KABARCEPU.ID – Sahur merupakan aktivitas pelengkap dalam ibadah puasa. Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, biasanya melakukan sahur menjelang adzan Subuh atau mendekati waktu imsak.
Puasa bertujuan untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk makan, minum, dan syahwat.
Agar ibadah puasa dapat bertahan sepanjang hari, tubuh membutuhkan energi yang cukup, yang diperoleh dari makan sahur.
Sahur yang dilakukan di sepertiga malam antara jam 3 pagi sampai menjelang subuh ini seringkali membuat mata masih terasa ngantuk dan ingin tidur kembali.
Bolehkah tidur setelah sahur?
Tidur setelah sahur, terutama dalam waktu dekat, tidak dianjurkan karena berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan pencernaan.
Bahaya tidur setelah sahur:
- Naiknya asam lambung
- Ketika tidur, isi perut dan asam lambung dapat berbalik arah ke kerongkongan, menyebabkan muntah dan kondisi Gastroesophageal Refluks Disease (GERD).
- Hal ini dapat menimbulkan sensasi terbakar di dada hingga tenggorokan dan merusak selaput lendir.
Saran dokter:
- Beri jeda 2 jam setelah sahur sebelum tidur
Dikutip dari Klikdokter.com, dr. Dyan Mega Inderawati dan Prof. Ali Khomsan, SpPD-KGH, M.Kes., menyarankan untuk tidak langsung tidur setelah sahur untuk mencegah refluks asam lambung. Berikan waktu 2 jam bagi sistem pencernaan untuk bekerja mencerna makanan.
- Tidur dengan posisi setengah duduk
Jika merasa sangat mengantuk, boleh tidur dengan posisi setengah duduk untuk mencegah refluks asam lambung. Namun, usahakan untuk tidak tertidur lelap.
- Ubah menu sahur
dr. Irma Rismayanty menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat, protein, dan lemak saat sahur.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA