31 C
Cepu
BerandaKulinerMenyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Indonesia: 10 Jajanan Jadul yang...

Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Indonesia: 10 Jajanan Jadul yang Nyaris Punah

KABARCEPU.ID – Indonesia, dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang melimpah, juga memiliki ragam jajanan tradisional atau jajanan jadul (jaman dulu) yang menggugah selera dan sarat akan nilai sejarah.

Namun, seiring perkembangan zaman dan modernisasi, sejumlah jajanan jadul yang dulu sangat populer kini mulai langka dan nyaris punah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 10 jajanan jadul yang nyaris punah dan perlu dilestarikan agar tetap menjadi bagian dari warisan kuliner Nusantara:

1. Gaplek
Gaplek adalah singkong yang dikupas, kemudian dijemur hingga benar-benar kering. Biasanya digunakan sebagai bahan baku pengganti beras terutama di daerah-daerah dengan produksi padi yang minim.

Gaplek kemudian diolah kembali menjadi aneka makanan seperti tiwul atau diolah menjadi getuk. Meskipun sekarang sudah jarang dijadikan bahan makanan pokok, gaplek masih memiliki daya tarik sebagai produk tradisional yang kaya serat dan bebas gluten.

2. Tiwul
Tiwul merupakan makanan dari gaplek yang dihaluskan menjadi tepung, kemudian dikukus hingga menjadi seperti bubur yang padat. Tiwul dulu merupakan makanan pokok masyarakat di daerah Gunung Kidul dan sekitarnya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Rasanya sederhana dan cenderung tawar, sering dikombinasikan dengan gula merah atau kelapa parut agar terasa lebih nikmat. Kini, tiwul sudah kurang diminati oleh generasi muda dan sulit ditemukan di pasaran.

3. Gemblong
Gemblong adalah camilan tradisional yang terbuat dari ketan yang dipipihkan, digoreng sampai kering, kemudian dilapisi dengan gula merah cair.

Rasanya yang manis dan gurih serta teksturnya yang kenyal membuat gemblong menjadi camilan favorit di masa lalu. Namun, keberadaan penjual gemblong semakin berkurang seiring banyaknya jajanan modern yang lebih praktis dan bermacam rasa.

4. Getuk Goreng
Getuk goreng adalah jajanan manis yang terbuat dari singkong yang dihaluskan, dicampur gula merah, kemudian dibentuk dan digoreng.

Rasanya legit dan teksturnya lembut, menjadikannya camilan yang sangat disukai terutama di Jawa Tengah. Meski demikian, kini pembuat dan penjual getuk goreng kian jarang terlihat, sehingga keberadaannya kian terpinggirkan.

5. Grontol Jagung
Grontol jagung adalah jagung pipil yang direbus sebentar dan kemudian dimakan dengan parutan kelapa dan sedikit garam atau gula.

Camilan ini sederhana dan menggugah nostalgia bagi banyak orang yang tumbuh di pedesaan. Sayangnya, penggemar grontol jagung mulai berkurang, karena masyarakat lebih memilih camilan olahan instan.

6. Teng-teng Kacang
Teng-teng kacang adalah jajanan dari kacang tanah yang digongseng dan dibumbui dengan gula serta rempah khas. Jajanan ini memiliki rasa manis dan gurih, dengan tekstur renyah.

Teng-teng kacang dulu mudah ditemukan di pasar tradisional, tetapi kini keberadaannya sudah sangat terbatas dan hampir terlupakan.

7. Kue Rangi
Kue rangi adalah jajanan khas Betawi yang terbuat dari adonan tepung sagu dan kelapa parut, kemudian dipanggang dalam cetakan khusus.

Kue ini memiliki rasa gurih dengan aroma khas kelapa bakar. Popularitas kue rangi menurun karena sulit ditemukan di daerah asalnya dan kalah pamor dari cemilan modern.

8. Kue Kremes
Kue kremes merupakan kue tradisional yang memiliki tekstur renyah dan berputar-putar menyerupai keriting, biasanya berbahan dasar tepung beras atau ubi dan campuran gula merah.

Camilan ini selalu menemani minum teh atau kopi. Kue kremes semakin jarang diproduksi secara tradisional, karena proses pembuatannya cukup memakan waktu dan tenaga.

9. Kue Sagon
Kue sagon adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan kelapa parut, berbentuk segitiga atau bulat pipih. Rasanya manis dan teksturnya renyah di luar namun lembut di dalam.

Kue sagon sering dijumpai pada acara adat atau perayaan tertentu, namun keberadaannya di pasaran sehari-hari sudah mulai hilang.

10. Kue Cucur
Kue cucur dikenal dengan bentuknya yang mengembang dan berlubang di tengah, terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan air.

Rasanya manis dan aroma gula merah yang khas membuatnya nikmat sebagai camilan tradisional. Kue cucur kini jarang dijual di pasar tradisional dan biasanya hanya muncul pada saat perayaan atau di pasar malam tertentu.

Jajanan-jajanan jadul seperti Gaplek, Tiwul, Gemblong, dan yang lainnya bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat Indonesia.

Keberadaan mereka menyiratkan cara hidup masa lalu, kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan baku dari alam sekitar, serta cita rasa khas yang sulit ditandingi oleh produk modern.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait