Opini  

Filosofi Ki Hajar Dewantoro pada Jiwa Calon Pemimpin

Moh. Fachrudin P. U_Filosofi Ki Hajar Dewantoro pada Jiwa Calon Pemimpin

Filosofi yang terakhir ini juga memiliki makna bahwa seorang pemimpin tidak hanya harus memberikan dorongan, namun juga memberikan arahan untuk kemajuan masyarakat yang dipimpinnya. Arahan di sini berarti calon pemimpin harus mampu mengerahkan usaha-usaha masyarakatnya agar sejalan dengan visi, misi, dan strategi yang telah ditetapkan.

Ketiga filosofi di atas saling berkaitan dan tidak dapat ditinggalkan salah satunya. Sebagai contoh, usaha seorang calon pemimpin untuk menanamkan nilai-nilai organisasi kepada pengikutnya. Dalam hal ini, seorang pemimpin tidak bisa begitu saja mendorong dan mengarahkan perilaku pengikutnya agar sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkannya tentunya yang baik (tut wuri handayani).

Namun, pemimpin tersebut juga harus mampu memberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai yang diinginkan telah tertanam dalam dirinya (ing ngarsa sung tuladha). Sembari memberi contoh, pemimpin juga harus mengomunikasikan nilai-nilai tersebut ke tengah-tengah pengikutnya, dan memotivasi mereka untuk bertindak sejalan dengan nilai-nilai itu (ing madya mangun karsa).

Kita pasti berharap mempunyai wakil atau seorang pemimpin yang ideal dalam hasil Pemilu ini, bersiaplah menyambut Pemilu serentak 2024 dengan menjadi pemilih yang bijak atau menjadi seorang calon yang bermartabat serta berkomitmen pada janji janji saat masa kampanyenya, tirulah filosofi Ki Hajar Dewantoro.

Penulis adalah seorang pemerhati Pemilu

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA