Opini  

Fenomena Perbedaan Idul Fitri

Perbedaan Idul Fitri

KABARCEPU.ID – Perayaan Idul Fitri hampir setiap tahun terjadi perbedaan. Ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan antara Muhammadiyah dan NU.

Kita tahu jamaah terbesar di Indonesia adalah dari 2 Orgaisasi ini. Meskipun terdapat perselisihan, namun perayaan Idul Fitri tetap jatuh di tanggal 1 Syawal.

Kita tidak bisa memaksakan tanggal 1 Syawal-nya Muhammadiyah dan NU itu kapan. Namun yang paling penting, perbedaan ini tidak lantas memancing perselisihan, keributan bahkan perpecahan.

Kita hidup di Indonesia sejak merdeka sudah terbangun jiwa Nasionalis yang tinggi. Toleransi antar umat beragama saja kita bisa bersatu. Apalagi kita sama-sama satu agama yaitu Islam. Asalkan masih menjunjung tinggi Idiologi Pancasila sebagai landasan utama, organisasi Islam di Indonesia tetaplah aman.

Anehnya lagi perbedaan menyolok dan tetep kekeh di pertahankan hanyalah keyakinan perayaan Idul Fitri yang jatuh di tanggal 1 Syawal. Hari besar lainnya seperti idul adha semuanya bareng, tidak ada perselisihan. Terkadang, inilah yang membuat orang awam merasa heran tentang sistem kalender Islam yang dari tahun ke tahun sudah dibuat oleh ulama Islam.

Benar kata Gus Baha’ antara sistem rukyah dan hisab sebenarnya sama saja. Namun kita sering terjebak di politik identitas. Yang sering menggunakan sistem rukyah adalah NU dan yang menggunakan sistem hisab adalah Muhammadiyah. Padahal keduanya berangkat dari ahli kitab yang bisa menentukan kalender Islam.

Apabila jatuhnya tanggal 1 syawal terjadi perbedaan, harusnya tanggal yang lain juga sama. Namun sebaliknya perayaan hari besar lainnya di laksanakan secara serentak tanpa perselisihan. Baik itu dari jamaah NU atau Muhammadiyah sepakat atau bahkan kerjasama dalam perayaan idul adha.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA