Blora  

Pesan Bupati Blora Kepada Apoteker, Singgung Obat Ilegal

S1
apoteker - Bupati Blora

“Jadi pengurus itu tidak gampang, harus sabar, harus banyak menahan emosi, harus banyak meluangkan waktu untuk orang lain, dan lebih bersemangat lagi memperjuangkan eksistensi profesi ini. Pengurus harus mengurusi, bukan malah diurusi,” jelas Bupati.

Bupati Blora Singgung Obat Ilegal

Gus Arief juga berharap, apoteker-apoteker di Blora lebih aware terhadap kasus-kasus penyalahgunaan obat terutama dari sumber yang ilegal. “Ini adalah tanggungjawab moril kita bersama dalam melakukan pengawasan terhadap obat-obatan yang akan dikonsumsi masyarakat,” ucapnya.

IAI juga harus mampu menghimpun, harus membangun kerjasama dengan lintas perangkat daerah, dengan pihak rumah sakit, dan lintas profesi kesehatan lainnya. Dalam hal pengawasan obat.

“Saya juga berharap dengan pelatikan ini dapat membawa kemajuan yang pesat bagi IAI Kabupaten Blora, menjadi organisasi profesi yang solid dan besar, serta membawa peningkatan kompetensi, keunggulan dan spesialisasi bagi anggotanya dalam pekerjaan dan pelayanan kefarmasian,” ungkapnya.

Sebab, kata Bupati Blora, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi masyarakat dan organisasi itu sendiri.

Ketua IAI Blora Dadang Kun Septianto, menegaskan dan mengajak semua pengurus IAI Cabang Blora masa bakti 2023-2026 harus bekerja lebih keras lagi, menyusun program kerja seperti yang dipesankan Bupati Blora. “Pelayanan bagi masyarakat menjadi tugas utama kita di bidang kesehatan,” ucapnya.

“InsyaAllah dengan visi misi kami, pengurus cabang IAI Blora masa bakti 2022-2026, mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA