“Pada level Kabupaten Blora, saya berharap hal ini dapat ditindaklanjuti dengan tetap mengutamakan berbelanja produk asli Blora, atau UMKM Blora,” ujar Gus Arief.
Pelaku UMKM, lanjut dia, sudah berusaha menampilkan yang terbaik. Kita pun harus mengapresiasi dan memberikan dukungan dengan membelinya. “Kita harus bangga menggunakan produk kita sendiri. Hal ini tentunya akan menjadi motor kemandirian perekonomian daerah,” tandasnya
Menggali Potensi
Terkait otonomi daerah, Bupati Blora Arief Rohman, mengungkapkan, bahwa dengan adanya otonomi daerah, memberikan ruang bagi daerah. Untuk mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu juga dapat memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan.
Bupati mengatakan, bahwa melaksanakan otonomi daerah engan mendesentralisasikan sebagian kewenangan, mempunyai tujuan tertentu. Satu diantaranya, dapat memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan daerah.
Sebagai bukti adanya percepatan pembangunan, dia menyebutkan, pada 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Blora naik 0,58 poin, menjadi 69,95. PAD juga melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 103,67%.
“Dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 116/PMK.07 /2021 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah, kita mempunyai indeks sebesar 1,163 (kategori tinggi). Hal yang sangat patut disyukuri, meski belum sepenuhnya mencapai hasil yang diharapkan,” jelas Bupati
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA