KABARCEPU.ID – Kawasan Cepu Raya yang digadang-gadang banyak pihak, tidak lama lagi bakal terwujud.
Untuk mewujudkan kawasan ekonomi bergengsi tersebut, segala fasilitas penunjang di Kawasan Cepu Raya segera dipersiapkan.
Salah satu fasilitas penunjang di Kawasan Cepu Raya yang akan segera dipersiapkan adalah diaktifkannya kembali jalur kereta api dari Blora menuju Cepu.
“Saat ini sudah tahap studi kelayakan terkait reaktivasi jalur rel kereta api Cepu-Blora,” ungkap Teguh Yuwono, salah satu Tim TLC (Trem Listrik Cepu).
Menurut Teguh, reaktivasi rel kereta api dari Cepu menuju Blora ini tidak lama lagi segera terealisasi.
“Ini rencana nasional, program pemerintah Tahun 2030,” ujar dosen Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu ini.
Dia menambahkan, untuk tahap awal akan diaktifkannya jalur dari Blora ke Cepu.
“Sehingga penumpang dari Blora menuju Bandara Ngloram bisa turun di Stasiun Kapuan, selanjutnya menggunakan jasa ojol menuju Bandara Ngloram,” ujar Teguh.
“Reaktivasi berikutnya rencana jalur Purwodadi-Blora serta Rembang-Blora segera menyusul,” imbuhnya.
Studi kelayakan reaktivasi jalur kereta api Blora-Cepu dengan moda trem listrik berbasis energi baru dan terbarukan telah dilakukan tim ahli gabungan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu dan alumni Departemen Teknik Elektro dan Departemen Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Reaktivasi rel kereta api ini sebagai bentuk tersedianya konektivitas infrastruktur transportasi di wilayah Blora
“Kita membutuhkan moda transportasi massal terpadu, merata, energi efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan di Kabupaten Blora. Maka reaktivasi ini sangat dibutuhkan,” katanya.
Reaktivasi jalur kereta api Cepu-Blora ini sudah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Tahun 2018, sehingga juga dimasukkan dalam RJPMD Kabupaten Blora Tahun 2021-2026.
Selain itu, jalur Cepu-Blora adalah tulang punggung konektivitas transportasi Kabupaten Blora, dengan potensi perluasan jangkauan pelayanan hingga Bandara Ngloram dan Blora-Purwodadi serta Blora-Rembang.
Infrastruktur tenaga listrik untuk trem selain akan mengambil daya dari jaringan PT PLN, juga direncanakan untuk membangun sumber tenaga listrik EBT.
Dengan pola ini, akan dimungkinkan kemitraan antara segenap pemangku kepentingan yang terkait, yaitu PT KAI, Perum Perhutani, BUMD Kabupaten Blora, dan investor.***