Arsip Tag: Kabupaten Blora

Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur Jadi Harapan Pembangunan Blora ke Depan

KABARCEPU.ID – Mengusung tema ‘Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur’ pada Peringatan Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora, Bupati Blora H. Arief Rohman, tegaskan momentum ini untuk refleksi sejarah panjang Kabupaten Blora, dan sekaligus meneguhkan komitmen dalam membangun masa depan Blora.

Saat ini, Blora telah menunjukkan jati dirinya sebagai daerah yang terus bergerak maju, terus berbenah, dan terus tumbuh menjadi kabupaten yang lebih kuat serta lebih sejahtera.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Blora saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora di Halaman Kantor Bupati Blora, Kamis (11/12/2025). Hadir Forkopimda Blora, pimpinan instansi vertikal, Ketua TP PKK Kab Blora, Kepala OPD se Kab.Blora, Ketua DWP Kab.Blora.

“Tema yang kita usung tahun ini, Nyawiji, berarti bersatu, menyatukan tekad, dan bekerja bersama, yang menggambarkan semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat. mBangun Blora, artinya membangun Kabupaten Blora dalam seluruh aspek, mulai pemerintahan, ekonomi, sosial, hingga budaya,” terang Bupati Arief.

“Akur, maknanya rukun, selaras, dan harmonis. Semua pihak hidup berdampingan dan menjunjung tinggi toleransi dan Makmur, berarti sejahtera, baik secara ekonomi, sosial, maupun kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.

Kemudian, tambah Bupati Misuwur, maknanya terkenal, harum namanya, diakui luas. Menggambarkan harapan agar Blora semakin dikenal dengan segala potensinya.

Bupati Arief menjelaskan secara garis besar, tema tersebut artinya bersatu bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan Blora yang terus berkembang secara berkelanjutan, hidup dalam suasana damai dan rukun, menuju masyarakat yang semakin sejahtera serta dikenal luas melalui beragam potensi unggulannya.

“Tema ini selaras dengan arah pembangunan yang kita jalankan memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kualitas infrastruktur, memperluas lapangan kerja, memberdayakan UMKM dan ekonomi kreatif, memajukan pendidikan dan kesehatan, serta menjaga kelestarian alam dan kebudayaan Blora,” tegas Bupati.

Bupati mengungkap bahwa berbagai capaian pembangunan telah kita raih berkat kerja keras dan sinergi bersama. Namun pihaknya menyadari masih terdapat banyak pekerjaan rumah seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, percepatan pemerataan pembangunan, dan penguatan ekonomi daerah.

“Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah daerah, Forkopimda, swasta, BUMN, BUMD, organisasi atau instansi vertikal, komunitas, generasi muda, dan rekan media dan seluruh yang terlibat untuk mari kita bersama sama Nyawiji, untuk bersama-sama membangun dalam kebersamaan. Mari kita cegah perpecahan, jaga harmoni, dan pererat gotong royong sebagai warisan luhur budaya Jawa yang menjadi roh kehidupan masyarakat Blora,” tandasnya.

Selanjutnya Bupati mengungkapkan Hari jadi ini juga menjadi kesempatan untuk menghormati para leluhur dan pendahulu yang telah meletakkan dasar-dasar pembangunan Blora.

“Kita doakan semoga para pendahulu kita para bupati-bupati terdahulu yang sudah meninggal kita doakan husnul khatimah, dan yang masih hidup semoga selalu diberikan kesehatan, tentunya kita akan terus lanjutkan perjuangan mereka dengan karya nyata, inovasi, dan semangat mengikuti perkembangan zaman,” harapnya.

Pertahankan Prestasi

Nyawiji mBangun Blora Akur Makmur Misuwur Jadi Harapan Pembangunan Blora ke Depan 2
#image_title

Bersamaan dengan momentum hari jadi tahun ini, Bupati Blora Arief Rohman baru saja menerima penghargaan dari Kemendagri pada Rabu (10/12/2025).

Berkat kerja keras semua pihak, Kabupaten Blora Kembali memperoleh Penghargaan Innovative Government Award (IGA) dengan kategori Kabupaten Terinovatif.

Bukan kali pertama Blora meraih penghargaan bergensi tersebut, melainkan sudah tiga tahun berturut-turut menjadi Kabupaten Terinovatif.

“Alhamdulillah kemarin saya dengan beserta Wakil Bupati, Sekretaris Daerah dan beberapa Kepala Perangkat Daerah, Kabupaten Blora memperoleh penghargaan tertinggi di Kementerian Dalam Negeri jadi Kabupaten Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) yang mana kita sudah menerima tiga kali secara berturut-turut,” papar Bupati.

Untuk diketahui, dari ratusan inovasi yang diajukan, tahun ini Kabupaten Blora mengusung inovasi unggulan BU DESI (BUMD Peduli Inflasi) PLUS dan SIKEP (Sistem Informasi Kinerja & Evaluasi Pembangunan).

Inovasi pertama adalah SIKEP (Sistem Informasi Kinerja dan Evaluasi Pembangunan), sebuah sistem digital berbasis data yang memungkinkan perangkat daerah memantau capaian pembangunan secara real-time dan berbasis data. Sehingga dengan SIKEP, seluruh proses pengambilan keputusan bisa lebih cepat, tepat, dan akuntabel.

Kemudian, inovasi kedua adalah BU DESI PLUS (BUMD Peduli Inflasi dan Stabilitas Ekonomi). Inovasi ini menghubungkan BUMD, Bulog, kelompok tani, serta pelaku usaha lokal untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di Blora.

Inovasi BU DESI PLUS ini memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus menjadi kolaborasi konkret dalam pengendalian inflasi di daerah. Inovasi tersebut selaras dan mendukung program Kemendagri dalam mengatasi inflasi di daerah-daerah.

Atas prestasi dan capaian Blora, Bupati sampaikan apresiasi kepada seluruh OPD dan seluruh masyarakat Blora dan seluruh pihak, juga ungkapkan rasa terima kasihnya atas partisipasi, dukungan, dan dedikasi dalam memajukan Blora tercinta.

“Semoga Kabupaten Blora semakin akur, makmur, misuwur, dan dikenal sebagai daerah yang ramah, berbudaya, berprestasi, serta terus berkembang maju menuju masa depan yang lebih baik.,” harapnya.***

Pemkab Blora Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

KABARCEPU.ID – Pemerintah Kabupaten Blora menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025. Upacara ini dilaksanakan di halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Blora pada hari Senin, 10 November 2025.

​Acara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat Blora untuk mengenang jasa para pahlawan dan memperkuat semangat nasionalisme.

Dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Blora, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta peserta upacara dari berbagai unsur ASN, TNI, Polri, pelajar, dan organisasi masyarakat.

‎Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Pahlawan ke-80 Tahun 2025.

‎Dalam amanat yang dibacakan, Wabup menyampaikan bahwa momentum Hari Pahlawan merupakan saat bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menundukkan kepala penuh hormat mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia.

‎ “Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” demikian isi amanat Menteri Sosial yang dibacakan oleh Wabup Blora.

‎Amanat tersebut juga menekankan tiga teladan utama dari para pahlawan bangsa, yakni kesabaran dalam perjuangan, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, serta pandangan jauh ke depan demi generasi penerus.

‎ “Para pahlawan berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan,” lanjutnya.

‎Dalam amanat itu juga disampaikan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi menggunakan senjata, melainkan melalui ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian kepada masyarakat.

‎ “Semangat perjuangan harus terus dihidupkan melalui kerja keras, berpikir jernih, dan pelayanan yang tulus kepada rakyat. Inilah wujud nyata meneruskan cita-cita para pahlawan,” ujar Wabup.

‎Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 ini menjadi refleksi penting bagi seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga semangat nasionalisme dan gotong royong, sebagaimana yang telah diwariskan oleh para pahlawan terdahulu.

‎Dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Indonesia Maju,” upacara tersebut diakhiri dengan doa bersama dan penghormatan terakhir kepada para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia.

‎Usai pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Blora, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. ***

Rayakan Hari Santri 2025, ASN Setda Blora Tampil Beda Kenakan Sarung dan Peci

KABARCEPU.ID – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blora menunjukkan semangat kebangsaan dengan mengenakan pakaian khas santri.

Kegiatan apel pagi yang digelar di halaman Setda Blora, Rabu 22 Oktober 2025, pun berlangsung khidmat dan penuh nuansa religius.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Setda Blora, Hendi Purnomo, yang memimpin apel, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat Hari Santri kepada seluruh santri, ulama, dan masyarakat Blora.

Tema dan Semangat Hari Santri 2025

Peringatan HSN tahun ini mengusung tema besar “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”.

Tema ini menjadi penegas bahwa peran santri tidak hanya dalam lingkup keagamaan, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan berkontribusi aktif bagi kemajuan peradaban global.

“Kami mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2025. Semoga semangat juang dan keikhlasan para santri terus hidup dalam diri kita semua, dalam mengawal kemerdekaan dan membangun bangsa menuju peradaban dunia,” ujar Hendi Purnomo di hadapan peserta apel.

Nuansa Religius dan Kebersamaan

Tampak berbeda dari hari biasanya, halaman Setda Blora dipenuhi oleh ASN yang berbusana layaknya santri.

Para pria tampak mengenakan sarung dan peci, sementara para wanita mengenakan busana muslimah lengkap dengan kerudung.

Hal ini menciptakan atmosfer kebersamaan dan refleksi atas peran besar kaum santri dalam sejarah Indonesia.

Rangkaian Acara Puncak di Alun-Alun Blora

Selain apel internal di Setda, Peringatan Hari Santri Nasional 2025 tingkat Kabupaten Blora juga digelar secara lebih besar di Alun-Alun Blora. Acara puncak ini dipimpin langsung oleh Bupati Blora, Arief Rohman.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan peserta, yang terdiri dari para santri dari berbagai pondok pesantren, perwakilan organisasi keagamaan, pelajar madrasah, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora.

Sejarah dan Makna Hari Santri Nasional

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.

Penetapan ini merupakan bentuk penghargaan negara atas jasa dan perjuangan para santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

HSN tidak hanya sekadar peringatan seremonial, melainkan juga momentum untuk meneladani semangat perjuangan para santri dan ulama.

Spirit ini diharapkan terus hidup dalam membangun karakter bangsa yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia, serta aktif merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan dirayakannya HSN 2025 secara khidmat dan penuh makna di Blora, diharapkan dapat semakin memperkuat persatuan dan menginspirasi semua elemen masyarakat untuk turut serta “mengawal Indonesia merdeka” menuju masa depan yang lebih baik. ***

UPDATE! 9 Julukan Kabupaten Blora yang Mungkin Belum Anda Ketahui

KABARCEPU.ID – Kabupaten Blora, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki sejarah, budaya, dan potensi ekonomi yang kaya.

Selain julukan-julukan yang sudah dikenal secara luas, Kabupaten Blora menyimpan sejumlah gelar yang mencerminkan identitas lokal, keunggulan komoditas, maupun cita-cita pembangunan daerah.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut sembilan julukan Kabupaten Blora, baik yang bersifat tradisional, promosi, maupun visi futuristik yang mungkin belum banyak diketahui publik.

1. Kota Sate
Julukan “Kota Sate” mengacu pada keberadaan kuliner sate yang khas dan menjadi bagian dari identitas kuliner lokal Blora. Dalam tradisi Jawa, sate tak sekadar makanan, ia merupakan bagian dari ritual sosial, perayaan, dan pertemuan komunal.

2. Kota Minyak
Julukan “Kota Minyak” berkaitan dengan keberadaan sumber daya energi, baik minyak bumi tradisional maupun potensi industri hilir yang berkembang di wilayah Blora. Tercatat, setidaknya terdapat 4.134 titik sumur minyak tua di 37 desa yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Blora.

3. Kota Jati
Julukan “Kota Jati” merujuk pada kekayaan hutan jati, tradisi pertukangan, serta industri mebel yang menggunakan kayu jati sebagai komoditas unggulan. Melansir dari Golden Teak, jati Blora disebut sebagai kayu jati berkualitas terbaik, mengalahkan jati Burma-Myanmar.

4. Kota Barongan
“Barongan” adalah salah satu bentuk pertunjukan tradisional Jawa yaitu sebuah seni topeng dan tari yang sering tampil dalam acara adat, perayaan, atau ritual masyarakat. Julukan “Kota Barongan” menunjukkan tradisi seni pertunjukan yang kuat di Blora serta banyaknya pegiat seni Barongan di wilayah Blora.

5. Kota Mustika
Julukan ini berbentuk akronim visi pembangunan yang mengandung tujuh nilai yaitu Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Kontinyu, dan Aman, menjadi acuan bagi program pembangunan seperti kesehatan masyarakat, infrastruktur, ketertiban publik, keindahan ruang kota, kontinuitas program, dan keamanan.

6. Kota Sastra
Di kancah global, Kabupaten Blora mendapat julukan sebagai “Kota Sastra”, sebuah gelar yang tidak terlepas dari pengaruh besar sosok Pramoedya Ananta Toer, salah satu sastrawan terbesar Indonesia yang lahir di daerah ini.

Julukan “Kota Sastra” tersebut mencerminkan pengakuan global atas warisan budaya dan literatur yang dihidupkan melalui karya-karya Pramoedya, yang telah menginspirasi banyak pembaca dan intelektual di berbagai belahan dunia, memperkuat citra Blora sebagai pusat kebudayaan yang kaya, sekaligus sebagai tempat yang melahirkan pemikiran kritis dan kreativitas sastra yang mendalam.

7. Kabupaten Organik
Julukan “Kabupaten Organik” menyiratkan komitmen terhadap praktik pertanian organik, pangan sehat, dan sistem pangan berkelanjutan. Ini melibatkan pergeseran dari penggunaan input kimiawi intensif menuju metode agroekologi.

8. Kabupaten Informatif
Julukan “Kabupaten Informatif” menandakan upaya pemerintah daerah membangun tata kelola yang transparan, berbasis data, serta memanfaatkan teknologi informasi untuk pelayanan publik.

Pada ajang bergengsi Komisi Informasi Provinsi atau KIP Awards tahun 2024, Kabupaten Blora berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten Informatif.

9. Kabupaten Gemar Sedekah
Julukan “Kabupaten Gemar Sedekah” mencerminkan budaya sosial dan religius masyarakat yang aktif dalam berbagi, filantropi lokal, serta program sosial yang terstruktur, baik melalui masjid, lembaga zakat, maupun gerakan sosial komunitas.

Hal ini dibuktikan oleh Bupati Blora Arief Rohman yang berhasil meraih penghargaan Baznas Award 2025 kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia.

Julukan-julukan tersebut bukan sekedar label, namun merupakan cerminan potensi, nilai, dan aspirasi masyarakat Blora yang dapat menjadi pendorong transformasi daerah yang inklusif dan berdaya saing, dengan berbagai dimensi ekonomi, budaya, visi tata kelola, lingkungan dan kesehatan, serta nilai sosial yang dimiliki Kabupaten Blora.***

579 Jamaah Haji Blora Resmi Gabung IPHI, Bupati Arief Rohman Tekankan Peran Strategis di Masyarakat

KABARCEPU.ID – Sebanyak 579 jemaah haji asal Kabupaten Blora tahun 2025 secara resmi memperkuat barisan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).

Pengukuhan keanggotaan ini berlangsung dalam acara Silaturahmi Haji yang digelar di Pendopo Bupati Blora, Senin 21 Juli 2025, bertujuan mempererat tali persaudaraan antar jemaah dan memperkokoh peran IPHI.

Bupati Blora Arief Rohman, yang juga menjabat sebagai Ketua IPHI Blora, menyambut hangat kehadiran para jamaah haji baru. “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Blora, kami mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak-Ibu semuanya di keluarga besar IPHI,” ucap Bupati Arief Rohman.

Dia berharap, keberadaan anggota baru akan memperkuat peran IPHI dalam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

IPHI sebagai Motor Penggerak

Dalam sambutannya, Bupati Blora menegaskan bahwa IPHI bukan hanya wadah silaturahmi semata, melainkan memiliki posisi strategis dalam pembinaan umat.

Melalui beragam kegiatan sosial, keagamaan, dan penguatan nilai kemasyarakatan, IPHI diharapkan menjadi penggerak kebaikan.

“Kami berharap para jemaah haji bisa menjadi teladan di lingkungan masing-masing, menunjukkan dampak positif setelah berhaji, sehingga memotivasi lainnya. Nilai kemabruran ini wajib dijaga,” tegasnya. Bupati Arief.

Arief, juga mendorong IPHI untuk lebih aktif menyelenggarakan kegiatan rutin hingga tingkat kecamatan, berkolaborasi dengan camat dan instansi terkait dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Apresiasi untuk Inovasi Siaran Langsung dan Kontributor

Acara silaturahmi haji ini juga dimanfaatkan Bupati Blora untuk menyerahkan secara simbolis data jamaah kepada perwakilan IPHI kecamatan.

Selain itu, apresiasi tinggi diberikan kepada 13 kontributor liputan haji Kabupaten Blora 2025 yang aktif memberitakan perjalanan ibadah melalui Blora TV.

Bupati Arief Rohman secara khusus memuji inovasi siaran langsung (live) pelaksanaan ibadah haji jemaah Blora. “Ini luar biasa, kelihatannya di Jawa Tengah baru Blora yang live seperti ini. Keluarga di tanah air bisa memantau langsung kegiatan seperti istighosah dan situasi terkini. Ini terobosan sangat baik, terima kasih untuk para kontributor,” jelasnya.

Penyelenggaraan Haji Lancar, Jamaah Selamat Pulang

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Blora, Roziqun, melaporkan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.

“Alhamdulillah perjalanan Ibadah haji tahun 2025 telah terselenggara dengan baik dan telah selesai untuk keseluruhan Kabupaten Blora. Seluruh 579 jemaah haji telah kembali ke Blora dalam keadaan sehat dan selamat,” ungkapnya.

Acara silaturahmi ini dihadiri Forkopimda Blora, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Staf Ahli Bupati, Kepala Kemenag Blora, Kepala OPD terkait, PCNU Blora, serta para jemaah haji Kabupaten Blora dan undangan. ***

Bukan Cuma Kota Sate: 7 Julukan Kabupaten Blora yang Perlu Anda Ketahui

KABARCEPU.ID – Kabupaten Blora, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, dikenal luas dengan julukan “Kota Sate.” Julukan ini tentu sangat melekat dan menjadi salah satu ikonik yang memudahkan orang mengenali daerah ini.

Namun, tahukah Anda bahwa Kabupaten Blora memiliki sejumlah julukan lain yang tak kalah menarik dan mencerminkan kekayaan budaya, sumber daya alam, dan upaya pembangunan berkelanjutan yang sedang dijalankan di daerah tersebut?

Masing-masing julukan tidak hanya memberikan gambaran tentang ciri khas dan potensi daerah, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat dan pemerintah Kabupaten Blora terus berinovasi membawa daerah ini ke arah yang lebih maju dan berdaya saing.

Berikut tujuh julukan Kabupaten Blora yang mungkin belum Anda ketahui:

1. Kota Sate
Julukan paling populer bagi Blora adalah “Kota Sate.” Hal ini tidak mengherankan mengingat Blora telah lama dikenal sebagai salah satu sentra kuliner sate di Jawa Tengah, bahkan Indonesia.

Sate Blora memiliki citarasa khas yang membedakannya dari sate-sate lain di daerah lain, dengan bumbu dan cara pengolahan yang diwariskan turun-temurun serta daging yang berkualitas.

Tidak hanya menjadi daya tarik wisata kuliner, Sate Blora juga menjadi identitas budaya masyarakat yang mempererat kebersamaan dan mencerminkan tradisi lokal.

2. Kota Barongan
Selain kuliner, Blora juga kaya dengan tradisi dan kesenian. Blora dikenal sebagai “Kota Barongan” — nama yang diambil dari kesenian tradisional Barongan khas daerah tersebut.

Barongan adalah seni pertunjukan rakyat yang menampilkan tarian dan drama dengan kostum barongan (topeng raksasa) yang sangat khas.

Kesenian ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sarana mempererat nilai-nilai sosial dan budaya, selain terus diwariskan kepada generasi muda untuk menjaga kelestarian budaya.

3. Kota Minyak
Blora juga memiliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak bumi, sehingga dikenal dengan julukan “Kota Minyak.” Eksplorasi dan produksi minyak di Blora telah menjadi bagian penting dari perekonomian daerah ini sejak lama.

Keberadaan kilang minyak dan industri terkait memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat. Julukan ini menandai posisi Blora sebagai daerah yang punya potensi ekonomi besar dari sektor energi.

4. Kota Jati
Selanjutnya, Blora mendapatkan julukan “Kota Jati” dikarenakan kekayaan hutan jati yang luas dan berkualitas tinggi. Kayu jati Blora telah lama dikenal sebagai salah satu kayu terbaik di Indonesia dan dunia, digunakan dalam berbagai produk mebel dan kerajinan kayu yang bernilai seni tinggi.

Potensi kayu jati ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang bekerja di sektor kehutanan dan kerajinan, tetapi juga menjadi ikon yang memperkuat identitas daerah sebagai penghasil kayu jati unggulan.

5. Kota Mustika
Julukan “Kota Mustika” mengandung makna filosofi dan spiritual mendalam. Mustika dalam konteks ini bisa diartikan sebagai permata atau sesuatu yang berharga dan suci.

Julukan ini merefleksikan nilai-nilai luhur dan kebanggaan masyarakat Blora terhadap warisan budaya, adat istiadat, serta semangat hidup yang menolak luntur meskipun menghadapi tantangan zaman. Kota Mustika juga memperkuat citra Blora sebagai daerah yang penuh makna dan kekayaan batin.

6. Kota Sastra
Di kancah global, Kabupaten Blora mendapat julukan sebagai “Kota Sastra” oleh kalangan asing, sebuah gelar yang tidak terlepas dari pengaruh besar sosok Pramoedya Ananta Toer, salah satu sastrawan terbesar Indonesia yang lahir di daerah ini.

Pramoedya tidak hanya dikenal melalui karya-karyanya yang agung, yang mencerminkan peristiwa sejarah dan pergolakan sosial di Indonesia, tetapi juga melalui dedikasinya dalam memperjuangkan sastra sebagai medium penting untuk pendidikan dan kebudayaan.

Julukan “Kota Sastra” tersebut mencerminkan pengakuan global atas warisan budaya dan literatur yang dihidupkan melalui karya-karya Pramoedya, yang telah menginspirasi banyak pembaca dan intelektual di berbagai belahan dunia.

Di samping itu, julukan ini juga memperkuat citra Blora sebagai pusat kebudayaan yang kaya, sekaligus sebagai tempat yang melahirkan pemikiran kritis dan kreativitas sastra yang mendalam.

7. Kabupaten Organik
Yang paling mutakhir dan menjanjikan adalah julukan terbaru “Kabupaten Organik.” Ini menandakan upaya dan visi Kabupaten Blora dalam mengembangkan pertanian dan kehidupan masyarakat yang berkelanjutan dengan prinsip organik.

Pemerintah Kabupaten Blora menginisiasi berbagai program untuk mendukung pertanian organik, pengelolaan lingkungan yang ramah alam, dan pemberdayaan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Transformasi ini menjadi tanda positif bagaimana Blora berkomitmen membangun masa depan yang lebih hijau dan sehat, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain.

Dari julukan-julukan tersebut, jelas bahwa Kabupaten Blora bukan hanya terkenal sebagai Kota Sate semata. Masing-masing julukan mewakili bagian dari identitas, potensi, dan nilai-nilai yang hidup di wilayah ini.

Kota Barongan memperlihatkan kekayaan budaya yang kuat, Kota Minyak dan Kota Jati menegaskan potensi sumber daya alam dan ekonomi, Kota Mustika dan Kota Satra mengangkat filosofi dan spiritualitas masyarakat, dan Kabupaten Organik menunjukkan komitmen inovasi berkelanjutan.***

PPPK Blora Turun Tangan, Ajak Anak Tidak Sekolah Kembali Bersekolah

KABARCEPU.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora mengambil langkah proaktif untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih tinggi di wilayahnya.

Dengan menurunkan peran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Disdik Blora berkomitmen untuk mengembalikan ribuan anak ke bangku pendidikan.

Sekretaris Disdik Kabupaten Blora, Nuril Huda, menjelaskan bahwa upaya ini sudah mulai digalakkan, terutama selama liburan sekolah.

Disdik Blora mencatat, pada 2025 jumlah ATS di Blora ada 3.769 orang.

“Nah, di liburan sekolah ini kami mulai menggerakkan teman-teman PPPK untuk verifikasi ke lapangan. Seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Nuril Huda, Jumat 4 Juli 2025.

Nuril Huda menuturkan, bahwa fokus utama dari verifikasi lapangan ini adalah menjangkau ATS yang mungkin tidak berada di rumah.

“Apalagi bagi mereka yang lulus SMP tidak melanjutkan SMA, posisinya banyak yang tidak di rumah, mungkin ke luar kota atau bekerja, di pesantren, dan sebagainya,” kata Nuril.

Dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh para PPPK, Disdik Blora akan menentukan langkah intervensi yang paling tepat.

Nuril mencontohkan, bagi ATS yang bekerja di luar kota namun tidak bersekolah, akan disarankan untuk mengikuti pendidikan kesetaraan atau pendidikan non-formal. Ini memungkinkan mereka untuk tetap belajar sambil bekerja.

Selain itu, verifikasi ini juga bertujuan untuk mendapatkan data ATS yang lebih akurat.

Untuk yang di pesantren, kata Nuril, akan melakukan penelusuran. Anak tersebut sekolah atau tidak.

“Ada kemungkinan, dia selain di pesantren juga sekolah. Sehingga itu bisa dianggap sudah melanjutkan dan kembali ke sekolah secara mandiri,” tambahnya.

Liburan Jadi Lebih Seru! Rekomendasi 10 Tempat Wisata di Blora Paling Populer dan Kekinian

KABARCEPU.ID – 10 tempat wisata di Blora dengan keindahan alam dan budaya yang menakjubkan ini mungkin belum setenar destinasi wisata lain di Indonesia.

Namun, 10 tempat wisata di Blora ini menyimpan pesona tersembunyi yang siap membuat liburan Anda menjadi lebih seru dan tak terlupakan.

Dari keindahan alam yang memukau hingga jejak sejarah yang mendalam, Blora menawarkan beragam pilihan destinasi wisata yang cocok untuk segala jenis pelancong yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya yang masih asri sekaligus mengasyikkan.

Jika Anda sedang merencanakan liburan dan mencari destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda dengan destinasi yang sudah mainstream, Blora bisa menjadi pilihan tepat.

Berikut ini rekomendasi 10 tempat wisata di Blora paling populer dan kekinian yang wajib Anda kunjungi.

1. Gua Terawang Ecopark
Bagi pecinta petualangan, Gua Terawang Ecopark adalah destinasi wisata paling hits dan instagramable di tahun 2025 yang tidak boleh dilewatkan. Gua ini terkenal dengan keindahan stalaktit dan stalagmitnya serta keunikan lorong gua yang menantang.

Selain itu, Anda juga dapat menikmati keindahan panorama goa prasejarah ini sambil mencicipi ragam minuman kopi yang disajikan di dalam area Goa Terawang Ecopark ini. Wisata edukasi tentang geologi juga sering diadakan di sini, menjadikan gua ini memiliki nilai tambah selain sebagai objek wisata.

2. Noyo Gimbal View
Noyo Gimbal View, menjadi salah satu destinasi wisata di Blora yang sangat populer terlebih sangat tepat untuk tempat piknik keluarga. Sejumlah wahana permainan serta berbagai macam kuliner khas Blora, dapat Anda temukan saat Anda berkunjung ke destinasi wisata ini. Destinasi wisata ini juga menawarkan spot foto yang sangat menarik dan Instagramable.

3. Bukit Kunci
Tempat ini sedang naik daun karena menjadi spot terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam. Bukit Kunci memiliki pemandangan yang memukau dengan lanskap perbukitan hijau dan hamparan sawah yang terbentang luas. Cocok untuk berkemah dan menikmati malam di alam bebas.

4. Bendungan Randugunting
Bendungan Randugunting merupakan salah satu tempat wisata andalan di Blora yang menawarkan panorama alam berupa danau yang indah. Selain sebagai sumber irigasi, bendungan ini juga menjadi tempat favorit untuk memancing, berperahu, dan menikmati sunset yang memukau. Fasilitas di sekitar Bendungan Randugunting ini juga terus dikembangkan sehingga pengunjung semakin nyaman.

5. Desa Wisata Bangowan
Desa yang satu ini menawarkan pengalaman wisata budaya dan alam yang lengkap. Aktivitas seperti menikmati kuliner lokal membuat pengunjung betah berlama-lama. Desa Wisata Bangowan juga dikenal dengan kerajinan tangan yang menarik sebagai oleh-oleh.

6. Waduk Greneng
Bagi pecinta senja dan ketenangan, Waduk Greneng adalah jawabannya. Pemandangan matahari terbenam yang ikonik dan memukau dengan latar belakang perbukitan hijau akan menciptakan momen romantis yang tak terlupakan. Anda juga bisa mencoba aktivitas memancing atau sekadar bersantai menikmati semilir angin.

7. Waduk Tempuran
Selain Waduk Greneng, Waduk Tempuran juga menyajikan panorama danau yang menawan. Aktivitas seperti memancing, berperahu, dan menikmati kuliner ikan bakar di warung sekitar waduk membuat kunjungan semakin menyenangkan. Suasana yang tenang dan udara segar menambah kenyamanan liburan Anda.

8. Bukit Pencu
Bagi Anda yang suka tantangan dan pemandangan ketinggian, Bukit Pencu adalah destinasi yang tepat. Dari puncak bukit ini, Anda bisa menikmati panorama Blora yang menawan dari ketinggian. Pemandangan saat matahari terbit atau terbenam di Bukit Pencu sangat direkomendasikan.

9. Desa Banyu Bening Tinapan
Desa ini adalah contoh sempurna dari pariwisata berbasis masyarakat yang berhasil memadukan antara budaya lokal dan panorama alam. Desa ini menawarkan pengalaman langsung dengan komunitas lokal yang ramah, serta kesempatan untuk belajar tentang pertanian maupun peternakan, kerajinan tangan, dan ritual tradisional serta mewarnai replika Wayang Thengul, belajar ndalang, gamelan, dan belajar tari Tayub hingga menikmati kuliner lokal yang dikemas dengan cara tradisional masyarakat sekitar.

10. Puncak Mundri
Bagi Anda yang menyukai aktivitas outbond, Puncak Mundri adalah destinasi yang patut dikunjungi. Lokasinya yang strategis di tengah hutan dan ketinggian membawa suasana yang tenang serta menyegarkan.

Di Puncak Mundri, Anda dapat melakukan beragam aktivitas seru, mulai dari trekking, camping, dan yang paling menarik sekaligus ikonik adalah menikmati indahnya milky way saat malam tiba. Kegiatan outdoor ini sangat cocok untuk menghabiskan momen liburan bersama keluarga ataupun kerabat.

Blora menawarkan berbagai pilihan wisata yang memadukan keindahan alam, budaya, dan petualangan. Dengan daftar 10 tempat wisata paling populer dan kekinian ini, liburan Anda di Blora dipastikan akan jadi pengalaman yang tak terlupakan.***

BUKAN KALENG-KALENG! Inilah 19 SD Terbaik di Blora Versi PUSPRESNAS, Juara di Tingkat Nasional

KABARCEPU.ID – Dari total sebanyak 592 Sekolah Dasar di Kabupaten Blora, terdapat 19 SD terbaik di Blora berdasarkan data perolehan medali di berbagai kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan PUSPRESNAS sepanjang tahun 2024.

Prestasi di bidang pendidikan merupakan cerminan kualitas sebuah institusi. Bagi Sekolah Dasar, partisipasi dan perolehan medali di berbagai kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan mereka.

Puspresnas, sebagai lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), secara rutin menggelar berbagai ajang talenta untuk mengasah kemampuan dan minat siswa di berbagai bidang, mulai dari sains, matematika, seni budaya, olahraga, hingga bahasa.

Jelang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, salah satu indikator penting memilih sekolah favorit adalah berdasarkan prestasi di tingkat nasional dalam berbagai bidang..

Berdasarkan catatan Puspresnas, 19 SD terbaik di Blora telah berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional, bahkan salah satunya hingga tingkat internasional.

Penyusunan daftar ini didasarkan pada data resmi yang dihimpun dari Puspresnas melalui SIMT (Sistem Informasi Manajemen Talenta) dalam ajang Olimpiade Sains Nasional tahun 2024 dengan sejumlah kriteria penilaian yang digunakan mencakup perolehan medali emas, perak, dan perunggu.

Berikut adalah daftar 19 SD terbaik di Blora berdasarkan prestasi di tingkat nasional tahun 2024:

1. SDIT MUTIARA INSAN CEPU
Jl. Diponegoro V No. 21 Sitimulyo, Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

2. SD MUHAMMADIYAH CEPU
Jl. Ronggolawe No. 99 Cepu, Megal, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

3. SDN 1 CEPU
Jl. Ronggolawe No. 1 Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

4. SDN 1 NGELO
Jl. Kesambi No. 7 Ngelo, Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

5. SDN 2 ANDONGREJO
Dusun Pakis, Desa Andongrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

6. SDN 2 PADAAN
Jl. Raya Ngawen – Japah KM. 6, Padaan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

7. SDN 2 PENGKOLREJO
Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

8. SDN 2 TEMPEL
Dusun Tengger, Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

9. SDN 3 NGUMBUL
Jl. Goa Terawang – Tegalrejo KM 06, Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

10. SDN 3 TINAPAN
Dukuh Bandul Kidul, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

11. SDN 6 JEPON
Jl. Damaran, Desa Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

12. SDN GEMBOL
Desa Gembol, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

13. SDN KEDUNGJENAR
Jl. Tuntang No. 14a, Jenar, Desa Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

14. SDN SAMBENG
Desa Sambeng, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

15. MIS ASSALAM CEPU
Jl. Diponegoro No.3, Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

16. SDN TEMPELAN
Jl. Gunung Sindoro, Desa Tempelan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

17. SDN 1 GAGAKAN
Desa Gagakan, RT. 03, RW. 01, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.

18. SDN 1 PELEMSENGIR
Dusun Tapelan, Desa Pelemsengir, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

19. SDN 1 TEMPEL
Jl. Jiworejo No.18, Dusun Tempel, Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

Daftar 19 SD Terbaik di Blora ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para orang tua dalam memilih sekolah terbaik bagi putra-putrinya, serta menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan talenta, khususnya di wilayah Kabupaten Blora.***

5 Fakta Menarik Pendirian Politeknik Pertanian di Blora

KABARCEPU.ID – Kabupaten Blora memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Namun, rendahnya angka lulusan SMA yang melanjutkan kuliah menjadi perhatian para Diaspora Blora.

Salah satunya, Prof. Ali Agus, Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, menggagas pendirian perguruan tinggi berbasis agro.

Berikut 5 fakta menarik tentang pendirian Politeknik Pertanian di Blora :

1. Blora Kaya Potensi di Sektor Pertanian Blora Kaya Potensi di Sektor Pertanian

 

Blora dikenal sebagai sentra produksi jagung, padi, hortikultura, serta peternakan sapi dan perikanan. Potensi ini menjadi dasar gagasan pendirian perguruan tinggi yang fokus pada bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

2. Diaspora Blora Berperan Aktif Politeknik Pertanian

Blora Kaya Potensi di Sektor Pertanian

Prof. Ali Agus, ahli di bidang peternakan dan hilirisasi produk pertanian, bersama drh. Ali Syaifudin, turut mendorong peningkatan kualitas SDM di Blora dengan mendirikan perguruan tinggi berbasis agro.

3. Politeknik Pertanian Didukung Penuh oleh Bupati Blora

Blora Kaya Potensi di Sektor Pertanian

Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut baik ide ini. Menurutnya, hanya sekitar 40% lulusan SMA/SMK di Blora yang melanjutkan kuliah. Dengan adanya politeknik ini, lebih banyak generasi muda bisa mendapatkan pendidikan tinggi yang relevan dengan potensi daerah.

4. Sejalan dengan Program Nasional Swasembada Pangan

Sejalan dengan Program Nasional Swasembada Pangan

Pendirian politeknik ini mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Presiden Prabowo Subianto telah menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional, sehingga penguatan SDM pertanian menjadi sangat penting.

5. Bakal Mengundang Lebih Banyak Diaspora Blora Lainnya

Akan Mengundang Diaspora Blora Lainnya

Bupati Blora berencana mengundang lebih banyak Diaspora Blora yang sukses di berbagai bidang untuk ikut berkontribusi. Program “Blora Memanggil” akan menjadi langkah awal dalam mewujudkan politeknik pertanian ini.

LENGKAP! Rincian Dana Desa Kabupaten Blora Tahun 2025, CEK Desamu Dapat Berapa

KABARCEPU.ID – Alokasi Dana Desa Kabupaten Blora tahun 2025 untuk 271 desa menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

Dengan beragam kategori pembiayaan dan nominal yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, Dana Desa Kabupaten Blora untuk tahun 2025 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

Total alokasi Dana Desa Kabupaten Blora pada tahun 2025 mencapai Rp 256,6 miliar yang terbagi untuk 271 desa di 16 kecamatan di wilayah kabupaten ini.

Kebijakan terkait Dana Desa ini tertuang dalam PMK atau Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan, dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025.

PMK tersebut, ditandatangani oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, dan diterbitkan pada 6 Januari 2025 di Jakarta.

Dalam PMK tersebut, salah satunya termuat lampiran nominal rincian Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 dengan total Rp 256.669.506.000.

Berdasarkan lampiran PMK tersebut, rincian nominal Dana Desa yang akan dialokasikan untuk 271 desa di wilayah Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 adalah sebagai berikut:

1. Bangkleyan: 1.391.185.000.
2. Gempol: 1.212.821.000.
3. Kepoh: 1.211.648.000.
4. Pelem: 882.450.000.
5. Jegong: 930.267.000.
6. Jati: 1.023.188.000.
7. Singget: 1.009.358.000.
8. Gabusan: 1.577.032.000.
9. Doplang: 1.484.248.000.
10. Randulawang: 957.332.000.
11. Tobo: 821.256.000.
12. Pengkoljagong: 1.175.526.000.
13. Tlogotuwung: 834.971.000.
14. Bodeh: 837.479 .000.
15. Gembyungan: 901.383.000.
16. Sambongwangan: 1.161.028.000.
17. Pilang: 1.608.814.000.
18. Temulus: 1.075.577.000.
19. Sumberejo: 1.280.011.000.
20. Kutukan: 1.843.944.000.
21. Kediren: 1.445.485.000.
22. Kadengan: 1.139.210.000.
23. Bekutuk: 932.571.000.
24. Plosorejo: 1.040.954.000.
25. Jeruk: 866.016.000.

26. Tanggel: 1.400.599.000.
27. Kalisari: 941.610.000.
28. Ngliron: 1.131.017.000.
29. Megeri: 856.212.000.
30. Nglebak: 1.151.363.000.
31. Getas: 1.146.323.000.
32. Nginggil: 655.566.000.
33. Ngrawoh: 726.677.000.
34. Mendenrejo: 2.049.441.000.
35. Sumber: 1.760.391.000.
36. Mojorembun: 1.285.574.000.
37. Nglungger: 837.612.000.
38. Medalem: 1.003.499.000.
39. Gondel: 986.390.000.
40. Ketuwan: 873.357.000.
41. Jimbung: 918.342.000.
42. Panolan: 841.209.000.
43. Klagen: 818.265.000.
44. Kemantren: 1.095.359.000.
45. Sidorejo: 1.147.755.000.
46. Wado: 1.632.910.000.
47. Pulo: 865.200.000.
48. Tanjung: 996.998.000.
49. Sogo: 1.250.330.000.
50. Bajo: 1.012.910.000.

51. Nglandeyan: 981.461.000.
52. Kalen: 1.044.470.000.
53. Ngraho: 1.432.534.000.
54. Kedungtuban: 1.364.539.000.
55. Galuk: 883.485.000.
56. Gadon: 746.168.000.
57. Ngloram: 974.265.000.
58. Cabean: 1.060.781.000.
59. Kapuan: 925.472.000.
60. Jipang: 856.722.000.
61. Getas: 856.782.000.
62. Sumberpitu: 838.926.000.
63. Kentong: 830.844.000.
64. Mernung: 735.846.000.
65. Mulyorejo: 797.235.000.
66. Nglanjuk: 1.047.303.000.
67. Temengeng: 950.577.000.
68. Sambongrejo: 1.071.917.000.
69. Gadu: 995.138.000.
70. Sambong: 899.553.000.
71. Pojokwatu: 936.725.000.
72. Gagakan: 804.945.000.
73. Biting: 867.408.000.
74. Brabowan: 890.715.000.
75. Ledok: 1.000.367.000.

