KABARCEPU.ID – Taman berkonsep tematik, taman seribu lampu Cepu menjadi tempat wisata alternatif. Bersama teman atau keluarga.
Terletak di tengah kota, taman seribu lampu cepu tidak pernah sepi pengunjung selama 24 jam penuh.
Diapit dua jalan utama, Jalan Ronggolawe dan Jalan RSU, taman seribu lampu cepu tidak pernah berhenti dari aktivitas warga.
Lokasinya berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Wisata alternatif ini, dilengkapi sejumlah fasilitas dan ornamen.
Ornamen lampu warna warni menyala saat malam hari, menambah keindahan taman. Menjadi daya tarik pengguna jalan. Untuk sekadar berhenti dan mengambil foto.
Pohon rindang, di bawahnya terdapat tempat duduk. Terbuat dari besi dan semen. Bisa untuk tiduran atau sekedar duduk santai.
Di taman seribu lampu ini, terdapat enam bagian. Ada taman satu, taman dua, taman tiga, taman empat, taman lima, dan taman enam.
Untuk lebih mudah menemukannya, dari arah perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Berjalan kearah barat.
Sampai di Jalan Ronggolawe, akan disambut Patung Arjuna Wiwaha. Berada paling timur taman seribu lampu.
Patung tersebut dilengkapi air mancur di dalam kolam. Pada bagian sisi bawah patung, terdapat bidang lantai cukup untuk duduk lesehan.
Lalu, membujur kerah barat, terdapat selender tua dan membujur lokomotif uap jaman Kolonial Belanda.
Di taman kota ini, dilengkapi empat sampah portabel. Memudahkan pengunjung untuk membuang sampah. Ada pula toilet, namun lama tidak berfungsi.
Ke arah barat lagi, terdapat bundaran air mancur simpang tujuh. Lalu Pompa angguk yang biasa digunakan untuk menambang minyak. sebagai sarana edukasi.
Lebih dari itu, sajian aneka kuliner bisa dinikmati. Dijajakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) sepanjang taman bagian barat.
Ditambah wahana bermain bagi anak, di ujung barat taman seribu lampu. Ini bisa ditemui saat sore hingga malam hari.
Menurut warga cepu, Syahrul, para pengunjung mulai beraktivitas mulai pagi. “Sampai pagi lagi. Kadang juga ada yang berolahraga,” kata dia.
Pria yang bisa beraktivitas di cepu ini, pengunjung mulai ramai berdatangan saat sore hari. Rombongan menggunakan mobil atau motor.
Pengunjung yang datang sekadar bersantai dan bercengkerama atau berswafoto. Sebagian lain ada yang menikmati jajanan dari PKL.
Dijelaskan, aktivitas di taman seribu lampu cepu tidak pernah berhenti.
“Sebagian PKL menggelar dagangan ada yang sejak subuh. Ada juga menjelang sore baru menggelar dagangannya hingga dini hari,” kata dia, Sabtu 14 Januari 2023.
Namun tanggapan berbeda dari warga Desa Giyanti Kecamatan Sambong, Rusdianto. Kondisi taman seribu lampu cepu, terkesan tidak terawat.
“Banyak lampu yang didiamkan mati. Ornamen juga rusak, kurang terawat,” kata dia.
Sebagai ikon di Kecamatan Cepu, harusnya betul-betul diperhatikan. Apalagi di sana merupakan representasi Kabupaten Blora.***