KABARCEPU.ID – Perayaan Cap Go Meh adalah salah satu tradisi yang sangat kaya akan makna dan budaya, dikenal luas di kalangan masyarakat Tionghoa, khususnya di Indonesia.
Biasanya dirayakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh menjadi momen penting yang menyatukan umat, memperkuat identitas budaya, dan merayakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru.
Di Indonesia, keragaman budaya sangat kental, sehingga perayaan Cap Go Meh menjadi salah satu momen penting untuk menunjukkan toleransi dan saling menghargai antar golongan yang berbeda.
Sejarah Cap Go Meh
Dilansir dari China Highlights, Cap Go Meh, yang berarti “malam ke-15” dalam bahasa Hokkien, menandai akhir perayaan Tahun Baru Imlek.
Tradisi ini berasal dari kebudayaan Tionghoa yang memiliki beragam mitos dan legenda, salah satunya adalah cerita tentang seorang putri yang terpaksa hidup tersembunyi karena ancaman dari makhluk jahat. Untuk mengusir makhluk tersebut, orang-orang membuat kebisingan dengan kembang api dan lentera, sehingga tradisi tersebut bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Rangkaian Kegiatan dalam Perayaan Cap Go Meh
Seperti halnya perayaan-perayaan Tionghoa lainnya, Cap Go Meh diwarnai dengan beragam kegiatan yang penuh warna. Berikut adalah beberapa kegiatan yang lazim dilakukan dalam perayaan ini:
1. Festival Lampion: Salah satu daya tarik utama selama Cap Go Meh adalah festival lampion yang menakjubkan. Di berbagai daerah, lamppost-lampu warna-warni dipasang untuk menciptakan suasana meriah. Masyarakat sering kali juga melepaskan lampion ke langit, simbol harapan dan doa untuk tahun yang akan datang.
2. Pawai Budaya: Pawai di jalanan biasanya diadakan dengan tujuan untuk menunjukkan kekayaan budaya Tionghoa. Pawai ini meliputi pertunjukan Barongsai, Liong, dan berbagai tarian rakyat yang menampilkan pakaian tradisional yang indah.
3. Makanan Tradisional: Makanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh. Masyarakat Tionghoa biasanya menyiapkan berbagai hidangan khas seperti lontong, bakcang, dan yang paling penting adalah Kue Keranjang, yang melambangkan harapan akan kemakmuran. Kelezatan dan rasa kebersamaan saat menikmati makanan membuat momen ini semakin spesial.
4. Doa dan Ritual: Banyak keluarga Tionghoa yang tidak lupa melaksanakan ritual sembahyang, memanjatkan doa untuk keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru. Ini adalah cara untuk menghormati leluhur dan meminta perlindungan dari energi baik.
5. Pagelaran Seni: Selain pertunjukan Barongsai, terdapat juga seni penampilan lain seperti opera Tionghoa, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai media untuk mendidik generasi muda mengenai nilai-nilai budaya yang diwariskan.
Makna Perayaan Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh tidak hanya sekadar rangkaian aktivitas hiburan; ia juga memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa.
Ini adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, yang menggarisbawahi pentingnya ikatan keluarga dalam kebudayaan Tionghoa. Dengan berkumpul bersama, mereka dapat mengingat kembali akan nilai-nilai tradisional, sekaligus menyampaikan pesan kasih sayang dan kepedulian antar anggota keluarga.
Pada tahun 2025, perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari Rabu tanggal 12 Februari. Perayaan ini merupakan ajang untuk memperkuat hubungan antar komunitas.
Tidak hanya dengan menyiapkan makanan atau lampion yang indah, tetapi juga dengan menghayati makna dari perayaan tersebut. Ini adalah saat untuk merenungkan harapan dan doa kita, seraya membagikannya pada orang-orang di sekitar kita.
Perayaan Cap Go Meh adalah simbol persatuan dan keberagaman yang dirayakan dengan penuh syukur, saling mendukung, dan menghargai baik tradisi yang ada maupun interaksi antarbudaya yang memperkaya kehidupan bersosial.***