76. Giyanti: 922.683.000.
77. Nglobo: 852.075.000.
78. Cabak: 827.994.000.
79. Nglebur: 1.256.890.000.
80. Janjang: 894.957.000.
81. Bleboh: 1.204.966.000.
82. Ketringan: 1.359.802.000.
83. Singonegoro: 916.158.000.
84. Jiken: 1.465.639.000.
85. Genjahan: 826.086.000.
86. Jiworejo: 748.370.000.
87. Bangowan: 789.045.000.
88. Blungun: 1.110.035.000.
89. Semanggi: 975.288.000.
90. Ngampon: 712.202.000.
91. Jomblang: 967.373.000.
92. Palon: 1.174.512.000.
93. Bangsri: 1.018.994.000.
94. Sumurboto: 822.288.000.
95. Brumbung: 940.886.000.
96. Turirejo: 901.124.000.
97. Semampir: 802.797.000.
98. Kemiri: 917.075.000.
99. Tempellemahbang: 876.161.000.
100. Seso: 967.917.000.

101. Balong: 774.696.000.
102. Geneng: 1.127.823.000.
103. Nglarohgunung: 943.034.000.
104. Kawengan: 859.056.000.
105. Gersi: 706.301.000.
106. Gedangdowo: 875.754.000.
107. Puledagel: 806.355.000.
108. Bacem: 844.770.000.
109. Jatirejo: 702.659.000.
110. Soko: 693.710.000.
111. Waru: 750.878.000.
112. Jepangrejo: 1.099.486.000.
113. Kamolan: 932.021.000.
114. Pelem: 806.727.000.
115. Purworejo: 983.021.000.
116. Andongrejo: 943.283.000.
117. Jejeruk: 711.509.000.
118. Temurejo: 955.577.000.
119. Tempurejo: 835.464.000.
120. Patalan: 961.754.000.
121. Tambaksari: 1.157.450.000.
122. Purwosari: 828.699.000.
123. Ngadipurwo: 596.745.000.
124. Sendangharjo: 892.301.000.
125. Tempuran: 693.902.000.

126. Plantungan: 725.363.000.
127. Ngampel: 1.141.569.000.
128. Tawangrejo: 781.830.000.
129. Kedungringin: 714.158.000.
130. Adirejo: 1.087.236.000.
131. Tamanrejo: 1.134.707.000.
132. Tutup: 1.270.045.000.
133. Sukorejo: 968.294.000.
134. Tambahrejo: 970.739.000.
135. Kalangan: 930.914.000.
136. Sambongrejo: 1.214.654.000.
137. Tunjungan: 1.262.180.000.
138. Kedungrejo: 993.962.000.
139. Gempolrejo: 984.947.000.
140. Nglangitan: 876.996.000.
141. Keser: 914.033.000.
142. Sitirejo: 846.408.000.
143. Jatisari: 763.808.000.
144. Jatiklampok: 727.757.000.
145. Klopoduwur: 1.185.295.000.
146. Sidomulyo: 1.367.023.000.
147. Balongsari: 952.281.000.
148. Bacem: 1.203.209.000.
149. Wonosemi: 1.172.157.000.
150. Sendanggayam: 883.017.000.

151. Banjarejo: 1.337.489.000.
152. Mojowetan: 989.510.000.
153. Sumberagung: 1.238.737.000.
154. Gedongsari: 910.034.000.
155. Sendangwungu: 989.288.000.
156. Balongrejo: 794.343.000.
157. Karangtalun: 923.034.000.
158. Kebonrejo: 847.047.000.
159. Kembang: 728.042.000.
160. Sembongin: 839.391.000.
161. Plosorejo: 796.485.000.
162. Buluroto: 1.064.956.000.
163. Rowobungkul: 854.847.000.
164. Gedebeg: 875.664.000.
165. Sambonganyar: 984.186.000.
166. Kendayaan: 721.070.000.
167. Plumbon: 801.408.000.
168. Bergolo: 738.392.000.
169. Bandungrojo: 789.897.000.
170. Kedungsatriyan: 866.643.000.
171. Karangtengah: 857.982.000.
172. Jetakwanger: 807.459.000.
173. Sumberejo: 886.455.000.
174. Sendangagung: 737.195.000.
175. Talokwohmojo: 970.982.000.

176. Trembulrejo: 876.722.000.
177. Gondang: 783.780.000.
178. Sendangrejo: 832.557.000.
179. Semawur: 865.593.000.
180. Bradag: 709.190.000.
181. Gotputuk: 1.042.305.000.
182. Berbak: 920.930.000.
183. Sarimulyo: 1.182.191.000.
184. Sendangmulyo: 791.697.000.
185. Wantilgung: 693.164.000.
186. Bogowanti: 689.741.000.
187. Sambongrejo: 818.604.000.
188. Srigading: 875.139.000.
189. Karangjong: 762.554.000.
190. Botoreco: 1.213.444.000.
191. Buloh: 943.853.000.
192. Kemiri: 934.097.000.
193. Kodokan: 682.280.000.
194. Sonokidul: 855.750.000.
195. Sempu: 827.823.000.
196. Cungkup: 736.496.000.
197. Plosorejo: 883.611.000.
198. Ngilen: 818.601.000.
199. Bakah: 963.173.000.
200. Kalangrejo: 724.835.000.

201. Blumbangrejo: 706.040.000.
202. Tawangrejo: 972.299.000.
203. Klokah: 946.370.000.
204. Muraharjo: 816.273.000.
205. Jagong: 793.740.000.
206. Gagaan: 1.011.870.000.
207. Sambiroto: 1.076.373.000.
208. Bejirejo: 820.149.000.
209. Jetak: 711.941.000.
210. Karanggeneng: 1.027.787.000.
211. Balong: 712.739.000.
212. Ngawenombo: 839.193.000.
213. Sendangwates: 816.225.000.
214. Kedungwaru: 1.076.696.000.
215. Tinapan: 954.614.000.
216. Sambeng: 838.686.000.
217. Prigi: 719.459.000.
218. Pelemsengir: 994.526.000.
219. Kacangan: 955.901.000.
220. Sonokulon: 835.863.000.
221. Kedungwungu: 1.523.600.000.
222. Gunungan: 708.917.000.
223. Kajengan: 820.320.000.
224. Dringo: 873.579.000.
225. Cokrowati: 787.491.000.

