25.6 C
Cepu
BerandaCepuAngkat Legenda Noyo Gimbal, SMK Migas Cepu Visualkan Kemerdekaan...

Angkat Legenda Noyo Gimbal, SMK Migas Cepu Visualkan Kemerdekaan Melalui Drama Tari

KABARCEPU.ID – Dalam perayaan Karnaval HUT Kemerdekaan RI tahun 2025 tingkat SMA dan Umum di wilayah Kota Cepu Blora, ragam kreativitas dan ekspresi kebangsaan kembali terlihat, salah satunya dari SMK Migas Cepu dengan mengusung tema “Naya Gimbal, Pejuang dari Blora”.

Mengambil inspirasi dari legenda lokal “Naya Gimbal”, pertunjukan ini tidak hanya menjadi sajian estetika, tetapi juga medium edukatif bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai kemerdekaan, identitas lokal, dan pentingnya mempertahankan kebudayaan daerah dalam kerangka nasionalisme kontemporer.

Karnaval Cepu tahun 2025 tingkat SMA dan Umum yang dihelat pada Rabu, 20 Agustus 2025 merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang memadukan unsur hiburan, pendidikan, dan kebersamaan komunitas.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Cepu, sebagai institusi pendidikan vokasional yang dekat dengan industri migas, memanfaatkan kesempatan ini untuk menyajikan karya yang sarat makna sekaligus memperlihatkan kemampuan siswanya dalam berkesenian dan produksi acara.

Naya Sentika A.K.A Naya Gimbal (Noyo Gimbal), adalah salah satu legenda rakyat yang hidup di masyarakat Blora, sebuah kisah yang mengandung unsur magis, nilai moral, dan simbol-simbol sosial yang relevan dengan perjuangan dan kemerdekaan.

Secara dramatik, tokoh Noyo Gimbal dan dinamika kisahnya menjadi medium metaforis untuk mengisahkan perjalanan bangsa yaitu dari keterbatasan dan penindasan menuju kemandirian dan martabat.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Angkat Legenda Noyo Gimbal SMK Migas Cepu Visualkan Kemerdekaan Melalui Drama Tari 2

Melalui pertunjukan drama tari “Noyo Gimbal”, SMK Migas Cepu menunjukkan kemampuan menyinergikan nilai-nilai sejarah lokal dengan seni pertunjukan kontemporer, yang tidak hanya menghibur namun juga sebagai wahana edukatif untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme kepada generasi muda.

Gerak tari yang menggabungkan unsur tradisional Jawa (sebagai akar budaya) dengan teknik tari kontemporer untuk memberikan dinamika visual yang kuat, disusun untuk menyampaikan alur cerita sehingga penonton dapat mengikuti emosi dan konflik tanpa perlu banyak dialog.

Properti dan gestur yang merepresentasikan unsur-unsur seperti penindasan, kebebasan, dan solidaritas juga tak luput divisualisasikan siswa-siswi SMK Migas Cepu sebagai inti narasi dalam drama tari yang dirancang khusus untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI pada tahun 2025 ini di wilayah Kecamatan Cepu, Blora.

Angkat Legenda Noyo Gimbal SMK Migas Cepu Visualkan Kemerdekaan Melalui Drama Tari 3

Tim Koordinator SMK Migas Cepu, siswa, dan praktisi seni yang terlibat bekerja sinergis dalam proses kreatif yang melibatkan riset historis, latihan intensif, dan penyusunan dramaturgi yang mempertimbangkan keseimbangan antara aspek visual, ritmis, dan dramatik sehingga penonton dapat merasakan ketegangan konflik, klimaks emosional, serta resolusi yang mengangkat harapan kolektif.

Inisiatif ini merefleksikan komitmen institusi terhadap pendidikan holistik, memperkuat peran SMK sebagai wadah pembentukan karakter kebangsaan bagi generasi muda, serta memperlihatkan bagaimana penggabungan keterampilan vokasional di bidang migas dengan apresiasi kesenian dapat menciptakan pengalaman peringatan kemerdekaan yang bermakna, menginspirasi masyarakat luas untuk menghargai warisan sejarah sambil memupuk semangat gotong royong dan kebanggaan lokal.

Penampilan drama tari bertajuk “Noyo Gimbal” oleh SMK Migas Cepu dalam karnaval tahun 2025 di Kecamatan Cepu bukan sekadar atraksi visual, tetapi menjadi representasi bagaimana pendidikan vokasional dan seni pertunjukan bersinergi untuk memvisualkan makna kemerdekaan yaitu melalui pelestarian cerita lokal, pengembangan kapasitas siswa, dan penguatan identitas daerah dalam bingkai kebangsaan.

Upaya SMK Migas Cepu ini menunjukkan bahwa kemerdekaan tidak hanya diperingati lewat seremoni formal, tetapi juga dirayakan lewat narasi, kreativitas, dan kerja kolektif yang menumbuhkan kebanggaan serta pemahaman sejarah di kalangan generasi muda. Harapannya, melalui bahasa seni, pesan-pesan tersebut diterima oleh audiens lintas generasi dengan cara yang lebih emosional dan melekat.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

Berita Terkait