sesuai dengan preferensi pribadi. Seiring dengan itu, Anda juga bisa memadukan kopi kothok dengan jajanan khas sambil menikmati suasana.

5. Meningkatkan Energi secara Alami
Mengutip Healthline, kandungan kafein dalam kopi kothok tergolong cukup tinggi, sama seperti jenis kopi lainnya. Namun, karena cara penyeduhannya yang tradisional, banyak pecinta kopi mengklaim bahwa kafein dalam kopi yang di masak dengan air panas mendidih (di kothok) memberikan dorongan energi yang lebih alami dan lebih diperpanjang. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sibuk dan memerlukan konsentrasi tinggi dalam aktivitas sehari-hari.

6. Mendorong Perekonomian Lokal
Dengan memilih kopi kothok, Anda mendukung petani kopi lokal. Kopi kothok seringkali menggunakan biji kopi dari daerah-daerah tertentu di Indonesia, yang tentunya mendukung perekonomian dan kehidupan para petani. Selain itu, pendukung kopi kothok sering mengedepankan kualitas, sehingga Anda dapat menikmati kopi yang dihasilkan dari kebun yang terjaga kualitasnya.

7. Kandungan Antioksidan yang Tinggi
Kopi pada umumnya dikenal memiliki kandungan antioksidan, dan kopi kothok tidak terkecuali. Antioksidan ini berfungsi untuk melawan radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Dengan menikmati kopi kothok secara teratur, Anda tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.

8. Tradisi Budaya yang Kuat
Kopi kothok memiliki nilai budaya yang kuat. Di Cepu, Kabupaten Blora, memiliki cara yang unik dalam menyajikan dan menikmati kopi kothok, yang mencerminkan adat istiadat dan tradisi masyarakat setempat. Dengan menikmati kopi kothok, Anda secara tidak langsung ikut melestarikan budaya dan memperkenalkan kekayaan warisan kuliner Indonesia kepada generasi selanjutnya.

9. Penawaran yang Lebih Ekonomis
Dibandingkan dengan minuman kopi seduh lainnya yang sering kali disajikan di kafe atau kedai kopi trendy, kopi kothok sangatlah ekonomis. Biaya pembelian biji kopi lokal dan bahan penyeduhnya jauh lebih terjangkau, sehingga memungkinkan siapa saja untuk menikmatinya tanpa harus menguras kantong. Ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin menikmati kopi tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

10. Fleksibilitas dalam Penyajian
Salah satu kekuatan kopi kothok adalah fleksibilitasnya. Anda dapat menyajikannya dalam berbagai suasana, baik pagi, siang, sore, ataupun malam. Ketersediaan bahan campuran juga menjadi nilai tambah, memberi kebebasan bagi penikmat untuk menciptakan variasi sesuai selera. Apakah Anda ingin menikmati kopi kothok dengan gula yang manis atau dengan sedikit susu untuk rasa yang lebih lembut? Semua pilihan ada di tangan Anda.

Kopi kothok memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan minuman kopi seduh lainnya. Mulai dari keaslian rasa dan proses penyajian yang sederhana hingga dampak positif bagi perekonomian lokal dan nilai budaya, kopi kothok patut dicoba.

Ketika Anda mencari pengalaman kopi yang berbeda dan lebih mendalam, pertimbangkan untuk mencicipi secangkir kopi kothok yang telah menjadi kuliner khas Cepu yang hangat dan penuh sejarah!.***

10 Manfaat Baik Minum Kopi Kothok yang Perlu Anda Ketahui

KABARCEPU.ID – Salah satu jenis kopi yang cukup unik adalah Kopi Kothok dan merupakan salah satu kuliner Cepu yang paling khas dan populer.

Disajikan dengan cara diseduh serta diolah dengan teknik tradisional yang kompleks dan khusus, Kopi Kothok menjadi minuman yang autentik di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Terlepas dari cara penyajiannya, minuman Kopi Kothok tersebut menyimpan segudang manfaat yang mungkin belum Anda ketahui.

Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di seluruh dunia, dan di Indonesia, kopi memiliki tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan sehari-hari, tak terkecuali Kopi Kothok.

Mengutip dari Healthline, berikut adalah sepuluh manfaat baik dari minuman Kopi Kothok.