226. Ketileng: 1.077.514.000.
227. Todanan: 1.262.044.000.
228. Ngumbul: 1.348.606.000.
229. Wukirsari: 715.640.000.
230. Bicak: 800.679.000.
231. Sendang: 834.777.000.
232. Karanganyar: 832.962.000.
233. Dalangan: 795.375.000.
234. Candi: 822.369.000.
235. Gondoriyo: 702.584.000.
236. Kembang: 816.435.000.
237. Bedingin: 1.049.228.000.
238. Ledok: 641.316.000.
239. Kedungbacin: 860.745.000.
240. Gombang: 737.720.000.
241. Sarirejo: 991.052.000.
242. Karanganyar: 702.128.000.
243. Karang: 837.780.000.
244. Prantaan: 1.101.510.000.
245. Jeruk: 786.701.000.
246. Bogorejo: 940.967.000.
247. Gembol: 742.769.000.
248. Tempurejo: 802.578.000.
249. Gayam: 979.388.000.
250. Sendangrejo: 840.933.000.

251. Gandu: 915.204.000.
252. Nglengkir: 1.045.436.000.
253. Jurangjero: 933.918.000.
254. Harjowinangun: 707.849.000.
255. Tengger: 701.915.000.
256. Krocok: 723.440.000.
257. Ngapus: 849.633.000.
258. Dologan: 844.413.000.
259. Tlogowungu: 825.189.000.
260. Japah: 1.020.438.000.
261. Beganjing: 825.837.000.
262. Ngrambitan: 790.974.000.
263. Pengkolrejo: 1.298.767.000.
264. Bogorejo: 818.412.000.
265. Wotbakah: 808.803.000.
266. Padaan: 835.779.000.
267. Bogem: 826.788.000.
268. Sumberejo: 740.789.000.
269. Ngiyono: 745.739.000.
270. Gaplokan: 742.232.000.
271. Kalinanas: 895.119.000.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk seluruh desa di 38 provinsi di Indonesia.

Tujuan utama dari Dana Desa adalah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, memberdayakan masyarakat desa, meningkatkan kualitas layanan publik, serta mempercepat pembangunan infrastruktur desa serta mendukung program-program pembangunan yang berbasis pada kebutuhan lokal.***

Hok Tik Bio Blora: Destinasi Wisata Budaya di Blora yang Menarik untuk Dikunjungi di Momen Imlek

KABARCEPU.ID – Di tengah keragaman yang ada, Klenteng Hok Tik Bio menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Blora yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama pada saat perayaan Imlek.

Klenteng ini bukan hanya sebuah tempat ibadah bagi umat Konghucu, melainkan juga sebuah simbol toleransi antarumat beragama serta warisan budaya yang harus dilestarikan.

Blora, sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang memiliki keunikan budaya yang kaya, salah satunya Klenteng Hok Tik Bio.

Sejarah Singkat Klenteng Hok Tik Bio Blora
Klenteng Hok Tik Bio dibangun pada tahun 1800 dan memiliki sejarah yang kaya, mewakili budaya Tionghoa yang telah ada di Blora sejak zaman kolonial.

Melansir dari Universitas Teknokrat Indonesia, nama ‘Hok Tik Bio’ sendiri dalam bahasa Hokkien berarti “Kuil Penuh Berkah”. Klenteng ini didedikasikan untuk menghormati dewa-dewa yang disembah oleh komunitas Tionghoa di Blora, seperti Dewa Kwan Sing Tee Kun dan Dewa Kwang Kong.

Dari tahun ke tahun, Klenteng Hok Tik Bio telah menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya bagi masyarakat Tionghoa di Blora.

Selain sebagai tempat sembahyang, klenteng ini juga sering digunakan untuk mengadakan berbagai kegiatan budaya seperti perayaan Imlek, festival lampion, dan berbagai acara kebudayaan lainnya yang menampilkan tarian, musik, dan pertunjukan seni.

Jam Buka Klenteng
Klenteng Hok Tik Bio memiliki jam buka yang fleksibel, terutama pada hari-hari besar keagamaan seperti Imlek. Umumnya, klenteng ini buka mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Namun, selama periode perayaan Imlek, jam buka dapat diperpanjang, dan khususnya pada malam tahun baru Imlek, klenteng ini biasanya dibuka sepanjang malam untuk memungkinkan para pengunjung beribadah dan merayakan tahun baru bersama-sama.

Pada perayaan Imlek, pihak klenteng menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang menarik, mulai dari ritual sembahyang, pertunjukan barongsai, hingga pembacaan doa bersama.

Destinasi Wisata Budaya di Blora yang Menarik untuk Dikunjungi di Momen Imlek

 

Daya Tarik Klenteng Hok Tik Bio Blora di Momen Imlek

1. Perayaan Imlek yang Meriah
Perayaan Imlek di Klenteng Hok Tik Bio dikenal sangat meriah dengan berbagai ritual dan tradisi yang dijalankan. Di hari-hari menjelang Imlek, klenteng ini akan disemarakkan dengan dekorasi lampion berwarna-warni, serta hiasan khas Imlek yang menambah keceriaan suasana. Pada malam tahun baru Imlek, Anda dapat menyaksikan perayaan yang meliputi sembahyang bersama, pertunjukan barongsai, serta pembagian angpao kepada anak-anak.

2. Ritual Sembahyang dan Doa Bersama
Ritual sembahyang di Klenteng Hok Tik Bio dilakukan dengan penuh khidmat. Umat yang datang berkumpul untuk berdoa, memohon berkah, dan mengucapkan rasa syukur kepada dewa-dewa. Momen ini menjadi sangat spesial, tidak hanya bagi umat Konghucu, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam tradisi dan mengenal lebih dekat kebudayaan Tionghoa.

3. Pertunjukan Budaya Tionghoa
Selama perayaan Imlek, Anda dapat menikmati berbagai pertunjukan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Tionghoa. Ini termasuk pertunjukan tari liong dan barongsai yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat dengan makna. Tarian ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Masyarakat setempat dan pengunjung dengan antusias menyaksikan pertunjukan ini sebagai bagian dari perayaan.

4. Wisata Kuliner khas Tiongkok
Setelah menikmati rangkaian kegiatan di Klenteng Hok Tik Bio, Anda juga dapat merasakan kuliner khas Tionghoa yang sering disajikan secara gratis. Beragam makanan khas seperti kue keranjang, lumpia, dan bakpao merupakan hidangan yang banyak dicari selama perayaan Imlek.

Destinasi Wisata Budaya di Blora yang Menarik untuk Dikunjungi

 

Mengunjungi Klenteng Hok Tik Bio di momen Imlek bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya.

Anda dapat belajar tentang sejarah Tionghoa di Blora, memahami nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, sekaligus menikmati keragaman budaya yang ada.

Klenteng Hok Tik Bio Blora yang terletak di Jalan Pemuda Nomor 38, Mlangsen, merupakan destinasi wisata budaya yang sangat menarik, terutama pada saat perayaan Imlek.

Dengan jam buka yang fleksibel dan beragam kegiatan budaya yang ditawarkan, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang kaya dan mendalam mengenai tradisi Tionghoa.

Baik untuk keperluan spiritual maupun sekadar ingin merasakan atmosfer budaya yang kental, Klenteng Hok Tik Bio adalah tempat yang wajib dikunjungi di momen Imlek.***