Ngawi  

Menemukan Identitas Ngawi di Antara Bambu dan Benteng Belanda

Menemukan Identitas Ngawi di Antara Bambu dan Benteng Belanda

KABARCEPU.ID – Ngawi, sebuah kabupaten di Jawa Timur yang tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan budaya yang kaya.

Di balik pesona bambu raksasa dan kemegahan Benteng Van de Bosch, tersembunyi identitas Ngawi yang unik dan penuh makna.

Perjalanan menelusuri Ngawi tak hanya membawa kita ke masa lampau, tetapi juga membuka jendela untuk memahami identitas masyarakatnya.

Dari asal mula nama “Ngawi” yang terhubung dengan bambu, hingga benteng Belanda yang menjadi simbol perjuangan, kita akan menemukan jejak-jejak identitas yang membentuk Ngawi menjadi seperti sekarang ini.

Sejarah Ngawi

Namanya sendiri berasal dari kata “AWI”, yang berarti bambu, melambangkan kekayaan alam yang melimpah di wilayah ini.

Dahulu, daerah sekitar Bengawan Solo dan Bengawan Madiun ini memang terkenal dengan hutan bambu yang lebat

Ngawi, sebuah nama yang erat kaitannya dengan bambu. Asal-usul nama kota ini berasal dari kata “AWI” yang berarti bambu, dengan penambahan huruf sengau “Ng” menjadi “NGAWI”.

Nama ini merefleksikan karakteristik geografis Ngawi yang berada di sekitar aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, wilayah yang di masa lampau banyak ditumbuhi bambu.

Lebih dari sekadar sebutan, Ngawi menyimpan jejak sejarah yang kaya. Lokasi-lokasi bersejarah seperti Jagaraga, Alas Ketangga, dan Tawun, yang diperkirakan terletak di sekitar Ngawi, menambah warna pada kisah kota ini.

Jejak kolonialisme Belanda juga tampak nyata di Ngawi, berupa benteng Van de Bosch yang dibangun pada tahun 1839-1845.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA