KABARCEPU.ID – Petani Okra di Blora kini tengah menikmati peluang ekonomi yang sangat menjanjikan berkat meningkatnya permintaan akan Tanaman Okra Blora dari pasar internasional, khususnya negara Jepang.
Tanaman Okra Blora yang sebelumnya mungkin hanya dianggap sebagai alternatif pertanian sederhana, kini telah berubah menjadi sektor usaha yang sangat menguntungkan dan menarik perhatian para eksportir asing.
Keunggulan iklim dan kesuburan tanah di Kabupaten Blora Jawa Tengah memungkinkan petani menghasilkan okra berkualitas tinggi dengan hasil panen yang stabil dan optimal.
Selain itu, inovasi dalam teknik budidaya dan penerapan standar kualitas internasional turut mendorong produk Tanaman Okra Blora semakin diminati oleh konsumen Jepang yang sangat selektif terhadap kualitas bahan pangan impor.
Hal tersebut terbukti dari pernyataan Hazy Gawa, seorang wanita cantik nan enerjik utusan dari para pembeli Jepang yang telah terjun langsung mengecek di areal penanaman Okra dan di tempat seleksi buah Okra di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, pada Kamis (19/6/25).
Di areal penanaman Okra dan di tempat seleksi buah Okra tersebut, ia mengatakan tidak menemukan indikasi yang akan menimbulkan kerusakan kualitas hasil Tanaman Okra Blora.
Bahkan Ia memberi pujian kepada para petani Okra Blora karena memiliki semangat dan ketekunan yang tinggi dalam memelihara tanaman okra dan memenuhi komitmen untuk mewujudkan produksi buah okra dengan kualitas terbaik.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Okra, Simbar Susilo, mengaku sudah memiliki areal Okra seluas 50 hektar yang menjadi lahan binaan.
Setiap hari di rumahnya dijadikan tempat pembelian buah okra dari para petani dan tempat seleksi kualitas buah okra yang berasal dari para petani binaan.
Rata-rata tiap hari produk buah okra yang dibeli sebanyak satu ton. “Harga pembelian buah okra per kilogram untuk kualitas A : Rp5.700, harga rata-rata Rp3000 dan Kualitas B : Rp2.250,” ungkapnya.
Prosesnya, sebelum dilakukan penimbangan produk buah okra oleh tim seleksi dilaksanakan secara ketat guna menentukan kualitas produk.
Ia meyakini menanam tanaman okra sangat menguntungkan karena pola pemeliharaan tanaman mudah dan sudah ada pembeli yang memiliki tanggung jawab tinggi serta siap membeli terhadap hasil buah okra yang dijual oleh para petani.
Pada kesempatan yang sama, Parjan, petani Okra Blora dari Desa Turirejo Kecematan Jepon mengaku telah menanam tanaman okra seluas 2 hektar.
Saat ini mulai panen dan setiap dua hari sekali menjual hasil panennya. Dibanding dengan budidaya tanaman lain yang selama ini dikelola ternyata berusaha tani tanaman Okra lebih menjanjikan dan menguntungkan.
Tak hanya Parjan dari Desa Turirejo Jepon, Khoirurroziqin yang sehari-hari sebagai Ketua Takmir Masjid Agung Blora juga tertarik untuk budidaya tanaman Okra di area lahan miliknya seluas 1 hektar.
“Insyaallah berkah, bisa digunakan untuk mengisi kesibukan dan sebagai kegiatan bermanfaat serta menghibur diri,” kata dia.
Ia sangat berharap semoga pengembangan budidaya okra segera bisa bersinergi dengan program pembangunan pertanian di Kabupaten Blora.
Keberhasilan Tanaman Okra Blora tidak hanya membawa keuntungan finansial yang signifikan bagi petani Okra di Blora, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi regional dengan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Kerjasama antara petani, pemerintah daerah, dan pelaku bisnis eksportasi juga menjadi kunci utama dalam mengembangkan potensi budidaya Okra Blora agar tetap berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar global.***