1. Sumber Antioksidan yang Baik
Kopi kothok mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh, yang bertanggung jawab atas kerusakan sel dan penuaan dini. Dengan mengonsumsi kopi kothok, Anda bisa meningkatkan asupan antioksidan dalam diet Anda, yang membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

2. Meningkatkan Energi dan Fokus
Salah satu alasan banyak orang mengonsumsi kopi adalah untuk meningkatkan energi dan fokus. Kafein yang terkandung dalam kopi kothok dapat merangsang sistem saraf pusat, menjadikan Anda lebih waspada dan terjaga. Ini sangat berguna ketika Anda merasa mengantuk atau kurang energi, terutama saat bekerja atau belajar.

3. Meningkatkan Kinerja Fisik
Kopi kothok tidak hanya bermanfaat untuk otak, tetapi juga untuk fisik. Kafein dapat meningkatkan kadar adrenalin dalam darah, yang mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang lebih intens. Minum kopi kothok sebelum olahraga dapat membantu meningkatkan kecepatan dan daya tahan Anda, menjadikannya pilihan populer di kalangan atlet.

4. Membantu Menurunkan Berat Badan
Kafein dalam kopi kothok dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lemak lebih efisien. Banyak suplemen penurun berat badan menggunakan kafein sebagai bahan aktif untuk mendukung proses penurunan berat badan. Namun, perlu diingat bahwa kopi kothok sebaiknya dikonsumsi tanpa tambahan gula atau krim untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

5. Mengurangi Risiko Penyakit Tertentu
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi secara teratur dapat mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker. Kopi kothok, yang dikenal dengan kandungan nutrisinya, dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.

6. Mendukung Kesehatan Mental
Kopi kothok diketahui dapat membantu mengurangi risiko depresi dan meningkatkan suasana hati. Kafein yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam mengatur mood. Dengan cara ini, minum kopi kothok dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.

7. Membantu Proses Pencernaan
Beberapa orang mengalami manfaat pencernaan setelah mengonsumsi kopi, termasuk kopi kothok. Kopi dapat merangsang produksi asam lambung, yang membantu proses pencernaan. Selain itu, kopi juga memiliki efek laksatif ringan, sehingga dapat membantu meringankan sembelit.

8. Menjaga Kesehatan Hati
Konsumsi kopi kothok secara moderat telah dikaitkan dengan kesehatan hati yang lebih baik. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang minum kopi memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan sirosis hati atau penyakit hati berlemak non-alkohol. Ini mungkin disebabkan oleh sifat anti-inflamasi dan antioksidan dari kopi.

9. Membantu Mengurangi Risiko Stroke
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Kafein memiliki sifat vasodilator yang dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan aliran darah. Dengan demikian, menambahkan kopi kothok dalam pola makan Anda dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung kesehatan kardiovaskular.

10. Menyediakan Kenyamanan dan Tradisi
Berbicara tentang manfaat kopi kothok tidak hanya sebatas kesehatan fisik, tetapi juga kenyamanan dan nilai sosial. Menikmati secangkir kopi kothok dapat menjadi momen relaksasi di tengah kesibukan sehari-hari. Selain itu, kopi kothok merupakan bagian dari tradisi komunitas di Indonesia, khususnya di Cepu Blora, di mana orang-orang berkumpul, berbagi cerita, dan merayakan kebersamaan.

Minum kopi kothok tidak hanya dapat memberikan kenikmatan tersendiri, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan. Mulai dari meningkatkan energi dan fokus hingga mendukung kesehatan mental dan fisik, kopi kothok layak menjadi bagian dari rutinitas harian.

Namun, ingatlah untuk mengonsumsinya dengan bijak, karena seperti semua hal lainnya, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan. Selalu pilih kopi berkualitas dan nikmati setiap momen bersama untuk menikmati secangkir Kopi Kothok.***

Nasi Pecel! Ikon Kuliner Khas Cepu yang Memasyarakat dengan Harga Bersahabat

KABARCEPU.ID – Nasi Pecel adalah salah satu kuliner khas nusantara yang cukup terkenal dan memiliki penggemar setia di kalangan masyarakat.

Di daerah Cepu, sebuah kota kecil di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Nasi Pecel tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga merupakan simbol dari budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan kuliner yang melimpah, memiliki banyak sekali hidangan yang layak dipuji, salah satunya adalah Nasi Pecel yang menjadi ikon kuliner khas Cepu, Kabupaten Blora.

Asal-Usul Nasi Pecel
Pecel, yang berasal dari kata ‘pecel’ dalam bahasa Jawa, memiliki arti ‘mencampur’. Hidangan ini merupakan sajian khas yang terbuat dari nasi putih dengan campuran sayuran rebus dan sambal pecel yang kaya rasa.

Nasi Pecel dipercaya berasal dari daerah Madiun dan kemudian menyebar ke berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk ke Cepu. Di Cepu, warga setempat mengolah Nasi Pecel dengan cara yang khas, menjadikannya salah satu kuliner yang mudah ditemukan di warung-warung makan, maupun saat acara-acara tertentu.

Masyarakat Cepu, umumnya, menikmati hidangan Nasi Pecel ini bersama dengan suguhan secangkir Kopi Kothok sebagai pelengkap untuk mendapatkan cita rasa menu yang autentik dan khas.

Bahan-Bahan yang Digunakan Membuat Nasi Pecel
Nasi Pecel terdiri dari beberapa bahan utama yang memberikan cita rasa yang khas. Berikut adalah bahan-bahan yang biasa digunakan:

1. Nasi Putih: Sebagai karbohidrat utama, nasi putih menjadi alas dalam penyajian Nasi Pecel. Dalam beberapa variasi, ada yang menggunakan nasi merah atau nasi jagung.

2. Sayuran: Sayuran yang digunakan dalam Nasi Pecel bervariasi, tetapi umumnya mencakup:
– Kacang panjang
– Tauge
– Bayam
– Kol
– Mentimun
Sayuran ini direbus dengan cara yang tepat untuk memastikan tekstur dan gizi tetap terjaga.

3. Sambal Pecel: Ini adalah bumbu utama yang membuat Nasi Pecel begitu berbeda. Sambal pecel terbuat dari komponen utama berupa kacang tanah yang dihaluskan, dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti cabai, bawang putih, gula, asam Jawa, dan garam. Kombinasi ini menciptakan cita rasa pedas, manis, dan gurih yang sangat menggugah selera.

4. Pelengkap: Biasanya, Nasi Pecel disajikan dengan tambahan pelengkap seperti:
– Kerupuk
– Rempeyek ikan teri atau kacang
– Tempe atau tahu goreng
– Telur rebus
– Perkedel
– Ampela

Cara Penyajian Nasi Pecel
Nasi Pecel disajikan dengan cara yang sederhana namun menarik. Nasi putih biasanya diletakkan di tengah, kemudian sayuran rebus disusun di atasnya, dan sambal pecel dituangkan dengan merata di atas sayuran. Pelengkap seperti kerupuk, tempe/tahu goreng, dan telur rebus pun diletakkan di sampingnya. Paduan warna-warni dari sayuran dan sambal pecel membuat hidangan ini sangat menggugah selera.

Alasan Mengapa Nasi Pecel Sangat Diminati
Nasi Pecel bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat Cepu. Ada beberapa alasan mengapa Nasi Pecel dikenal dan diminati:

1. Rasa yang Lezat: Cita rasa sambal pecel yang kaya serta kombinasi sayuran segar menjadikan Nasi Pecel sangat lezat. Rasa pedas, manis, dan gurih berpadu sempurna.

2. Kesehatan: Dengan komponen sayuran yang kaya gizi, Nasi Pecel menjadi pilihan makanan sehat. Sayuran yang kaya serat sangat baik untuk kesehatan pencernaan.

3. Harganya yang Bersahabat: Salah satu daya tarik terbesar dari Nasi Pecel adalah harga yang terjangkau. Dengan harga mulai 5000 rupiah, satu porsi Nasi Pecel bisa didapatkan di warung-warung sederhana, menjadikannya pilihan yang cocok untuk berbagai kalangan.

4. Keterikatan Budaya: Masyarakat Cepu sangat menghargai tradisi kuliner mereka, dan Nasi Pecel menjadi bagian dari identitas budaya daerah. Dalam berbagai acara, Nasi Pecel sering menjadi hidangan utama, mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Nasi Pecel adalah salah satu kuliner yang sangat istimewa dan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Cepu. Dengan rasa yang nyaman, harga yang terjangkau, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, tidak heran jika Nasi Pecel begitu dicintai.

Meskipun hidangan ini bukan berasal dari Kota Cepu, Nasi Pecel telah menjadi ikon kuliner khas Cepu yang sangat populer dan diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.***

Mengenal Kopi Kothok! Salah Satu Kuliner Cepu Paling Ikonik dan Populer di Jagad

KABARCEPU.ID – Kopi Kothok merupakan salah satu kuliner Cepu yang sangat populer di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Sebagai kuliner khas Cepu, Kopi Kothok bukan hanya sekadar minuman pelepas dahaga, tetapi juga menyimpan berbagai cerita dan tradisi yang kaya.

