24.7 C
Cepu
BerandaBlora8 Tahun Geluti Serabi Blora, Siti Indasah Pertahankan Resep...

8 Tahun Geluti Serabi Blora, Siti Indasah Pertahankan Resep Leluhur

KABARCEPU.ID – Bagi Siti Indasah, perjalanan 8 tahun dalam menggeluti usaha serabi Blora merupakan bukti nyata dedikasi dan kecintaan terhadap budaya lokal serta kuliner tradisional.

Serabi Blora adalah salah satu varian serabi yang terkenal dengan cita rasa autentik dan tekstur khas yang berbeda dari serabi di daerah lain.

Keunikan serabi Blora yang disajikan ini berasal dari resep turun-temurun yang dijaga ketat oleh keluarga Siti Indasah.

Hingga saat ini, resep tersebut belum mengalami perubahan signifikan, sehingga rasa yang dihasilkan tetap otentik dan memanjakan lidah para penikmatnya.

Siti Indasah memulai usahanya pada tahun 2015, melanjutkan usaha kuliner serabi milik ibunya yang telah dikenal luas oleh masyarakat desa setempat maupun luar desa.

Berbekal resep dari ibunya, ia memulai produksi serabi di dapur rumah sederhana yang berada di Jalan Raya Trembulrejo – Randualas tepatnya Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Berdasarkan pengakuannya, rasa serabi buatannya masih dipertahankan dan tidak perlu diragukan lagi kelezatannya, karena menggunakan resep turun temurun yang telah diwariskan.

Bahkan, ia menjamin, serabi olahannya tersebut teksturnya akan tetap empuk dan kenyal meski serabi sudah dingin, serta memiliki ciri khas rasa gurih yang dominan, berbeda dengan serabi daerah lain yang cenderung manis.

“Kami terus menjaga kualitas serabi dari dulu hingga sekarang. Rasa dan teksturnya tidak berubah masih sama seperti yang dulu,” tutur Siti.

Untuk harga, ia mematok serabi legendaris yang memiliki tekstur empuk dan kenyal ini dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp2000 per bungkus.

Untuk jam operasional atau berjualan, Siti Indasah mengemukakan bahwa ia memiliki 2 sesi yaitu pagi hari sekitar pukul 03.30 sampai habis, dan sore hari sekitar pukul 15.00 sampai habis.

Kesuksesan usaha serabi ini tidak hanya dilihat dari jumlah pelanggan yang terus bertambah, tetapi juga dari pengakuan masyarakat luas bahwa serabi Blora milik Siti memiliki kualitas dan rasa yang unggul.

“Rasa tradisional yang tak terlupakan, hadir dalam setiap gigitan serabi,” kata Hanifah, salah satu remaja penikmat serabi.

Keberhasilan ini tidak lepas dari konsistensi Siti dalam menjaga mutu bahan baku, penggunaan bahan alami pilihan, serta teknik memasak tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.

Selain fokus pada cita rasa, Siti Indasah juga memperhatikan aspek pelayanan dan kemasan orisinil yang khas yaitu menyajikan serabi di atas lembaran daun pisang.

Dengan disajikan di atas lembaran daun pisang, serabi Blora buatannya semakin diminati oleh berbagai kalangan, baik dari dalam desa di wilayah Blora maupun pelanggan dari luar Blora.

Siti Indasah juga menjelaskan, bahwa serabi yang bagus adalah serabi yang ketika sudah dingin tetap empuk dan kenyal serta tidak berubah keras.

“Kadang ada serabi kalau dingin itu keras, itu tandanya takarannya tidak sesuai dan hasilnya tidak bagus,” tandasnya.

Melalui perjalanan panjangnya, Siti Indasah membuktikan bahwa resep leluhur bukan hanya sekadar formula memasak, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Ia percaya, menjaga resep leluhur bukan hanya soal mempertahankan rasa, tetapi juga meneruskan nilai budaya yang terkandung di dalamnya agar tradisi kuliner khas Blora bisa terus hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait