KABARCEPU.ID – Masyarakat di Blora dan sekitarnya menyaksikan perubahan musim dari kemarau ke penghujan, ditandai dengan daun pohon jati yang awalnya kering bersemi kembali.
Kawasan hutan Blora, Jawa Tengah, menjadi tempat baru bagi ulat pohon jati yang berubah menjadi kepompong atau yang dikenal sebagai “Ungker” oleh masyarakat setempat, sementara di Jawa Timur disebut “Entung daun jati”.
Proses perubahan ulat daun jati menjadi individu baru, yaitu kaper semacam kupu-kupu kecil, melibatkan fase Ungker atau Entung yang berwarna kehitaman.
Sebelum mencapai tahap kaper, masyarakat Blora sudah mulai memanen dengan cara mencari dan membuka daun jati yang telah berguguran satu per satu.
Di dalam gulungan daun jati yang kering, terdapat ulat yang sudah berubah menjadi kepompong.
Warga di sekitar hutan jati Blora, terutama di pinggiran hutan, kembali berburu ungker untuk dijual atau dimasak.
Namun, karena penangkapan tidak serentak dan masih sulit ditemukan, harga kepompong ulat daun jati tersebut saat ini melonjak tinggi.
Meskipun demikian, ungker di Kabupaten Blora dan sekitarnya sering dijadikan hidangan lezat dan kaya gizi.
Para pemburu ungker harus teliti dan hati-hati saat mencari di bawah pohon jati dan semak daun jati yang kering.
Biasanya, mereka menemukan sejumlah ungker yang dikumpulkan untuk dijual atau dimasak.
Meskipun hasil saat ini belum melimpah karena belum mencapai puncak musim, warga sudah aktif mencari dan mengumpulkan ungker untuk meningkatkan pendapatan atau keperluan konsumsi sendiri.
Saat dijual, masyarakat biasanya menggunakan takaran gelas dan membungkusnya dengan daun jati segar.
Produk ini dijajakan di pinggir jalan sepanjang hutan. Seiring dengan musim ungker, hampir seluruh daun di hutan Blora dimakan oleh ulat jati yang kemudian berubah menjadi ungker.
Di jalur hutan seperti Blora-Cepu dan Blora-Randublatung, banyak warga yang berburu ungker selama musim ini.
Musim ungker biasanya berlangsung beberapa pekan saja. Tidak heran jika para penggemar masakan ungker bersiap-siap untuk berburu ketika musim tiba.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi ungker tidak disarankan bagi yang memiliki alergi.
Makanan ini dapat menyebabkan rasa gatal pada mereka yang rentan terhadap alergi tertentu. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi.***