Mulai dari sejarah, cara penyajian, hingga pengaruhnya terhadap budaya lokal, Kopi Kothok menyimpan berbagai cerita menarik dan unik yang dapat disampaikan.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, dengan berbagai macam jenis dan cita rasa yang khas dari setiap daerah, tak terkecuali di wilayah Cepu, Blora.

Apa Itu Kopi Kothok?
Kopi Kothok adalah jenis kopi yang disajikan dengan cara tradisional, di mana biji kopi yang sudah digiling/ditumbuk halus dicampur dengan air panas dan gula yang dimasak bersamaan dalam satu wadah khusus yang disebut “Morong”.

Istilah “Kothok” sendiri merujuk pada suara “kothok-kothok” yang dihasilkan saat proses pengadukan kopi dengan menggunakan sendok, memberikan nuansa yang khas dalam setiap penyajiannya. Meskipun terlihat sederhana, Kopi Kothok menyimpan berbagai keunikan dalam cara penyajian dan rasa yang dihasilkan.

Sejarah Kopi Kothok
Asal-usul Kopi Kothok tidak dapat dipisahkan dari budaya kopi yang berkembang di Cepu, sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Daerah ini dikenal subur dengan tanah penghasil minyak bumi dan gas alam.

Menurut cerita yang beredar, Kopi Kothok pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda sebagai alternatif bagi masyarakat lokal untuk menikmati kopi dengan cara yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, Kopi Kothok mulai berkembang dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Cepu.

Dalam perkembangannya, kopi ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga mulai banyak dikenal oleh wisatawan yang mengunjungi wilayah tersebut. Kini, Kopi Kothok telah menjadi salah satu ikon kuliner yang patut dicoba saat berkunjung ke Cepu.

Proses Pembuatan Kopi Kothok
Proses pembuatan Kopi Kothok terbilang sederhana, namun membutuhkan keterampilan dan pengalaman agar menghasilkan cita rasa yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah dalam menyajikan Kopi Kothok:

1. Pemilihan Biji Kopi: Biji kopi yang digunakan biasanya merupakan biji kopi lokal khas nusantara yang berkualitas. Biji kopi tersebut dipilih dengan cermat untuk menjaga kualitas rasa.

2. Penggilingan: Biji kopi yang telah dipilih kemudian disangrai (panggang), lalu digiling atau ditumbuk secara tradisional hingga halus. Tingkat kehalusan ini berpengaruh terhadap cita rasa yang dihasilkan.

3. Penyeduhan: Setelah biji kopi digiling/ditumbuk, langkah berikutnya adalah menyeduhnya dengan air panas. Air panas dituangkan ke dalam wadah khusus yang disebut “Morong”, selanjutnya memasukkan kopi bubuk dan gula, dan kemudian diaduk hingga merata.

4. Penambahan Bahan: Sesuai selera, bahan tambahan seperti gula atau susu dapat ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa. Proses pengadukan ini menghasilkan suara “kothok” yang memberikan nama pada minuman ini.

5. Penyajian: Kopi Kothok siap disajikan dalam cangkir atau gelas. Biasanya, kopi ini dinikmati dalam suasana bersahabat, dalam berbagai acara, baik bersama keluarga atau teman maupun kerabat.

Cita Rasa dan Karakteristik
Kopi Kothok memiliki cita rasa yang khas dan unik. Rasa pahit dari kopi dipadu dengan manisnya gula atau krim yang dihasilkan dari susu, menciptakan harmoni rasa yang menyenangkan di lidah. Setiap tegukan menyimpan aroma yang menggugah selera, membuat siapa pun ketagihan untuk menikmatinya lebih banyak. Yang menarik, setiap penyajian Kopi Kothok dapat memiliki karakteristik yang berbeda tergantung dari biji kopi yang digunakan serta tambahan bahan yang dipilih.

Kopi Kothok dan Budaya Lokal
Minuman ini bukan hanya sekadar kopi, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Cepu. Di sekitar daerah ini, Kopi Kothok sering kali dinikmati dalam berbagai acara, baik itu pertemuan keluarga, acara ceremonial, hingga sekadar ngopi santai di warung kopi.

Banyak warung kopi di Cepu yang menawarkan Kopi Kothok sebagai menu andalan, dan sering kali menjadi tempat berkumpulnya warga untuk bercengkerama dan berbagi cerita. Proses menikmati Kopi Kothok ini menciptakan momen kebersamaan yang hangat, memperkuat ikatan sosial antar warga.

Kopi Kothok di Era Modern
Dengan semakin berkembangnya dunia kuliner, Kopi Kothok juga mulai mengalami inovasi. Kini di beberapa kafe dan warung kopi, Kopi Kothok merupakan salah satu menu yang ditawarkan dengan sentuhan modern. Beberapa tempat bahkan menggunakan teknologi modern dalam proses penyajian, meskipun tetap mempertahankan tradisi dan cita rasa aslinya.

Tak hanya itu, dengan adanya media sosial, Kopi Kothok mulai dikenal lebih luas dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Banyak pengunjung yang sengaja datang ke Cepu hanya untuk mencicipi kopi ini dan mengambil foto untuk dibagikan di media sosial mereka. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan mempromosikan budaya kopi Indonesia ke kancah yang lebih luas.

Kopi Kothok adalah lebih dari sekadar minuman; ia merupakan simbol budaya dan tradisi yang kaya dari daerah Cepu. Dengan rasa yang unik dan proses penyajian yang khas, Kopi Kothok telah berhasil mencuri hati banyak orang, baik lokal maupun wisatawan.

Sebagai salah satu kuliner ikonik di Cepu, Kopi Kothok patut dicoba bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman ngopi yang otentik dan menikmati kehangatan komunitas setempat serta merasakan perjalanan budaya yang terkandung dalam setiap tetesnya.***

Lele Bakar Mbokdhe Nggawan: Menu Favorit Pecinta Kuliner Cepu

KABARCEPU.ID – Cafe Mbokdhe Nggawan, yang terletak di Jalan By Pass Nglebok Cepu Blora semakin terkenal dengan salah satu menu andalannya, Lele Bakar Mbokdhe Nggawan.

Lele Bakar Mbokdhe Nggawan ini menjadi favorit pengunjung berkat cita rasa khasnya yang memadukan kelezatan ikan lele dengan bumbu bakar pedas manis yang banyak disukai pelanggan.

Pemilik café, Bambang Haryanto, menjelaskan bahwa semua sajian di cafénya diracik dengan bumbu warisan neneknya yang pernah menjadi juara masak.

“Kami selalu memastikan rasa sesuai dengan permintaan pelanggan, mulai dari tingkat pedas, pilihan sambal mentah atau sambal matang, hingga tingkat kematangan lele,” katanya.

Bambang mengatakan, bahwa lele yang digunakan harus berusia 2,5 hingga 3 bulan. “Usia segitu paling pas untuk menghasilkan daging yang lembut dan lezat,” ungkap pria penggemar berat sayur lumbu ini.

Dalam sehari, café ini rata-rata menghabiskan lebih dari 40 ekor lele untuk memenuhi pesanan pelanggan. “Alhamdulillah, kami bisa menyajikan menu sesuai selera pelanggan,” ujar pria 61 tahun ini lega.

Rahasia kelezatan Lele Bakar Mbokdhe Nggawan terletak pada racikan bumbu khasnya yang menggunakan campuran kemiri, cabai, merica, bawang merah, bawang putih, jahe, garam, gula merah, kecap, dan ketumbar.

Proses marinasi membuat bumbu meresap sempurna ke dalam daging lele, menciptakan cita rasa unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Pelanggan juga memuji fleksibilitas café dalam melayani permintaan khusus.

Selain itu, Cafe Mbokdhe Nggawan juga menyediakan layanan COD dengan radius hingga Padangan, menjadikannya pilihan favorit bagi pelanggan yang tidak sempat datang langsung. Café Mbokdhe Nggawan buka setiap hari dari pagi sampai malam hari.

Dengan harga terjangkau, suasana nyaman, dan cita rasa yang autentik, tidak heran jika Lele Bakar menjadi menu yang paling diminati. “Silakan dicoba Lele Bakar Mbokdhe Nggawan. Nikmati kelezatannya,” ujarnya berpromosi.***

Olahan Ikan Jendil: Kuliner Khas Cepu yang Gurih dan Lezat Menggugah Selera

KABARCEPU.ID – Salah satu kuliner khas Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang patut untuk dicoba adalah olahan Ikan Jendil.

Ikan Jendil, sebuah sajian ikan yang lezat dan gurih yang berasal dari aliran Sungai Bengawan Solo dan menjadi kuliner khas Cepu yang menggoda selera.

Kuliner khas Cepu yang satu ini diolah dengan berbagai cara seperti digoreng, dibakar, dibuat sup maupun gulai Ikan Jendil, dan masing-masing metode dapat menghasilkan cita rasa yang berbeda

Ikan Jendil termasuk dalam keluarga ikan lele, yang memiliki tekstur daging yang lembut dan cita rasa yang khas dan merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat ditemukan di Sungai Bengawan Solo, yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya.

Ikan Jendil biasanya ditangkap dengan cara tradisional oleh nelayan lokal menggunakan jaring atau perangkap. Karena habitatnya yang alami, ikan ini masih terjaga keberadaannya, sehingga seringkali dijadikan pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati hidangan khas dari Cepu.

Sebagai salah satu ikan endemik, Ikan Jendhil memiliki rasa yang khas dan tekstur yang kenyal. Popularitas Ikan Jendil meningkat seiring dengan berkembangnya industri kuliner di Cepu, di mana masyarakat mulai mengolah ikan ini menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera.

Nilai Gizi Ikan Jendil
Selain memiliki rasa yang lezat, Ikan Jendil juga kaya akan nutrisi. Konsumsi ikan ini dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain:

– Kaya akan Protein: Ikan Jendhil mengandung protein yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

– Sumber Omega-3: Kandungan asam lemak omega-3 dalam Ikan Jendhil baik untuk kesehatan jantung, membantu mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.

– Vitamins dan Mineral: Mengandung berbagai vitamin (seperti vitamin B12) dan mineral (seperti fosfor dan selenium) yang penting untuk meningkatkan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan mata, dan berkontribusi pada kesehatan kulit.

Beberapa cara populer dalam mengolah Ikan Jendil sebagai kuliner khas Cepu antara lain:

1. Ikan Jendil Bakar
Salah satu cara paling umum untuk menikmati Ikan Jendil adalah dengan membakarnya. Ikan ini dibersihkan dan dibumbui dengan berbagai rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, ketumbar, dan garam. Setelah itu, ikan dibakar di atas bara api hingga matang dan memiliki aroma khas bakaran yang menggoda.

2. Ikan Jendil Goreng Kriuk
Menggoreng Ikan Jendil juga merupakan metode yang banyak digemari. Dengan membalut ikan dalam adonan tepung yang krispi, ikan ini kemudian digoreng hingga berwarna keemasan. Hasilnya, daging ikan tetap juicy di dalam, sementara luarannya garing dan renyah. Disajikan dengan sambal dan nasi putih, hidangan ini menjadi sajian yang sempurna untuk menikmati waktu makan.

3. Sup Ikan Jendil
Tak hanya dibakar atau digoreng, Ikan Jendil juga bisa diolah menjadi sup yang lezat. Dengan menggunakan berbagai rempah dan sayuran segar, sup ikan ini memberikan kehangatan dan cita rasa yang menyegarkan. Sup Ikan Jendil kaya akan bumbu dan nutrisi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk penghangat tubuh di hari hujan.

4. Gulai Ikan Jendhil
Bagi yang menyukai masakan berkuah, gulai Ikan Jendil adalah pilihan yang tepat. Ikan Jendil dimasak dengan santan dan rempah-rempah seperti lengkuas, daun kunyit, dan cabai yang menghasilkan kuah yang kaya rasa dan aromatik. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi dan sayuran segar.

Kelezatan Ikan Jendil tidak lepas dari teknik memasaknya yang khas. Salah satu cara populer dalam mengolah Ikan Jendil adalah dengan cara digoreng.

Untuk mengolah Ikan Jendil yang gurih dan lezat, persiapan yang dilakukan melibatkan beberapa langkah yang khas dan membutuhkan keterampilan masak yang baik.

Bagi Anda yang ingin praktis, Anda dapat mencicipi menu Ikan Jendil di Cafe Mbokdhe Nggawan yang terletak di Jalan Raya Nglebok, Tambakromo, Kecamatan Cepu, Blora.

Ikan Jendil yang berasal dari Sungai Bengawan Solo, muncul sebagai salah satu kuliner khas Cepu yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kebudayaan makanan lokal.

Masyarakat Cepu memiliki keterikatan yang kuat pada sungai ini, tidak hanya menjadi sumber protein tetapi juga menjadi simbol identitas mereka. Tradisi menangkap ikan di sungai ini masih dilakukan oleh banyak penduduk, dan Ikan Jendil menjadi salah satu hasil tangkapan yang paling dicari.***

Rasanya Menggoda Lidah! 5 Kuliner Cepu yang Sangat Khas dan Ikonik yang Patut Anda Coba

KABARCEPU.ID – Kuliner Cepu menawarkan cita rasa yang menggoda lidah, dari hidangan tradisional hingga makanan yang lebih modern yang tersaji.

Cepu, yang terletak di sebelah timur Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, terkenal bukan hanya karena kekayaan alamnya tetapi juga keberagaman kuliner Cepu yang menggoda selera.

Terkenal sebagai Kota Minyak, Cepu menjadi salah satu pusat perniagaan yang ramai, dan hal ini turut mempengaruhi budaya kuliner Cepu yang sangat khas dan ikonik di daerah tersebut.

Berbagai kuliner di Cepu memiliki cita rasa khas dan menjadikan setiap makanan di sini tidak hanya sekadar santapan, tetapi juga pengalaman budaya yang berharga.

Berikut adalah lima kuliner Cepu yang sangat khas dan ikonik yang tidak boleh dilewatkan:

1. Pecel Pincuk Daun Jati
Pecel pincuk daun jati adalah salah satu kuliner khas dari Cepu, Blora, Jawa Tengah, yang sangat menarik untuk dicoba. Makanan ini tidak hanya menggoda selera, tetapi juga menyimpan kekayaan rasa dan nilai budaya yang mendalam.

Pecel adalah salah satu hidangan tradisional Indonesia yang terdiri dari sayuran dan sambal kacang. Namun, yang membuat pecel pincuk daun jati khas Cepu ini berbeda adalah cara penyajiannya. Sebagai pengganti piring, pecel ini disajikan di atas daun jati yang sudah dibersihkan. Selain memberikan sentuhan alami, daun jati juga memberikan aroma yang khas, menambah cita rasa hidangan.

Satu porsi nasi pecel pincuk daun jati biasanya terdiri dari berbagai macam sayuran segar, seperti kacang panjang, tauge, bayam, dan mentimun. Semua sayuran ini direbus hingga empuk, kemudian dicampur dengan sambal kacang yang terbuat dari kacang tanah, cabai, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya. Sambal kacang ini menjadi kunci utama dari kelezatan pecel, mengingat rasanya yang gurih, pedas, dan sedikit manis.

Pecel pincuk juga seringkali disajikan dengan pelengkap, seperti tempe, tahu, atau kerupuk, menambah variasi cita rasa dan tekstur hidangan. Proses penyajiannya yang unik dengan menggunakan daun jati lantas menjadikan pengalaman menyantap pecel ini semakin otentik dan menarik.

2. Lontong Opor
Bagi para pecinta kuliner Indonesia, khususnya masakan khas Jawa Tengah dan sekitarnya, Lontong Opor Khas Cepu menjadi salah satu hidangan yang patut dicoba. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati kelezatan ini adalah di Warung Makan Pak Pangat yang terletak di Desa Ngloram, Kapuan, Cepu.

Warung Makan Pak Pangat telah menjadi salah satu tujuan kuliner utama bagi masyarakat Cepu dan sekitarnya. Warung ini dikenal dengan suasana yang sederhana namun nyaman, membuat pengunjung merasa betah untuk bersantap.

Pemilik warung, memanfaatkan resep turun-temurun yang diwariskan dari nenek moyangnya. Inilah yang membuat kelezatan yang ditawarkan Lontong Opor Pak Pangat ini memiliki rasa yang khas memanjakan lidah Anda dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Salah satu faktor yang membuat Lontong Opor Pak Pangat begitu spesial adalah proses pembuatannya yang teliti. Bahan-bahan segar dan berkualitas menjadi kunci utama dalam menghasilkan rasa yang lezat. Daging ayam yang digunakan adalah ayam kampung, yang terkenal lebih empuk dan beraroma. Bumbu-bumbu seperti kunyit, jahe, serai, dan bawang merah dicampur dengan sempurna untuk membentuk kuah yang gurih dan aromatik.

3. Eggroll Waluh
Eggroll waluh khas Cepu adalah salah satu kuliner unik yang memadukan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern. Terbuat dari labu kuning atau waluh, makanan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner di daerah Cepu, Jawa Tengah.

Eggroll waluh merupakan inovasi dari makanan tradisional Batara, yang lebih dikenal di daerah Cepu. Makanan ini terbuat dari labu yang diolah menjadi adonan isi telur, bawang, dan berbagai rempah yang kaya rasa. Seiring dengan perkembangan zaman, eggroll waluh mengalami banyak inovasi, sehingga hadir dalam berbagai varian rasa yang menarik.

Eggroll waluh tidak hanya enak dinikmati begitu saja, tetapi juga dapat disajikan dengan berbagai saus, seperti sambal kecap, saus sambal, atau mayones untuk memberikan pengalaman rasa yang lebih kaya. Beberapa varian modern juga membuat eggroll waluh dengan isi tambahan, seperti keju atau daging ayam, yang menjadikannya lebih menarik bagi generasi muda.

