Ragam  

Alasan Perayaan Imlek Identik Dengan Warna Merah dan Tradisi Pemberian Angpao

Perayaan Imlek atau Tahun Baru Imlek

Menurut sebuah legenda kuno, ada seekor monster bernama Nian yang suka memangsa hewan ternak dan hasil panen hingga harta kekayaan setiap kali tiba saat perayaan Imlek.

Namun, monster Nian tersebut takut pada warna merah dan suara petasan.

Oleh karena itu, orang-orang mulai menggunakan warna merah dan meledakkan petasan untuk mengusir Nian dan melindungi diri mereka.

Tradisi pemberian angpao juga dikaitkan dengan legenda ini, di mana orang-orang memberikan uang tunai kepada anak-anak sebagai perlindungan dari Nian.

Dengan begitu banyak makna dan simbolisme di balik warna merah dan angpao, tidak mengherankan jika kedua hal tersebut begitu identik dengan perayaan Imlek.

Kedua simbol tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya Tionghoa, dan tetap dilestarikan dan dirayakan hingga saat ini.

Di luar makna dan simbolisme yang terkandung, warna merah dan angpao juga menambah keceriaan dan kegembiraan selama perayaan Imlek.

Warna merah yang cerah dan angpao yang dipenuhi dengan uang tunai memberikan nuansa kehangatan dan kegembiraan bagi semua orang yang merayakannya.

Tidak heran jika perayaan Imlek selalu diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan yang tiada tara.

Dengan demikian, warna merah dan angpao bukan hanya sekadar simbol atau tradisi semata pada perayaan Tahun Baru Imlek.

Tetapi warna merah juga memiliki makna yang dalam dan memperkaya pengalaman perayaan Imlek bagi semua orang yang merayakannya.

Kedua simbol tersebut yakni warna merah dan pemberian angpao mengingatkan kita akan keberuntungan, kebahagiaan, dan kehangatan dalam hubungan sosial.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA