KABARCEPU.ID – Kasus depresi terus meningkat pada anak-anak dan remaja. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika melaporkan bahwa sekitar 2,7 juta anak menderita depresi.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics pada Maret 2022, persentase anak yang didiagnosis depresi meningkat 24% dari 2016 hingga 2019, dan tren ini berlanjut hingga 2020.
Faktor-faktor seperti media sosial, kekerasan, pandemi Covid-19, bencana alam, perubahan iklim, dan polarisasi politik semuanya berkontribusi terhadap meningkatnya tingkat depresi di kalangan anak-anak dan remaja.
Beberapa tanda depresi mungkin tampak berbeda pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Inilah mengapa penting untuk mengetahui tanda-tanda depresi pada masa kanak-kanak.
Seperti dilansir dari laman Everyday Health pada Jumat 6 Juni 2023, berikut 7 tanda utama tekanan mental pada anak yang perlu diwaspadai orang tua.
Tanda anak Mengalami Depresi
Berikut ini, tanda-tanda anak mengalami tekanan mental. Orang tua jangan mengabaikan hal ini, jika tidak mau menyesal dikemudian hari.
1. Anak mudah tersinggung dan kesal
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada beberapa anak, tekanan mental dapat bermanifestasi sebagai ledakan amarah yang dapat terjadi di meja makan atau di ruang kelas. Tanda depresi pada anak ini terkadang disalahartikan sebagai masalah.
“Beberapa tanda umum mungkin termasuk ketidaknyamanan. Mereka mungkin juga mulai bertindak atau berperilaku tidak pantas di rumah dan di sekolah atau mengalami perubahan suasana hati yang dramatis,” kata psikolog Ernesto Lira de la Rosa.
2. Mengurung Diri
Sama seperti orang dewasa, kata Mendes, anak yang mengalami tekanan mental juga bisa mengalami perubahan perilaku, seperti menarik diri dari teman atau aktivitas sosial yang biasa mereka nikmati.
Ini sering disebabkan oleh anhedonia, tanda umum depresi yang melibatkan hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang pernah mereka nikmati.
3. Berubahnya Nafsu Makan
Lira de la Rosa berkata: “Biasanya, saya akan merekomendasikan untuk memperhatikan perubahan selera anak”.
Boston Children’s Hospital juga mencatat bahwa perubahan pola makan yang konsisten, baik makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya dan memengaruhi berat badan, merupakan tanda-tanda potensial tekanan mental pada anak-anak.
4. Berubahnya Pola Tidur
“Tidur lebih dari biasanya, susah tidur, atau selalu terbangun di malam hari bisa menandakan anak mengalami depresi,” ujar Lira de la Rosa.
Menurut tinjauan sistematis dan meta-analisis dari 16 studi yang diterbitkan di JAMA, masalah tidur tidak hanya merupakan tanda potensi tekanan mental pada anak-anak, tetapi juga merupakan faktor risiko depresi sejak awal.
5. Prestasi Akademik yang buruk
Mendez mengatakan, penurunan nilai di sekolah bisa menjadi tanda tekanan, terutama pada siswa SMP dan SMA.
Data survei yang dirilis oleh YouthTruth nirlaba pada musim gugur tahun 2022 menunjukkan bahwa di antara hampir 223.000 siswa kelas enam hingga kelas 12 di Amerika Serikat, tekanan mental, stres, dan kecemasan merupakan hambatan utama dalam belajar di semua tingkatan.
***
Sumber :