Tidak hanya enak, eggroll waluh juga menawarkan banyak manfaat kesehatan. Labu mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga baik untuk pencernaan dan meningkatkan sistem imun. Perpaduan antara rasa gurih dan sedikit manis dari labu menjadikan camilan ini sangat menggugah selera.

Eggroll waluh menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati makanan khas daerah dengan sentuhan modern. Selain mudah dibuat, camilan ini juga bisa menjadi alternatif sehat di tengah maraknya makanan cepat saji.

4. Kopi Kothok
Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat penting di Indonesia. Tidak hanya sebagai minuman yang meramaikan suasana, tetapi juga sebagai bagian dari budaya dan identitas lokal.

Salah satu jenis kopi yang menarik perhatian adalah Kopi Kothok yang berasal dari Cepu, Jawa Tengah. Kopi Khotok bukan hanya sekadar minuman; ia mencerminkan warisan budaya masyarakat setempat dan menawarkan cita rasa yang unik.

Kopi Kothok sudah dikenal oleh masyarakat Cepu selama beberapa generasi. Proses pengolahan dan penyajian kopi ini berbeda dengan jenis kopi lainnya. Kothok merupakan istilah yang merujuk pada metode penyeduhan kopi menggunakan alat tradisional yang disebut morong.

Kopi ini dimasak dengan cara mencampur air mendidih, kopi dan gula yang dituangkan ke dalam panci khusus (morong) yang telah disiapkan hingga matang sempurna. Hasilnya adalah kopi yang kaya rasa dan aroma yang menggugah selera.

Kopi Khotok memiliki cita rasa yang kompleks. Kombinasi antara keasaman, kepahitan, dan aroma khas membuatnya berbeda dari kopi lainnya. Rasa kopi ini biasanya lebih kuat, dengan sentuhan karamel atau cokelat. Bagi pecinta kopi, mencicipi Kopi Khotok adalah seperti menjelajahi berbagai lapisan rasa yang ada di dalamnya.

Tidak hanya itu, penyerapan rasa dari alat dan bahan alami yang digunakan dalam penyeduhannya semakin menambah keunikan Kopi Kothok. Dengan cara di khotok, para penikmat kopi dapat merasakan esensi alam dalam setiap tegukan.

5. Iwak Jendil
Salah satu ikon kuliner yang paling dikenal dan patut dicoba saat berkunjung ke wilayah Cepu, Kabupaten Blora adalah iwak (ikan) jendil, ikan yang memiliki cita rasa khas dan menjadi ikon kuliner khas di Cepu yang tidak hanya gurih, tetapi juga nikmat.

Ikan jendil, atau dalam nama latinnya disebut sebagai ‘Pseudocorynopoma dumerilii’, merupakan jenis ikan air tawar yang banyak ditemukan di perairan Sungai Bengawan Solo. Memiliki tubuh yang panjang dan daging yang padat (seperti lele), ikan ini menjadi primadona di kalangan pecinta kuliner, terutama di daerah Cepu, yang terkenal dengan keberagaman masakan olahan ikannya.

Dagingnya yang putih dan lembut membuat ikan ini cocok diolah dengan berbagai cara, baik digoreng, dibakar, maupun dibumbu rujak. Selain memberikan cita rasa yang lezat, ikan jendil juga kaya akan nutrisi. Kandungan protein yang tinggi, omega-3, dan berbagai vitamin dan mineral lainnya membuatnya menjadi pilihan sehat bagi keluarga.

Di Cepu, ikan jendil sering diolah menjadi berbagai hidangan spesial dengan berbagai macam cara penyajian seperti Ikan Jendil Goreng, Ikan Jendil Bakar, Sop Ikan Jendil, serta Dendeng Ikan Jendil.

Dengan berbagai olahan yang menggugah selera, ikan jendil adalah salah satu contoh betapa kayanya kuliner Indonesia dan merupakan pengalaman gastronomi yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa saja yang mencintai masakan tradisional.

Kota Cepu, Kabupaten Blora, memiliki kekayaan kuliner yang bermanifestasi dalam bentuk hidangan yang tidak hanya menggoda lidah, tetapi juga merepresentasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.

Masing-masing kuliner khas Cepu tersebut memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri yang tidak hanya memanjakan selera tetapi juga menyimpan cerita dan tradisi bagi masyarakat Cepu, Kabupaten Blora, khususnya.***