CEPU – Setelah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Cepu akan menjadi kota bisnis dan perdagangan yang diincar banyak investor dari luar daerah.
Menurut Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Blora, Djati Walujastono, beberapa alasan Cepu ditetapkan menjadi PKW, karena Cepu menjadi salah satu wilayah kerja pertambangan (WKP) yang pertama kali ditemukan minyak sejak zaman Belanda.
“Ada banyak faktor, diantaranya Cepu sebagai pusat pendidikan migas. “Dengan adanya Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, Cepu menjadi pijakan belajar ilmu perminyakan,” ujar Djati pada kabarcepu.com, Jumat (23/2/2018).
Djati mengatakan, Cepu merupakan pintu gerbang Jawa Tengah wilayah timur berbatasan langsung dengan Jawa Timur. “Kegiatan ekonomi dan bisnis juga semakin meningkat. Jalur kereta api yang melalui Cepu merupakan kombinasi jalur utara dan jalur selatan,” jelasnya mengenai fasilitas transportasi yang memudahkan investor datang ke Cepu.
Dia menambahkan, karena minyak dari Cepu sudah mendunia maka WKP Exxon Mobil Oil disebut Blok Cepu. “Ini tidak akan berubah walaupun well head ada di Bojonegoro. Minyak Cepu sudah branded diakui internasional,” tegas Djati.
Ditemukannya gas di Sumber, Kradenan, PPGJ menyuplai gas di Tambaklorok PLTGU Semarang, maka sangat pantas Cepu menjadi PKW. “Apalagi di Cepu juga bisa dimungkinkan dihidupkannya jalur Sungai Bengawan Solo. Dulu banyak para saudagar di Balun Saudagaran yang memanfaatkan sebagai pelabuhan,” terang dosen STTR Cepu ini.
Djati menandaskan, sangat tepat jika Cepu ditetapkan sebagai PKW. “Masih ada lagi empat proyek strategis nasional (PSN) yang berkaitan dengan Cepu, yaitu Bandara Ngloram, jalan nasional Rembang-Cepu, proyek SPAM mengalirkan sumber air baku dari Cepu ke Blora,” terang Djati. (*)
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA