CEPU, – Diduga akibat konsleting listrik, membuat pasar Mustika Plaza Cepu hangus.
Sebanyak 29 kios di kawasan itu, hangus terbakar karena amukan api, Jum’at (6/7) dini hari. Beruntung dari peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara, kerugian diprediksi mencapai milyaran rupiah.
Dengan cepat api membesar dan menyambar kios lain karena tempatnya berhimpitan. Selain itu, kebanyakan kios yang ada di kawasan tersebut menjual kebutuhan rumah tangga dan pakaian.
Kondisi itu sempat membuat warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian kewalahan untuk melokalisir api, sebelum petugas pemadam kebakaran datang di lokasi kejadian, lantaran barang yang dijual mudah terbakar.
Kapolsek Cepu, AKP Slamet Riyanto menjelaskan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 01.45 dini hari. Dari penuturan para saksi, api berasal dari salah satu kios sepatu milih salah satu padagang.
Dia menjelaskan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan sementara penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik dari salah satu kios sepatu “Milik pak Zain,” kata kapolsek.
Pihaknya juga mengaku, masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sejumlah barang bukti juga turut diamankan. Yakni berupa kabel, saklar dan meter listrik.
Untuk diketahui, sebanyak enam pemadam kebakaran (Damkar) datang di lokasi kejadian untuk menjinakkan si jago merah. Diantaranya, Damkar Pertamina, Damkar PPSDM Migas Cepu, Damkar Satpol PP Blora, dan Damkar dari Kabupaten Bojonegoro. Dibantu para relawan Cepu, sekira 5 jam api berhasil dijinakkan.
Dalam upaya pemadaman itu sempat mengalami kendala. “Api cepat membesar karena kios saling berdekatan. Ditambah banyaknya bidak lapak tambahan sekitar kios,” ucap Agung Tri, relawan Cepu.
Terpisah, Sofaat, Kepala UPT Pasar wilayah II Cepu, menyatakan, dari data yang diperoleh, sebanyak 29 kios beserta isinya dilalap api dan terletak di 4 Blok. Yakni Blok E, F, H, dan Blok I. “Rata-rata mereka berjualan kelontong, pakaian dan kebutuhan rumah tangga lain. kalau kerugian bisa mencapai milyaran rupiah,” kata Sofaat, saat berada di lokasi kejadian.
Sofaat mengaku, tidak ada asuransi bagi para pedagang. Hanya saja, dari pihak pemerintah meminta data lapangan untuk diambil langkah selanjutya. “Iya kami hanya melakukan pendataan untuk diserahkan kepada kabupaten,” ujarnya.
KONTEN MENARIK UNTUK ANDA
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA