Uniknya Pasar Setan Gunung Lawu, hingga Penjual Nasi Pecel Mbok Yem yang Terkenal di Kalangan Pendaki

Uniknya Pasar Setan hingga Penjual Nasi Pecel Mbok Yem yang Terkenal di Gunung Lawu

Meskipun di beberapa gunung juga ada penjual, seperti di Pos Ranu Kumbolo Gunung Semeru yang menjual berbagai minuman ringan, kopi, hingga nasi, penjualnya tidak menetap di lokasi seperti Mbok Yem.

Mbok Yem tinggal di Gunung Lawu dan sudah biasa dengan suasananya. Sepi, penuh ketenangan, dan tetap nyaman.

Udara dingin tidak jarang berhembus dengan mesranya. Meski begitu, Mbok Yem juga akan turun gunung pada waktu tertentu, salah satunya ketika Hari Raya Idul Fitri atau saat keluarganya sedang menggelar hajatan.

Walaupun hanya beberapa kali ‘turun gunung’ dalam setahun, untungnya masih ada yang mengirimkan bahan makanan beberapa kali dalam sebulan untuk Mbok Yem, sehingga dia tidak sampai kekurangan bahan dagangan.

Untuk persediaan air, beliau mengandalkan aliran Sendang Drajat. Meskipun tidak ada jaringan listrik PLN yang sampai ke puncak, di warung Mbok Yem terdapat televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menyala yang menjadi viral di dunia maya.

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa energi listrik di warung Mbok Yem menggunakan panel surya yang menangkap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

Yang paling mengesankan, Mbok Yem memiliki peliharaan berupa seekor monyet di warungnya yang dinamakan “Temon Aditya”.

Meskipun ada anaknya dan satu orang pekerja yang biasa membantu Mbok Yem di warung, hampir sebagian besar hari-hari Mbok Yem hanya berada sendiri di puncak Lawu. ***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA