Cepu  

Warga Ngelo Ubah Limbah Kain Jadi Produk Berharga

CEPU – Jari-jemari wanita paruh
baya ini tampak lincah memainkan sisa-sisa kain. Suasana santai penuh
keakraban, penuh gelak tawa dan canda ria. Beginilah suasana workshop
pembuatan keset dari kain perca. Kelompok kaum hawa ini mampu mengubah
limbah kain menjadi produk bernilai jual. “Kami belum lama, masih perlu
banyak belajar,” ujar Wantini mengawali perbincangan dengan KabarCepu.com Kamis (22/11).
 
Sebagai
ketua kelompok usaha bersama, Wantini mengajak anggotanya untuk selalu
bersama-sama memikirkan usaha yang belum lama dirintis. “Aktivitas
dilakukan bersama, bahkan kemarin mengambil bahan kain perca ya
bareng-bareng,” ungkap alumni SMK PGRI Cepu ini.
 
Berawal
dari sekedar mengisi waktu disaat senggang, kini membuat keset dari
kain perca merupakan kegiatan utama. “Kami bukan sekedar memberdayakan
ibu-ibu muda, tetapi juga memberikan kesempatan pada kaum lansia untuk
produktif berkarya,” beber Wantini.
 
Workshop yang
berada di Ngelo Brongkah RT 02 RW 05 Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu kini
menjadi tempat berkreasi kaum emak-emak. “Sementara jumlah model keset
yang kami produksi masih terbatas. Tetapi kedepannya kami akan membuat
banyak motif,” ujar ibu dua anak yang selalu tampak bersemangat.
 
Mengingat
keterbatasan modal dan keterampilan, pihaknya berharap turun tangan
pemerintah setempat. “Kami swadaya, belum ada bantuan pemerintah. Kami
ingin pemerintah peduli dan membantu kami, khususnya pemasaran,” ujar
Wantini penuh harap.
 
Keterbatasan persediaan bahan
baku pula, menjadikan kelompok usaha ini mengalami sedikit kendala.
“Bahan baku masih didatangkan dari luar kota karena dari Cepu sendiri
belum mencukupi. Kemarin saja kami mendatangkan dari Cibinong,” katanya.
 
Pihaknya
semakin optimis dengan usaha yang digelutinya tersebut. “Alhamdulillah,
pesanan sudah mulai berdatangan, meskipun baru dari lingkungan
sekitar,” katanya sambil menyebutkan harga jual antara 10 hingga 25 ribu
per unit.
 
Pencapaian produksi rata-rata 55 unit
per minggu, membuat industri rumahan ini sudah berani menerima pesanan
dalam jumlah besar. “Kami sudah berani terima pesanan dalam jumlah
banyak. Selain itu motif-motif baru yang lebih menarik akan segera kami
produksi,” pungkas Wantini semangat. (*)
KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA