KABARCEPU.ID – Sebanyak 8 pesawat jenis microlight dari komunitas Jogja Flying Club (JFC) mendarat di Bandara Ngloram, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Sabtu 7 Oktober 2023
Mereka berangkat dari Bandara Adi Sutjipto Yogjakarta menuju Bandara Ngloram Blora dengan waktu tempuh sekitar 50 menit.
Hadir dalam rombongan pesawat tersebut yaitu Komandan Pangkalan Lapangan Udara (Danlanud) Adi Sutjipto, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Dedy Susanto yang sekaligus sebagai pembina JFC.
Dedy mengatakan tujuan komunitas JFC ke Bandara Ngloram dalam rangka latihan navigasi bagi para anggota komunitas tersebut.
“Ke depan kita berharap Bandara Ngloram bisa dijadikan satu tujuan untuk latihan navigasi JFC, kehadiran JFC di sini juga menarik minat para pemuda di Blora untuk bisa mengenal lebih dekat tentang kedirgantaraan,” ucap Dedy saat di Bandara Ngloram.
Perwira TNI AU bintang satu tersebut mengaku tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama antara komunitas JFC dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Blora untuk mengembangkan aerowisata di kabupaten yang terkenal dengan hutan jatinya ini.
“Kita berharap ada hal-hal ketika itu memang bisa kita kerjakan bersama-sama seperti misalnya pariwisata dengan mengembangkan Aerowisata. Memang ini sasarannya tidak terlalu luas karena hobi mahal, tapi ini akan kita fasilitasi, tinggal pemerintah Blora mana nih tempat-tempat yang kira-kira destinasi aerowisata akan kita kerjasamakan,” terang dia.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengapresiasi upaya baik yang dilakukan oleh komunitas JFC sebagai bagian dari optimalisasi bandara Ngloram.
“Semoga yang beliau sampaikan bisa kita wujudkan agar Blora semakin dikenal karena di sini ada hujan jati yang nuansanya masih hijau, jadi mungkin bisa juga menyusuri Bengawan Solo dan juga hutan-hutan jati yang ada. Nah ini mungkin sesuatu yang bisa kita tawarkan,” jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut, JFC memberikan kesempatan bagi bupati Blora untuk mencoba merasakan sensasi terbang menggunakan pesawat microlight yang hanya bisa menampung 2 orang tersebut.
Arief merasa deg-degan saat akan terbang menggunakan pesawat berpenumpang dua orang tersebut.
“Saya deg-degan ini mau naik pesawat, ya mari kita coba ya,” kata dia sesaat sebelum terbang.
Usai terbang sekitar 10 menit mengelilingi wilayahnya dari udara, Arief merasa mempunyai pengalaman yang luar biasa.
“Pengalaman pertama saya naik pesawat kecil, pengalaman yang luar biasa,” ujar dia.
Sementara itu, salah seorang pelajar bernama Nabila merasa senang karena diajak terbang menggunakan pesawat jenis microlight tersebut.
“Tadi peristiwa yang sangat menyenangkan bisa naik pesawat JFC, kalau ditanya takut atau enggak, ya enggak sih. Justru malah menyenangkan dan pengalaman yang berharga,” kata dia.
Selama berada di ruang udara, dirinya dapat jelas melihat Blora dari atas.
“Tadi ada sawah yang masih hijau, terus ada sungai Bengawan Solo juga. Terus ada beberapa perumahan penduduk di sekitar sini,” ujar dia.
Tak ketinggalan, Nabila sempat mengabadikan momen berharga itu dengan gawainya.
“Sempat video pemandangannya dan bagian-bagian kokpit pesawatnya, sempat dijelaskan juga sama pilotnya,” terang dia.***
